STORIES OF HER

Hate

Typo bersebaran....

Kalo di novel-novel atau cerita orang orang benci itu bisa jadi cinta.

Lalisa yang suka seniornya. Chanyeol.

Dan Chanyeol yang selalu berkata kasar jika Lalisa terus terusan mengekorinya.

.
.
.

"Chanyeol...!?". Teriak seorang gadis berlari menghampiri Chanyeol.

Lagi-lagi Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar.

"Yong, gue duluan. Ntar gue nyusul ke BEM". Ia lalu pergi setelah mendapat persetujuan dari temannya. Berjalan cepat agar tak bertemu pada gadis yang memanggilnya tadi.

Tapi apa daya, Chanyeol terus saja menabrak orang orang sehingga ia tak bisa cepat.

"Chanyeol!!?". Seru gadis itu saat ia menangkap lengan Chanyeol. Memeluk erat lengan itu agar tidak lepas.

Gadis itu memancarkan senyumnya. Memang senyum itu sering membuat kaum adam terpesona. Tapi tidak dengan Chanyeol.

Chanyeol menggeram. Menghempaskan kasar lengan gadis itu.

"Apa sih lo!". Ucapnya setengah berteriak. Membuat orang orang disekitar mereka menjatuhkan padangannya pada Mereka berdua.

Lalisa membulatkan matanya. Ia lalu mengedarkan pandangannya. Melihat orang orang yang kini menatapnya.

Tetapi setelah itu Lalisa tersenyum pada Chanyeol. Chanyeol yang melihat senyuman Lalisa, jengah. Lalu menariknya.

Memang Chanyeol selalu kasar pada Lalisa. Tapi Lalisa tidak menanggapi kata kata kasar Chanyeol. Gadis itu selalu saja
Mengejar cintanya itu. Karena baginya Chanyeol adalah hal yang sangat ia impikan.

.
.
.

Chanyeol menarik Lalisa menuju ruang aula yang kosong dan gelap. Sedari tadi Lalisa tersenyum karena setelah enam bulan lamanya ia mengejar Chanyeol, baru pertama kali Chanyeol menyentuh tangannya. Walaupun terkesan kasar.

Chanyeol membawa Lalisa ketengah tengah aula. Menghempaskan tangan Lalisa lalu berbalik menatap tajam Lalisa.

Hanya sedikit penerangan di aula itu. Sehingga wajah Lalisa terkwna penerangan tersebut. Sehingga Chanyeol dapat melihat wajah cantik itu dengan sangat jelas.

Tetapi sekarang Chanyeol tidak memikirkan kecantikan Lalisa yang ia pikirkan adalah rasa terganggunya terhadap gadis dihadapannya ini.

"Lalisa, gue udah bilang sama lo untuk jangan manggil gue atau ganggu gue".

Lalisa hanya mengangguk, lalu terseyum menatap Chanyeol.

"Dan ini udah kesekian kalinya gue bilang sama lo"

Lagi lagi Lalisa melakukan hal yang sama.
Chanyeol menghela nafasnya. Lalu menatap Lalisa intens.

Lalisa yang ditatap seperti itu mun menundukkan kepalanya. Memundurkan dirinya agar tak terlihat penerangan. Menyembunyikan wajahnya yang kini memerah ditatap oleh Chanyeol.

"Jauhi gue".

Lalisa diam tetap menundukkan kepalanya. Ia sudah menduganya bahwa Chanyeol pasti berbicara seperti itu.

"Gue gak suka cewe kaya lo. Yang gak ada harga dirinya ngejar cowo yang disukanya!".

"Emang salah?". Ucap Lalisa

"Tentu salah. Karena yang lo kejar itu gue. Dan gue gak suka kelakuan lo!".

"Mending lo pergi jangan ganggu gue. Dan jangan anggap kita pernah kenal".

Lalisa mendongakkan kepalanya. Menatap sendu Chanyeol. Chanyeol tak bisa dengan jelas melihat wajah gadis itu.

"Kenapa?".

"Lo bikin gue benci sama kelakuan lo yang kaya gini!?". Chanyeol lalu pergi meninggalkan Lalisa.

Lalisa menatap punggung Chanyeol yang kian menjauh meninggalkan aula. Ia meneteskan air matanya.

Ia teringat kejadian semalam. Saat ia terpaksa pulang larut malam. Ia tak sengaja lewat Hotel didekat kampusnya. Disana ia melihat Chanyeol dan Dara. Kakak kandungnya. Sedang berpeluk mesra masuk ke Hotel itu.

Kini ia tau alasannya kenapa Chanyeol selalu menatapnya dengan penuh amarah. Chanyeol membenci Lalisa karena Lalisa selalu diutamakan oleh kedua orang tuanya. Sementara Dara tidak.

Lalisa tersenyum menghapus air matanya. Tidak ada gunanya ia menangis. Ia sudah menghabiskan malam malamnya hanya dengan menangisi Chanyeol.

Tak apa asal Dara bahagia.

Sebelum gue tau Chanyeol sama Dara. Gue pikir cerita yang sering gue denger bener. Benci jadi cinta. Tapi itu gak berlaku bagi gue sama Chanyeol.

☘☘☘

Map gaje eheee

Vomment guys