STORIES OF HER

Separator

"Kita akhiri sampai disini". Ucap lelaki itu dengan wajah datarnya.

Sementara gadis yang dihadapannya itu tetap diam menundukkan kepalanya.

"Kenapa diam".

"..."

Masih tidak ada jawaban dari gadis dihadapannya ini. Merasa lelah, akhirnya ia pun berbalik pergi.

"Oppa...". Ucap gadis itu. Membuat yoongi berbalik menatap gadis itu.

"Kumohon jangan pergi". Ucap gadis itu sambil terisak tetap menundukkan kepalanya.

Jujur saja sebenarnya yoongi ingin sekali memeluk gadisnya itu. Tetapi itu akan semakin membuatnya susah melepaskan gadisnya itu.

"Bisakah kita menjalani hubungan ini secara diam-diam?".

"Aku tidak bisa". Ucap yoongi, ia berusaha agar tidak menangis juga. Akhirnya yoongi pun pergi meninggalkan gadisnya itu yang kini tengah menangis kencang.

Hampir setahun mereka menjalani hubungan. Gadisnya itu bekerja paruh waktu dicafe dekat sekolahnya itu. Yoongi jatuh pada gadis itu saat Yoongi membeli kopi di cafe itu.

Setiap hari sehabis pulang sekolah atau pulang les. Yoongi selalu mengunjungi cafe tersebut, hanya untuk melihat gadisnya itu terasenyum. Membuat gadis itu seperti vitamin dihidupnya.

Hingga akhirnya Yoongi berhasil mengikat gadisnya itu dalam sebuah hubungan. Awalnya baik-baik saja, mereka direstui keluarga Yoongi. Tetapi setelah sepuluh bulan Yoongi harus membuat keputusan.

Yoongi harus meninggalkan gadisnya itu.

.....

"Dia tidak cocok dengan yoongi, dia gadis miskin yang tidak punya apa-apa"

"..."

"Tenang saja, ayahnya tidak akan menolak permintaan ayahku, dan yoongi pun tidak bisa menolak permintaan ayahnya itu"

"..."

"Aisshh. Arra. Yoongi mencintai lisa. Tapi bagaimanapun juga yoongi akan menjadi milikku. Apapun yang terjadi ia tetap menjadi milikku. Bahkan jika ia menolak, aku akan menghancurkan lisa membuatnya tidak akan dapat pekerjaan di negara ini!" .

Lisa mencoba menahan tangisnya. Ia masih mengingat pembicaraan bos nya itu. Ia benar-benar tersakiti. Ia pikir bos nya itu baik tapi ternyata ia yang membuat hubungannya kandas ditengah jalan dengan yoongi.

Mengapa serumit ini.

***