First Love

6K 540 22
                                    

Typobersebaran........


Mark itu udah suka lama sama Lalisa, bisa dibilang cinta pertamanya Mark. Awal pertemuan mereka itu saat Mark masih tahun kedua di Junior High School dan Lalisa tahun terakhir di Senior High School. Saat itu Mark sedang main dirumah Heechan. Ia tidak tau jika Heechan punya bidadari, yaitu kakaknya. Lalisa.

Sejak saat itu Mark gencar mendekati Lalisa, Lalisanya juga sih terlalu baik sama Mark, jadi Mark kan baper.

"Sampai kapan lo suka sama kakak gue?".

"Sampai gue bisa jadiin kakak lo cewe gue". Ucap Mark santai sambil masih memainkan playstation.

"Mimpi lo!". Mark cuman ngedikkin bahunya. Bodo amat, gue yakin bisa ngedapatin Kak Lisa.

Sekarang Mark udah beranjak Senior High School. Tapi emang pada dasarnya cinta, ya Mark masih aja tetap suka Lalisa.

Karena Lalisa sudah kuliah, Lalisa jarang pulang kerumah. Karena dia lebih milih ngekos bareng temen-temennya.

Jarak rumah Mark sama kos-kosan Lalisa lumayan jauh. Tapi Mark rutin mampir ke kos kosan Lisa. Seperti hari ini, Mark lagi-lagi bolos jam tambahan. Cuman biar bisa ketemu Lalisa. Padahal ujian sudah dekat, tapi Mark tetap aja keukeuh ketemu sama Lalisa.

Cklekk.

"Eh ada Mark, nyari lisa yaa?".

Mark merengut, padahal dia berharap yang bukain pintu Lisa, eh ternyata malah temennya Lisa. Rose.

Mark mengangguk. "Lisa gak ada, barusan aja dia pergi".

Mark mengerutkan keningnya. "Sendiri?".

Rose mengangguk. "Dia berangkatnya sih sendiri, tapi gue gak tau di janjian sama siapa".

"Kemana?".

Rose mengerutkan keningnya. Kok ni bocah kepo banget.

"Gue sih ga yakin, tapi kayaknya dia ke taman kota deh".

Mark mengangguk lalu berbalik. Menghampiri mobilnya.

"Eh wait!!". Mark berbalik menatap Rose yang memanggilnya.

Yang ditatap cuman nyengir. "Btw, gue laper". Sambil menatap bingkisan yang ditangan Mark.

"Biasanya kan lo kesini bawa makan, dari pada mubazir buat gue aja hee".

Mark menghela nafasnya. Untung cantik. Ia lalu berjalan menghampiri Rose. Lalu menyerahkan bingkisan tadi dan langsung berbalik.

"Thanks yaa!!". Teriak Rose. Mark hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik.

Rose menatap kepergian Mark. Kasian banget sih, cintanya ga kebales.

.
.
.

Oke tujuannya sekarang adalah taman kota. Ia ingin menyusul Lalisa. Sungguh ia benar-benar rindu pada Lisa. Setelah sampai ia mengelilingi taman kota.

Pandangannya terkunci melihat seorang gadis sedang duduk di bangku taman, seperti menunggu seseorang.

Mark tersenyum, akhirnya ia menemukan Lalisa. Ia melangkah cepat menghampiri Lalisa, langkahnya terhenti saat Lalisa berdiri dan berlari menjauh.

Mark membulatkan matanya, saat ia melihat Lisa berlari dan memeluk seorang laki-laki.

Laki-laki itu tersenyum dan membalas pelukan Lisa, mencium puncak kepala Lalisa.

Sontak kejadian yang dilihatnnya membuat Mark mematung. Apalagi saat ia mengetahui laki-laki yang dipeluk Lisa. Lucas. Kakaknya Mark.

.
.
.

"Udah ah, jijik gue ngeliat lo ngegalau gitu". Ucap heechan. Saat ini mereka sedang dikantin. Setelah kejadian kemarin Mark diam, tidak banyak bicara seperti biasanya.

"Kok lo ga bilang Kak Lisa udah punya pacar sih?!".

"Ya gue mana tau, Kak Lisa mah emang gitu, suka rahasia rahasian". Heechan melanjutkan makannya.

Mark mengaduk-aduk minumannya. Menompangkan kepalanya pada tangan kirinya. Merihat itu Jisung kesal. Kok bisa Mark yang sering absurd jadi lembek gini.

"Lo udah nanya Bang Lucas belom?".

Mark menggeleng "Bang Lucas belom pulang"

"Gak lo hubungin?". Lagi lagi Mark menggeleng.

"Banci banget sih, kan udah gue bilang first love itu ga pernah berhasil". Ucap Heechan.

Mark sontak menatap tajam Heechan. "Yakan gue kira gue bisa mematahkan pandangan orang lain kalo first love itu ga pernah berhasil".

Heechan hanya mengedikkan bahunya acuh.

Huuh, gue pikir bisa dapetin Lisa.

"Jangan sedih dulu, mereka belum kawin. Masih bisa direbut" ucap Jisung santai. Sontak membuat Mark dan Heechan menatapnya.

"Lah iya iya".

"Ck, mau jadi pelakor lo!".

Mark menatap Heechan memelas seolah meminta persetujuan. Heechan menghela nafasnya. "Asal jangan buat Kak Lisa nangis!".

Mark lalu mengangguk. "Masih ada perjalanan yang harus ditempuh, gue masih bisa berusaha!".

Yap, gue bakal terus berusaha...


☘☘☘

Map map ni yee kalonya gaje, atau ga bagus heee.

STORIES OF HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang