"Lisa?"
Lisa yang tengah tertawa sambil sesekali memukul Mingyu menoleh menatap bingung wanita dewasa dihadapan nya kini.
Sementara Mingyu melongo menatap wanita cantik bak seorang ratu itu memanggil Lisa.
"Bisa ngomong bentar?".
Lisa memiringkan kepala nya, sejenak ia berpikir. Lalu kemudian menoleh pada Mingyu yang sedikit membuka mulutnya menatap wanita dihadapan mereka. Lisa mendecih melihat Mingyu yang tak mengalihkan pandangan nya sedikitpun dari wanita dihadapan mereka.
Lisa kemudian mengangguk tersenyum pada wanita dihadapannya.
"Kalau begitu saya tunggu dikantin fisip ya?".
Lisa mengangguk lagi yang kemudian dibalas senyuman ramah dari wanita dihadapan nya. Wanita itu melirik Mingyu masih tersenyum lalu pamit pergi lebih dulu.
Lisa berbalik menatap Mingyu yang masih melongo menatap kepergian wanita itu.
Lisa menoyor kepala Mingyu guna menyadarkan Mingyu.
"Ck, nggak usah pake ngiler juga ngapa. Malu-maluin aja!".
Mingyu mendecih membalas menoyor kepala Lisa, yang kemudian Mingyu menjadi sasaran tendangan Lisa.
"Yang kek gini dibilang cowok ganteng se-angkatan?! Cih nggak banget, ngeliat cewek mulus aja udah ngiler!".
Mingyu meringis, ia menatap kesal Lisa. "Gimana gak ngiler ngeliat langsung Asdos tercantik di kampus, udah gitu ngomong dihadapan gue lagi!".
Lisa mendengus menatap delik Mingyu. "Heh Mbak Yoona itu ngomong sama gue bukan sama lo" ketus Lisa.
Mingyu mendelik ia lalu berjalan mendahului Lisa tetapi sebelum itu ia mengucapkan beberapa kata yang kemudian membuat Lisa menahan nafasnya.
"Siap-siap hati, ngomongin bang Minho pasti".
.
.
.
Ini sudah lima menit Lisa duduk dihadapan Yoona yang tak kunjung membuka suaranya. Memang keadaan kantin sedikit ramai, dan sedikit mengundang tatapan karena seorang Asisten Dosen dihadapan Lisa yang terkenal cantik ini, sedang duduk dihadapan Lisa yang juga cukup terkenal di angkatan nya.
Yoona berdeham sebentar menatap Lisa gusar.
"Bisa minta tolong gak?".
Lisa memiringkan kepalanya menatap Yoona yang sebenarnya tanpa basa-basi meminta bantuan Lisa.
"Bisa kamu kasih tau saya, Minho dekat dengan siapa saja?".
Lisa menghela nafasnya, sudah ia duga pembahasan ini pasti jatuhnya ke Minho. Ini udah kesekian kalinya, Lisa didatengin mbak-mbak cantik yang cuman bahas Minho.
"Kenapa gak nanya langsung ke Mas Minho aja mbak?".
Yoona mengerutkan keningnya, ia mengalihkan pandangan sebentar dari mata bulat Lisa.
"Mbak cuman pingin tau aja, kamu kan adek-nya. Bahkan kamu yang paling deket sama Minho". Ucap Yoona
Sejak kapan gue punya abang!?
"Gak mungkin kan mbak saya sebutin satu-persatu".
Garis wajah Yoona berubah seketika, membuat Lisa merasa bersalah pada Yoona yang kini tak menutupi rasa kecewanya dari ucapan Lisa tadi.
Toh, emang benar. Terlalu banyak wanita disekeliling Minho yang membuat Lisa pusing jika wanita-wanita itu datang pada Lisa. Entah itu menanyakan tentang Minho, atau sekedar basa-basi ingin dekat hanya karena Minho mengatakan Lisa ini adik nya.
Lisa menghela nafasnya ia menatap Yoona yang kini mengalihkan pandangannya menatap meja.
