"Rumornya dia seorang pria, pria bertudung merah. Dia punya ekor runcing yang jadi senjata perlindungan diri. Katanya lagi, kita hanya bisa melihatnya sekali dalam seumur hidup"
"Lalu?"
"Aku ingin melihatnya. Dia sudah menjadi legenda disini. Setelah sepuluh tahun menghilang. Dia kembali lagi"
Lisa menutup buku tebal dihadapan nya, ia menoleh pada Yuju yang masih menulis asal note kosong milik gadis itu.
"Tak ada yang spesial dari cerita aneh itu. Dan kau bilang apa? Legenda? Dia bahkan tidak bisa disebut legenda karena tidak ada yang dia lakukan."
Yuju menoleh, ia menipiskan bibirnya. Matanya nampak meragu. "Setidaknya aku ingin memastikan. Kalau memang itu benar, aku akan menjadikan itu sebagai tulisan ku. Aku yakin, orang-orang akan tertarik dengan cerita ku."
Lisa menggeleng, tak menyetujui Yuju. "Jangan bodoh. Orang-orang malah percaya itu adalah omong kosong. Dan itu akan menjadi sia-sia, Yuju. Jika ingin mencari inspirasi, cari ditempat yang benar-benar membuat orang tertarik ceritamu. Jangan cerita orang bertudung merah yang bahkan kita tidak tahu dia apa dan bisa melakukan apa yang membuat orang tertarik."
Yuju menghela nafas, "kalau begitu, bagaimana dengan cerita bangsa vampir dan serigala?"
"Aku benci cerita fantasi"
"Aku pikir banyak yang menyukai fantasi tentang vampir dan serigala."
"Dan cerita itu sudah banyak. Memang kau ingin cerita yang sama dengan cerita orang. Kau bisa saja ditunding mengambil karya orang lain."
"Hey! Itu tidak benar! Aku hanya mengambil konsep vampir dan selanjutnya tak ada. Aku tak meniru jalan cerita mereka."
Lisa mengedikkan bahu tak peduli, ia memasukkan peralatan belajarnya kedalam tas. "Tak ada yang perduli itu. Jaman sekarang banyak orang menunding seseorang mengambil karya orang. Padahal hanya terinspirasi."
"Tidak ada yang salah jika harus terinspirasi. Bukan kah itu juga baik bagi mereka? Bukan kah juga seorang pahlawan akan lebih baik jika kita menginspirasi nya?"
Lisa mengangguk, "tapi tidak dengan mereka."
"Dengar ya.. hanya karena sama nama, tempat, dan karakter tokoh yang hanya kebetulan. Itu tidak bisa dibilang menyalin karya orang."
"Ya ya ya, terserahmu. Tapi aku sarankan, buat cerita yang tentang kehidupan saja. Fantasi hanya akan membuat orang berimajinasi dengan bodoh."
Yuju mendelik, "kata siapa?! Berimajinasi bahkan menyenangkan!"
Lisa mengedikkan bahu acuh, ia lantas bangkit dari duduknya. Kemudian melangkah pergi diikuti Yuju yang juga tergesa.
"Hey mau kemana?"
"Aku harus mengumpul tugas dengan Mr. Kim"
Yuju mengangguk, "kalau begitu aku pergi. Aku ingin mencari pria bertudung merah."
Lisa sontak menoleh, menatap tak percaya pada teman satu nya ini. "Apa kau yakin ingin membuang waktu demi mencari dia?"
Yuju mengangguk dengan antusias. "Aku bahkan menghambiskan uang ku untuk membeli kamera. Dan sudah ku pasang disetiap tempat yang mencurigakan."
Lisa menarik sudut bibirnya berupa senyuman tipis, "kau sangat niat membuat cerita fantasi?"
"Tentu. Jika dalam sebulan aku tak dapat pria bertudung merah. Maka aku akan membuat cerita tentang vampir."
Lisa merotasikan bola matanya, "terserahmu. Aku akan pergi."
"Ok, aku juga. Bye Lalisa..."
Lisa mengangguk. Mereka kemudian melangkah berlawanan arah. Tetapi sebelum melangkah jauh. Lisa sontak menghentikan langkahnya, berbalik menatap Yuju.
"Yuju!"
Yuju berbalik, menatap heran Lisa, "apa?"
"Darimana kau dapat cerita itu?"
Yuju mengerutkan keningnya, "Taehyung sunbaenim. Aku sempat terkejut padanya, salah satu pria tertampan yang sangat dingin dikampus ini, adalah orang yang sangat asik dalam bercerita."
Lisa mengerutkan keningnya, detik kemudian ua mengangguk sambil tersenyum. "Kalau begitu aku pergi" ucapnya kemudian segera berbalik.
Yuju memiringkan kepalanya, bingung terhadap Lisa. Tetapi setelah itu ia mengedikkan bahu, lalu pergi dari sana.
Disisi lain Lisa nampak mengerutkan kening. Menatap tajam jalan didepan nya sambil berfikir.
"Sepertinya aku harus berhati-hati. Si darah dingin mulai beraksi" gumam nya pelan.
☘☘☘
Hmmm
Btw fantasi yaa ini
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]