Seperti yang direncanakan sebelumnya, hari ini adalah hari H pensi di SMA 1 YG. Pensi tahun ini dilaksanakan sekaligus pengambilan nilai akhir Seni Budaya untuk kelas 3. Biasanya sih dilaksanakannya 3 tahun sekali. Dan yang ditampilkan pun hanya akustik, teater dan menari.
Tapi untuk tahun ini, pensi SMA 1 YG dilaksanakan secara meriah guna membuat kesan untuk kelas 3 yang hendak lulus.
Berbeda dari tahun sebelumnya, yang ditampilkan dari kelas ke kelas pun banyak. Tentu saja pensi tahun ini berbeda, dikarenakan diketuai oleh Lisa cs.
Lalisa cs, siapa coba yang gak kenal mereka. Semua anggotanya mantan ketua club. Contohnya kayak Jenny yang dulu ketua OSIS, Jisoo yang dulu Ketua PMR, Rose yang dulu Ketua Cheers dan Lalisa yang dulunya ketua ekskul di berbagai bidang olahraga. Udah kaya penguasa sekolah aja tuh mereka.
Selain cantik, pintar mereka juga mempunyai sikap yang tegas. Contohnya kaya kemarin waktu ngerencanain pensi. Lalisa ngumpulin semua angkatannya untuk ngadain rapat.
"Lo pada kalo gak setuju masalah uang, bilang!! Jangan ngebacot!". Teriak Lisa di tengah ruang rapat. Seketika hening. Sebagian dari mereka ada yang menunduk dan ada yang meneguk salivanya kasar. Terlalu berani untuk menatap langsung Lalisa cs yang seperti ini.
"Lo pada mau pensi gak sih!!!?".
Lalisa menarik nafasnya saat tak ada jawaban dari mereka.
"Gue nanya, dijawab!!".
"Mauuuuuu". Ucap mereka berbarengan. Setelah itu hening gak ada yang berani lagi buka mulut.
Jenny menyeringai. "Pensi ini buat kita semua, Katanya lo pada pengen pensi tahun ini lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya, tolong lah kerjasamanya". Ucap Jenny sambil menyeringai.
Lagi-lagi masih hening.
"Kalo gak setuju bilang, jangan diem". Ucap Rose sedatar mungkin.
"Setidaknya beri pendapat atau masukan". Ucap Jisoo. Niatnya sih mau cairin suasana tapi malah makin mencekam.
"Lo pada kalo gak suka gue yang ketua pensinya bilang, jadi gue bisa ngundurin diri".
Seorang murid perempuan mangacungkan tangannya. Lalisa cs pun menatapnya meminta agar siswi itu berbicara. "Itu u, Somi mau kok jadi ketua". Menunjuk orang yang disebelahnya.
Merasa ditunjuk orang itupun menggelengkan kepalanya. "Eeh engg--ak lis, gue gak mau. Gue gak mau ngatur orang orang yang susah diatur. Bilangnya pingin kerja sama tapi malah santai gak ada kerja. Gue gak mau bikin diri gue pusing untuk negur mereka, mending lo aja lis. Kayaknya mereka pada nurut sama lo". Ucap Gadis itu. Membuat pandangan soswa lain jatuh padanya.
Tuh kan udah diduga, pasti gak ada yang mau geserin kedudukan Lisa cs.
Ya begitulah kira-kira Lalisa cs marah karena yang direncanain gak sesuai sama rencananya. Bilangnya mau tapi malah gak mau kerja, ngumpul iuran aja gak mau, gak punya uang. Lah terus yang diparkiran itu apa? Satpam jualan mobil?.
.
.
."Eh, udah dipanggil belom anak kelas 3 ips, kan bentar lagi mereka tampil?". Ucap gadis berambut pendek. Eunha.
"Belom, ntar aja cape gue". Ucap Yuju santai dengan minuman dan ponselnya.
"Gue juga cape negur lo pada kerja".
Seketika pergerakan Eunha dan Yuju terhenti, secara perlahan mereka menoleh guna memastikan orang yang berbicara.
Deg. Lisa.
"Eh lis, kelas 3 Ipa udah selesai tampil, kalo udah biar gue panggil anak ipsnya". Ucap Yuju dengan arah pandangan kesegala arah.
"Selesai atau ga selesai, harusnya dipanggil dulu biar gak molor waktu. Kalo lo pada cape ya istirahat jangan ke live di instagram". Ucap Lisa datar lalu berlalu meninggalkan mereka yang masih mematung
"Ck, sumpah deh. Gue berharap entar ga satu kampus sama Lalisa cs, apa lagi sama Lalisanya. Serem banhet gila". Yuju mengusap dadanya bernafas lega.
☘☘☘
![](https://img.wattpad.com/cover/127638143-288-k27663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]