"Mbak harusnya tau resiko berhubungan sama Mas Minho. Mbak juga kan udah lama kenal sama Mas Minho, dan pasti tau Mas Minho gimana". Ucap Lisa
Yoona terdiam sejenak masih tak menatap Lisa. Seolah tak ingin Lisa membaca ke-kecewaan di mata nya.
"Bisa bantu mbak biar Minho ng---
"Gak bisa".
Yoona mendongak menatap Lisa yang menggeleng keras.
"Saya gak bisa bantu apapun yang berkaitan dengan manusia bernama Minho".
.
.
.
Lisa menghempaskan tubuhnya dikasur nya. Ia menghela nafasnya berat. Kegiatan hari ini banyak menguras tenaganya.
Menangani Yoona, yang membuat Lisa makin lemah hati karena tak tega. Tetapi ia harus melakukan nya.
Lalu kemudian tugas untuk presentasi nya lusa nanti. Dan tambahan, Mingyu yang merengek meminta nomor Yoona karena tahu Yoona sedang patah hati dan berniat menghibur atau bisa dibilang modus belaka.
Lisa menatap jam dinding dikamarnya, jam sudah menunjukan makan malam hampir tiba. Lisa beranjak untuk mandi yang kemudian sibuk dengan persiapan makan malam nya.
Sudah menjadi kebiasaan Lisa yang melakukan apapun sendiri, mulai dari mengurus rumah besar yang hanya dihuninya seorang diri dikarenakan orang tua nya yang menetap diluar negeri. Dan lagi ia juga harus mengurus si bayi besar yang kini memaksa untuk tinggal menemani Lisa.
Ditengah kesibukan nya, suara langkah kaki membuat Lisa melirik sekilas. Tetapi tak membuat Lisa terganggu ataupun berbasa basi hanya kedatangan pria dihadapan nya.
"Kata Mingyu, Yoona ngajak kamu ngomong".
Tanpa basa-basi, pria itu mendudukkan dirinya dikursi. Menatap Lisa yang masih menatap piring dimeja makan. Lisa menghela nafasnya, melirik sebentar Minho yang menjadi pembahasan nya bersama Yoona siang tadi.
"Gak mandi dulu?". Menghiraukan pertanyaan Minho.
Minho menggeleng, ia melonggarkan dasi nya. Lisa duduk dihadapan Minho yang kemudian menunduk berdoa. Sementara Minho sudah lebih dulu menyuap makanan nya.
"Lain kali jangan bilang kewanita-wanitamu saya adikmu. Saya gak mau mereka datang hanya untuk basa-basi ataupun minta bantuan perihal dirimu". Ucap lisa yang masih fokus pada makanan nya.
Minho mengerutkan keningnya, menatap Lisa. "Terus aku harus bilang apa, kamu tunangan ku. Bukan nya kamu nggak mau orang lain tau kita mempunyai hubungan khusus selain Mingyu".
Lisa menipiskan bibirnya menatap Minho, "sudah saya bilang jangan tinggal disini. Itu menimbulkan kecurigaan. Akan lebih baik mereka tak tahu bahwa kita saling mengenal".
Minho tersenyum tipis, ia meletakkan sendok ditangannya. Menyandarkan punggungnya lalu melipatkan kedua tangan nya didada, menatap intens Lisa.
"Sudah ku bilang, aku akan tetap tinggal disini bersamamu".
Lisa menghela nafasnya kasar, yang kemudian ia berdiri meninggalkan Minho.
Minho menatap Lisa yang berjalan menjauh meninggalkan nya. Bahkan meninggalkan makan nya yang belum habis.
Minho menghela nafasnya, ia manatap makanan yang terhidang di meja. Yang kemudian membuat Minho menatap kursi kosong dihadapannya, tempat dimana Lisa duduk.
Sangat tidak mudah membuat Lisa percaya bahwa Minho serius akan hubungan nya dengan Lisa.
☘☘☘
![](https://img.wattpad.com/cover/127638143-288-k27663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]