Mereka bukan sepasang kekasih, mereka hanya dekat. Sangat dekat, bahkan tidak ada yang tahu. Hanya orang orang tertentu saja yang mengetahuinya.
Mereka sering menghabiskan waktu bersama selayaknya sepasang kekasih. Melontarkan kata seperti layaknya orang yang sedang kasmaran.
Teman rasa pacar. Itu sebutan untuk mereka. Tapi tidak yang dirasakan Lisa. Lisa tidak suka menunggu, tapi ia harus menunggu karena diminta.
Lisa tidak suka mempunyai teman yang dirasanya seperti pacar, baginya teman adalah teman dan pacar adalah pacar.
Mungkin kalian pikir Lisa dan Jaehyun bersahabat. Tapi nyatanya tidak. Mereka sudah dua tahun dikelas yang sama, tapi hanya beberapa bulan yang lalu bertegur sapa layaknya teman dan langsung dekat.
Saling melontarkan sayang. Lisa bahagia. Ia bahagia cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Tapi didalam lubuk hatinya ia sedih. Ini bukanlah suatu ikatan, mereka tidak mempunyai ikatan spesial. Hanya sebatas hubungan tanpa status.
Seringkali Lisa mencoba, dan hanya mencoba sedikit Jaehyun selalu mengatakan butuh waktu. Waktu? Waktu apa yang di butuhkan Jaehyun?
Lisa harus menunggu lagi. Ia mencoba bertahan dengan cintanya.
Secara perlahan, hubungan mereka yang sedang dekat terkuak. Dan menjadi rahasia umum bagi teman teman yang lain. Awalnya Lisa baik-baik saja, tapi semakin kesini Lisa tidak nyaman. Ia butuh lebih dari ini.
Egois, ya Lisa memang egois terhadap perasaannya. Ia ingin memiliki Jaehyun. Bukan memiliki seperti ini. Ia tidak bisa menunggu.
Dan lagi-lagi Lisa terpaksa menunggu. Jaehyun menolaknya secara halus karena alasan yang tidak diutarakannya. Lisa kecewa, ia kecewa karena ia telah terlalu berharap.
Ia lelah, apa ia akan mencoba lagi?
.
.
.
"Kenapa, bukannya kau sendiri yang bilang ingin mencari pria lain".
Lalisa menatap sendu tangan yang digenggap erat Jaehyun. Ia menaikkan pandangannya menatap Jaehyun.
"Apa karena itu, kau menjadikan Yeri kekasihmu?". Jaehyun hanya menatap Lisa tanpa ekspresi.
"Ada, ada niatan untuk mencari pria lain. Tapi tak bisa. Aku tak bisa, bahkan beribu kali aku mencoba. Hanya karena tidak ada yang bisa menggantikanmu".
Jaehyun menatap Lisa sendu. Secara perlahan Lisa melepaskan tangan Jaehyun dari tangannya.
"Tapi karena semua ini sudah terjadi, aku sadar. Bahwa waktu yang kita lewati hanya sia-sia. Bukan kita tapi waktu ku. Hanya saja aku tidak terlalu menyesal, aku senang. Senang menunggumu"
Liquid bening jatuh dipipi Lisa. Jaehyun melihatnya, dan ini pertama kali ia melihat Lisa menangis.
Jaehyun mendekat ingin menghapusnya. Tapi ditepis lembut oleh Lisa.
"Harusnya kau tau, cinta tidak bisa menunggu. Bahkan selama apapun itu, cinta tetap tak bisa menunggu".
"Maka dari itu, aku telah memutuskan. Bahwa ini adalah akhir dari penantianku".
Lisa mundur secara perlahan. Ia tahu Jaehyun ingin memgatakan sesuatu dan mendekatinya. Tapi Lisa lebih dulu menghindar. Ia tidak kuat.
Ia sadar bahwa ia sangatlah egois, ia tak memikirkan perasaan Jaehyun. Ia hanya memikirkan perasaannya sendiri. Tapi ia harus apa? Jaehyun tak kunjung memberinya alasan ataupun kepastian. Lisa lelah, ia merasa ini hanya sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanficRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]