Harusnya gak gini....
Lisa merunduk, tubuhnya masih bergetar dengan kedua mata yang tidak berhenti mengeluarkan air.
Lisa masih pada tempatnya, duduk sendiri disaat guntur dilangit sudah saling bersahutan.
Kepergian Jin dan sahabatnya Jisoo setelah berpamitan dengan nya semakin membuatnya sesak.
Lihat betapa bahagianya Jisoo dan Jin. Dan dia seenaknya berkhianat pada sahabatnya tersebut. Dan lagi tetap diam mengikuti arus gelap.
Langit nampak gelap, waktu masih menunjukan pukul empat sore. Dan lisa masih betah dihalte.
Ia mendongak, menumpuk tubuhnya menatap langit sore yang sudah menggelap.
Benar saja, seperkian detik kemudian hujan turun dengan deras. Semakin membuat perasaan Lisa kalut.
Ia bahkan tidak sadar bahwa ia disalah satu halte dekat kampusnya.
Suara langkah kaki yang bersahutan dengan rintik hujan mendekat. Lisa tidak mengindahkan wajahnya, ia masih menatap lurus pada langit.
"Duh basah semua...."
Lisa menghela nafas, ia kembali merunduk. Mengambil ponsel lalu sibuk pada ponselnya tanpa perduli pada orang yang duduk disebelahnya.
"Eh lisa ya?"
Lisa menoleh, matanya sembabnya berkedip menatap sosok disampingnya.
"Eh kenapa? Habis nangis ya?"
Lisa meneguk salivanya saat orang itu mengangkat tangan guna membersihkan bercak-bercak rias mata yang meluntur.
"Ih jadi jelek nih riasan nya"
"Elo sendirian? Mau kekampus? Gue juga mau kekampus. Tapi neduh dulu karena deras banget. Padahal bawa payung" katanya dengan bibir yang mencuat.
Rasa sakit yang tadi dirasakan Lisa seolah hilang melebur saat melihat wajah gemas sosok disampingnya. Matanya berkedip, menelisik wajah orang itu.
Sangat mempesona.
"Mau bareng kekampus gak?"
Lisa meneguk salivanya. Suara yang keluar dari sosok disampingnya ini sangat sempurna dengan perpaduan hujan. Lisa bahkan tidak sadar membuka mulutnya kagum.
"Kalo mau ayok. Hujan nya mumpung gak terlalu deras"
Lisa menoleh, menatap rintikan hujan. Benar saja tak sederas tadi.
"Ayok" ajaknya mengulurkan tangan pada Lisa. Mau tak mau Lisa tersenyum, meraih tangan orang itu.
"Elo siapa?"
Sosok itu nampak melega mendengar Lisa. "Gue pikir elo bisu... hehe."
Seketika hati Lisa mendesir. Ia bahkan sangat terpesona pada sosok itu.
"Lupa ya lo. Kita satu kelompok waktu ospek. Elo manggil gue mawar"
Lisa mengerjap, ia diam sejenak memikirkan lagi.
Mawar?
Rosanne?
"Gue Rose, elo bener lupa ya..." katanya dengan raut wajah sedihnya.
Melihat itu membuat Lisa mengulum bibir. Hatinya merapuh seketika.
"Iya lupa. Tapi nanti bakal gue inget terus deh. Rose kan? My Rose."
☘☘☘
Pada ngehhh gak ini lanjutan cerita yang mana???
-eri
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]