you-END

3.2K 395 16
                                    

Diminggu ketiga Lisa akhirnya sudah bisa menggerakan kedua tangan nya yang sebelumnya mengalami kelumpuhan saraf.

Entah ini keajaiban atau tidak. Sebelumnya dokter mengatakan bahwa Lisa mungkin akan lumpuh selamanya. Dan hanya bisa berbaring seumur hidup diranjang. Atau kemungkinan ia tidak bisa bertahan lama.

Hanya saja Lisa merasa sejak mengenal kedua adik kakak yang selalu ia temui ditaman rumah sakit tempat ia dirawat. Membuat ia merasa lebih baik. Juga semangat untuk sembuh. Dan Lisa juga merasa bahwa harapan memang ada untuknya.

Kedua orang yang mempunyai tempat dihatinya. Tetapi Kim Taehyung. Yang juga pasien disana adalah orang yang sangat mendominasi hatinya. Orang spesial baginya.

Keduanya bertemu. Saat Lisa kesusahan untuk menggerakan kursi rodanya. Tetapi entah mengapa kursi rodanya bisa berjalan dengan enteng. Dan saat detik itu Lisa berbalik untuk melihat siapa yang membantunya. Maka terpampang lah senyum kotak tampan dari Taehyung.

Beda lagi dengan Yoongi. Kakak Dari Taehyung. Yang sebelumnya Lisa sendiri tidak percaya bahwa Yoongi adalah kakak dari Taehyung. Bahkan Lisa sempat curiga bahwa orang ini adalah orang gila yang nyasar kebangsalnya.

"Lisa?"

Gadis dengan surai coklat yang diikatnya tinggi itu menoleh pada sosok lelaki yang tengah berdiri dipintu masuk kamarnya.

Lisa yang baru saja dibantu mama nya untuk duduk dikursi roda itu tersenyum. Begitu juga mama Lisa.

"Hallo Yoongi, lama tidak jumpa" sapa mama Lisa pada Yoongi.

Yoongi tersenyum. Ia lantas mendekat. Menyalami tangan mama Lisa.

"Tante gimana kabarnya?"

"Tante baik kok. Makasih ya sudah menemani Lisa. Padahal juga kamu harus kerja."

Yoongi kembali tersenyum. Membuat Mama Lisa sedikit merona karena melihat senyum dari lelaki itu.

"Gak papa kok, tante. Lisa udah saya anggap adek saya sendiri"

"Lebih dari adek juga gak papa kok"

Sontak Lisa menepuk kecil sikut mamanya. Mengerucut sebal menatap mamanya.

Wanita paruh baya itu lantas tertawa kecil, mengusak surai Lisa. Kemudian kembali menatap Yoongi.

"Tante tinggal dulu ya."

Yoongi lantas mengangguk. Ia kemudian mengambil alih Lisa. Membuat Mama Lisa tersenyum kemudian pergi dari sana setelah mengecup sebentar puncak kepala Lisa.

Yoongi mengambil alih kursi roda Lisa. Medorongnya keluar kamar. Berjalan melewati koridor.

Terjadi hening saat itu. Tak ada diantara mereka yang mengeluarkan suara.

Yoongi yang menatap lurus kedepan dengan wajah datarnya. Sambil terus mendorong pelan kursi roda Lisa.

Sementara Lisa menatap samping koridor yang dilapisi kaca besar menunjukan pemandangan taman rumah sakit. Kedua tangannya bertaut. Meremas tangannya sendiri.

"Cepat sembuh, itu pesan Taehyung"

Lisa menipiskan bibirnya. Mendengar ucapan Yoongi. Ia mengangguk, "iya aku tahu"

"Jangan terlalu lama bersedih" kata Yoongi lagi.

"Apa Taehyung bilang gitu?"

Tidak

"Iya"

Yoongi menghela nafas saat tak ada mendengar lagi ucapan Lisa. Ia lantas memberhentikan kursi roda Lisa. Mendekat, berjongkok dihadapan Lisa yang sudah meneteskan air matanya.

Yoongi mengangkat tangan nya menghapus air mata gadis itu dengan ibu harinya.

"Dia tidak akan senang melihatmu bersedih."

"Aku merindukan nya" ucap Lisa. Lisa memejamkan matanya. Menikmati sentuhan lembut Yoongi di pipinya.

"Aku rindu dia. Sangat rindu" kata Lisa lagi.

Mata Yoongi memerah. Ia mendekat lagi. Mendekap tubuh rapuh milik Lisa.

"Aku tahu" ucapnya. Yang kemudian ikut meneteskan air matanya.

"Aku kehilangan seseorang yang membuatku untuk tetap terus bertahan" ucap Lisa lagi. Kini setelah itu yang terjadi adalah isakan dari Lisa yang tentu membuat dada Yoongi kian sesak.

"Ada aku..."

"Masih ada aku disini..."

Tetapi yang terjadi hanyalah sebuah kehancuran bagi Lisa. Baginya harapan tetap lah harapan. Hanya bisa mengharap tanpa ingin lebih. Tidak akan pernah terwujud.

Tiga bulan setelah tiada nya Taehyung. Tepat diwaktu itu. Yoongi pun sama. Yoongi meninggalkan nya.

Meninggalkan Lisa dengan sejuta harapan akan sebuah kejaiban. Dan tidak akan pernah kembali lagi

Pada akhirnya. Semua terasa sama bagi Lisa. Harapan juga keajaiban yang ia inginkan.

Tidak akan pernah terjadi baginya.



Keajaiban tidak pernah terjadi,
sangat wajar keajaiban tidak terjadi
itulah mengapa disebut "keajaiban"
-Doctors Crush





☘☘☘


:))

STORIES OF HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang