Let go

9.6K 698 17
                                        

Jungkook mencintai Lisa sejak mereka bertemu disekolah dasar. Tapi ia tidak punya keberanian untuk mengatakan perasaannya pada Lisa.

Jungkook adalah orang yang pertama mengulurkan tangannya untuk Lisa. Jungkook adalah sahabat sekaligus kakak bagi Lisa. Karena Jungkook selalu mengerti Lisa.

Lisa punya trauma. Membuat Lisa sulit untuk bergaul, bahkan ia tidak sekolah. Ia hanya melakukan homeschooling dan selalu Jungkook menemaninya.

Sebenarnya keluarga Lisa mulai khawatir karena Lisa terus saja tidak ingin bergaul dengan teman sebayanya hanya pada Jungkook ia berteman.

Karena Lisa tidak ingin terlalu dikhawatirkan. Maka Lisa membuat keputusan. Keputusan konyol Lisa itu benar-benar dibantah keras oleh ayah Lisa. Bagaimana tidak, Lisa ingin hidup sendiri. Ia ingin bekerja dan mulai bergaul dengan caranya sendiri. Tapi Lisa sama dengan ayahnya, sama-sama keras. Ayah Lisa pun menyerah. Tetapi ia menyerahkan Lisa agar dijaga oleh Jungkook.

Jungkook yang mendengar itu pun mulanya marah.

"Yak! Lalisa, mengapa kau malah ingin bekerja dan hidup sendiri. Kau ini selalu saja membuat keputusan yang seperti itu!?". Ucap jungkook setengah berteriak pada Lisa.

"Aiish. Berhentilah meneriaki ku oppa. Lagi pula aku hanya ingin memulai sesuatu yang baru". Ucap Lisa.

"Lisa, kau bisa mulai bersekolah maka kau akan mudah juga bergaul. Tapi mengapa kau malah ingin bekerja paruh waktu juga, lis!?".

"Oppa... ini keputusanku. Aku sudah cukup pintar membuat keputusan. Aku berjanji pada appa, jika aku mulai bisa bergaul memvuka diri untuk berteman maka aku akan mengikuti permintaan ayahku yang lain, yaa contohnya seperti ke jerman". Ucap Lisa santai.

Jungkook membulatkan matanya. Terkejut mendengar perkataan Lisa yang terakhir. "Mwoo... jerman!?"

"Hmm, ayahku hanya punya aku. Maka dari itu aku akan melanjutkan perusahaan ayah. Aku memulainya dari sekarang. Mencoba hidup sederhana, mencoba mudah bergaul pada orang lain. Serelah itu aku akan kuliah di jerman. Aku akan belajar bisnis disana".

Jungkook hanya pasrah mendengarkan penuturan Lisa. Jujur terbesit kesedihan dihati Jungkook saat Lisa ingin ke jerman nanti.

....

Hari ini jungkook membulatkan tekadnya untuk mengatakan perasaannya pada Lisa. Ia menunggu Lisa di taman kota.

Gadis itu sekarang sudah bekerja di sebuah cafe. Sebenarnya ia ingin menjemput Lisa dicafe. Tetapi Lisa menolak, Lisa ingin mereka bertemu di taman kota. Dan disinilah sekarang Jungkook menunggu Lisa.

Senyum Jungkook merekah saat melihat dari kejauhan Lisa menghampirinya dengan berlari.

"Oppaa....". Ucap Lisa lalu menghambur kedada Jungkook. Jungkook pun memeluk Lisa.

"Yak. Mengapa kau berlari, kau bisa terjatuh nanti". Lisa mendongakkan kepalanya terkekeh.

"Wae, kenapa kau nampak bahagia hari ini. Hmm". Jungkook mengangkat tangannya mengelus kepala Lisa. Seperti yang selalu ia lakukan bertahun-tahun.

"Oppa.. aku sangat bahagia. Karena sekarang aku memiliki pacar". Ucap Lisa riang.

