"Hari ini kita bahas diskusi yang kemarin ya".
Lucas menghentikan pergerakan tangannya membuka buku. Ia kini sedang mencari buku diperpustakaan untuk tugas akhirnya.
Ia menutup bukunya saat mendengar suara yang tak asing baginya. Ia mengintip dicelah celah rak buku.
Disana ada Lisa dan beberapa temannya. Sepertinya sedang berdiskusi. Karena jarak Lucas dan Lisa hanya terhalang satu rak buku, Lucas bisa mendengar suara merdu Lisa.
Ia terseyum saat melihat Lisa tersenyum menjelaskan beberapa materi pada temannya. Oh tuhan, dia benar-benar cantik.
Lucas membuka bukunya lagi. Ia duduk bersandar di rak buku. Ia terus terseyum saat mendengar Lisa berbicara dan saat kekehan Lisa terdengar halus ditelinganya.
Sekali lagi, sekali lagi ia ingin melihat Lisa. Ia mencoba mengintip dicelah buku-buku.
Oh tuhan, dia seperti bidadari.
Deg. Lucas membulatkan matanya. Gugup. Lisa melihatnya. Ya, Lisa melihatnya. Secara tak sengaja Lisa juga mencari buku di rak. Saat Lisa mengambil buku dari rak, nampak lah wajah Lucas.
Lucas menyentuh dadanya. Astaga, dadanya berdegup kencang. Hal klise yang sering terjadi di cerita anak-anak SMA, dan sekarang Lucas merasakannya.
"Lucas?".
Lucas menoleh, membulatkan matanya saat tau siapa yang memanggilnya. Lisa.
Lisa terseyum. "Mumpung ada lo disini, bisa minta tolong gak?".
Lucas meneguk salivanya kasar. Ia pun berdiri, menatap Lisa.
Lisa mengertukan keningnya. "Bisa?".
Lucas hanya mengangguk. Lisa lalu terseyum.
"Bentar ya". Lisa pergi menuju kumpulan teman temannya tadi. Ia mengambil paper bag dimeja.
Lucas melihatnya, teman-teman Lisa melihat Lucas. Merasa aneh dengan kegugupan Lucas yang terlihat jelas.
"Nih, tolong kasih ke Mark yaa". Menyerahkan paper bag pada Lucas.
Lucas menatap paper bag itu. Seketika raut wajah Lucas berubah dingin. Lisa sadar, ada apa? Kenapa Lucas seperti tak suka?. Lucas lalu mengangguk mengambil paper bag ditangan Lisa, berbalik pergi tanpa mengucapkan apapun.
Aah, harusnya Lucas sadar. Lisa menyukai Mark, temannya sendiri. Dan sepertinya mereka sudah mulai dekat. Memang sih banyak yang bilang Lisa suka sama Mark, tapi gak ada kepastian kalo Mark suka atau gaknya sama Lisa.
Huh, Lucas jadi berharap mereka tidak berdekatan.
Sejak awal memang Lucas menyukai Lisa, tapi ia tak berani mendekati Lisa lebih dulu, gengsi nya terlalu tinggi. Mungkin juga karena sifatnya yang kadang kelewat dingin, membuatnya enggan mendekati orang lebih dulu. Padahal ingin mendekati orang yang disuka.
Tapi dewi berkata lain, ia sekarang bisa bertegur sapa dengan Lisa. Berkat Mark, lewat Mark ia bisa berteman dengan Lisa. Tidak terlalu berteman seperti orang kebanyakan sih, hanya sekedar bertegur sapa dan berbicara jika ada yang penting. Seperti saat ini ia berbicara pada Lisa, hanya karena Lisa ingin memberikan sesuatu pada Mark.
Lucas tidak masalah jika ia harus memperhatikan dan melindungi Lisa secara diam-diam. Ia senang melakukannya secara diam. Tapi sekarang yang jadi masalah adalah Lisa menyukai Mark. Oh tuhan, apa yang harus ia lakukan sekarang.
Ia bukan seperti temannya, Hanbin yang akan tetap merebut hati gadis yang menyukai orang lain, Jenny.
Atau seperti Seokjin, yang pebinor. Ataupun seperti Ten yang akan marah jika calon pacarnya diganggu orang. Padahal kan mereka gak pacaran, kok Ten malah marah?.

KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]