Rooftop gedung dorm Lisa adalah tempat dimana Lisa akan selalu ada jika malam hari.
Dimana Lisa akan selalu berteriak dilangit. Menatap langit dengan wajah sembabnya juga berkeluh kesah.
Tempat dimana bukti bisu Lisa yang ternyata adalah seseorang yang berbanding terbalik dengan kehidupan dilayar.
Lisa bukanlah seseorang yang selalu ceria dengan selalu menunjukan beragam aegyo nya. Lisa masih manusia. Bisa merasakan segala kesedihannya tepat diwaktu malam tiba. Dan tempat itu adalah rooftop.
Gadis itu tengah duduk disalah satu bangku besi panjang menatap langit malam. Ia kembali pada Lisa yang sedih. Bukan Lisa yang ceria.
Suatu alasan yang membuatnya seperti ini. Yaitu dia. Dia sosok yang selalu Lisa impikan. Dia sosok yang selalu Lisa inginkan.
Menghianatinya.
Dan dengan pengecutnya. Lisa hanya menerima itu semua tanpa perlawanan.
Lisa menghela nafas. Mendengar seseorang yang datang mendekatinya. Lalu duduk disebelahnya menyerahkan sekaling bir.
Lisa tau siapa tanpa harus menoleh juga menebaknya. Lisa tahu siapa sosok yang selalu menemaninya dikala ia sedih.
Sosok itu adalah leader dari iKON. Kim Hanbin. Sosok yang tidak pernah lelah menemaninya. Sosok yang sabar mendengar keluh kesah Lisa juga sosok yang menerima kemarahan yang dilampiaskan Lisa padanya.
Hanbin lah orangnya. Yang setia menemani Lisa disetiap malam.
"Ini yang ketujuh pulah empat kaleng. Dimalam ketujuh puluh empat"
Lisa tersenyum tipis. Tak menanggapi Hanbin. Ia lantas mengambil kaleng bir ditangan Hanbin yang sudah dibuka Hanbin. Jangan ditanya kenapa ada Hanbin disini. Itu dikarenakan iKON dan BLACKPINK satu gedung.
"Kau tidak pernah memberiku lebih dari satu" ucapnya kemudian.
"Itu baik, satu kaleng lebih baik untukmu. Kau tidak boleh mabuk. Mabuk tidak menyelesaikan masalah" ucap Hanbin. Meneguk bir nya kemudian.
Lisa lantas mencibir. Ikut meneguk minumannya.
Hanbin menghela nafas. Ia menaruh bir nya di sisi kanan nya. Lalu menompang tubuhnya dengan kedua tangannya menatap langit malam.
"Kenapa tak mencoba kembali?"
Lisa menggeleng, "kau sudah beribukali menanyakan ku itu. Tapi jawaban ku masih sama. Aku tidak akan pernah kembali, oppa"
"Kalau begitu, lupakan dia. Kenapa harus bersedih seperti ini"
Lisa menghela nafas. Ia kembali meneguk birnya.
"Itu sulit. Melupakan cinta pertama yang telah menghianatimu. Ditambah dia selalu ingin mengetuk kembali hatimu."
"Kau hampir membukanya" sahut pelan Hanbin.
"Iya, kau benar oppa. Aku hampir membukanya. Jika tidak dinasehati oleh mu"
Hanbin mendecih. "Kalau begitu. Sana lupakan dan cari lelaki lain. Aku yakin banyak yang menyukaimu"
Lisa tersenyum tipis. "Ya, aku harap itu kau oppa"
Hanbin mengerjap kemudian menoleh pada Lisa. Sementara Lisa yang melihat respon Hanbin terkekeh.
"Aku bercanda oppa"
Membuat Hanbin menghela nafas. Hampir saja ia meledak karena mendengar ucapan Lisa. Apalagi dadanya yang kian berdetak mendengarnya.
"Hentikan lelucon tak lucu mu itu Lisa!" Ucap kesal Hanbin yang semakin membuat Lisa terkekeh.
"Oppa! Aku sedang mencoba menghibur diri" ucap Lisa kemudian dengan wajah cemberutnya yang terkesan beraegyo.
Hanbin mendelik, "berhentilah menunjukan wajah itu. Kau semakin membuatku ingin melemparmu ke lantai dasar!"
"Ishh kau jahat oppa!" Ucapnya dengan wajah cemberutnya. Dan kali ini, Hanbin tidak segan untuk mencubit pipi berisi Lisa dengan gemas.
Sedikit bersyukur. Karena untuk malam ini Lisa sedikit tertawa dihadapannya. Bukan yang hanbin lihat ditv ataupun dilayar ponselnya. Tapi ia melihatnya secara langsung. Dan Hanbin ikut senang melihatnya.
"Lisa.."
"Apa!" Lisa mengelus pipinya yang tadi dicubit Hanbin dengan gemas.
Hanbin menggeser tubuhnya, menatap penuh Lisa dengan mata sipitnya.
"Mari kita sudahi ini" ucap Hanbin.
Lisa mengerjap, ia memiringkan kepalanya membalas tatapan Hanbin.
"Untuk malam besok dan seterusnya. Aku ingin kau terus tersenyum seperti ini seperti disiang hari juga. Aku ingin kita bertemu malam berikutnya dengan senyuman manis dibibirmu"
"Mari kita akhiri masa sedihmu malam ini"
☘☘☘
🙄🙄
![](https://img.wattpad.com/cover/127638143-288-k27663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]