....

Jungkook masih mengingat hari itu. Hari dimana ia melihat Lisa sangat bahagia dan hari dimana ia merasakan hancur dihatinya. Tapi apa boleh buat, ia mengurungkan niatnya mengatakan perasaannya pada Lisa.

....

Lalisaa
Yak oppa
Mengapa kau tidak membalas pesan ku?
Oppa angkat telponku
Oppa, apa aku berbuat salah?
Apa oppa sakit?

Sungguh Jungkook bahagia jika Lisa mencarinya. Tapi Jungkook tidak bisa untuk mendekatinya lagi. Itu hanya akan membuatnya merasakan sakit. Apalagi sekarang ia tau jika pacar Lisa adalah Yoongi, sepupunya.

....

"Jungkook.. apa kau tidak ikut mengantar Lisa kebandara?". Ucap seorang perempuan paruh baya yang kini duduk dihadapan Jungkook.

Jungkook yang tengah membaca diagram keuangan di tabletnya menoleh pada ibunya.

"Memang dia ingin kemana?".
"Lisa akan melanjutkan sekolahnya di jerman, kook". Ucap ibu Jungkook.

"Bukankah seharusnya ia menyelesaikan sekolahnya dulu, kenapa cepat sekali?". Jungkook mengerutkan keningnya.

"Seharusnya eomma menanyakan itu padamu. Sudah dua bulan ini ia tidak kembali sekolah dan bekerja. Lalu tiba-tiba ia memutuskan untuk ke jerman. Terakhir kali eomma melihatnya minggu lalu. Dan kau tahu Lisa seperti mayat hidup".

Jungkook terdiam mendengarkan penuturan ibunya.

....

8 years later.

"Jungkook, aku mempunyai rencana untuk Lisa". Ucap seorang pria paruh baya yang tak lain Tn. Manoban. Ayah Lisa.

"Rencana apa appadeul?".

"Aku sudah tidak tahan lagi melihat Lisa seperti ini ia terus bersedih mengingat lelaki itu. Maka dari itu menikah lah dengan Lisa. Aaah lebih tepatnya menikahlah pura-pura padanya". Jungkook membulatkan matanya.

"Aku akan menyatukan Lisa dan lelaki itu, walaupun dengan cara licik. Apa kau bersedia ikut dalam rencana ini?".

....

Hari ini hari yang tiba. Hari dimana Lisa akan resmi menjadi milik Yoongi. Dan hari dimana ia akan menyatakannya pada Lisa setelah bertahun-tahun.

Jungkook membuka pintu dimana Lisa berada. Ia melihat Lisa memakai gaun putih. Cantik.

"Eoh, oppa...". Lisa berjalan mendekati jungkook lalu memeluknya.

"Hmm ada yang ingin ku bicarakan lis".
Jungkook menarik nafasnya menatap Lisa yang kini menatapnya sambil tersenyum.

"Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Mianhe.. aku menyatakan perasaanku padamu dihari pernikahanmu ini. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu". Jungkook mengelus puncak kepala Lisa lembut.

"Tetaplah bahagia lis, oppa ingin kau bahagia terus jangan bersedih. Arra?"

Lisa menatap Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca.

"Oppaa... hiks" . Lisa terisak.

"Sst. Jangan menangis ini adalah hari bahagiamu. Dan itu membuatku bahagia jika kau bahagia".

"Aku akan tetap berada disisimu. Menjadi teman dan kakak bagimu".

Lisa hanya menangguk. Lalu memeluk erat jungkook.

Entahlah apa yang ada dihati Lisa. Yang jelas Lisa sangat merasa bersalah pada Jungkook. Karena selama ini tanpa sadar Lisa telah menyakiti jungkook.

....

Bukankah cinta tidak harus memiliki-Jeon Jungkook.

☘☘☘

STORIES OF HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang