Lisa
Jemput, gue di ruang osis.Wooseok mengerutkan keningnya, menatap isi chat dari Lisa. Ia baru saja selesai melakukan sholat magrib.
"Ini ngapain lisa malam-malam di osis?" Gumam Wooseok.
Lah, belum pulang lo?
Masa rapat osis sampe malam gini?
Yaudah lo tunggu diruang osis aja, jgn keluar bahaya.
Gue otw nihTak ada balasan lagi dari Lisa. Wooseok akhirnya mengambil jaket dan kunci motornya.
Wooseok mematikkan mesin motornya saat sudah sampai didepan gerbang sekolah, ia mengerutkan keningnya saat dilihat Pak Arif yaitu satpam sekolah menutup gerbang.
"Loh pak, kok dikunci. Itu masih ada anak-anak diruang osis"
Pak Arif menoleh, ia mengerutkan keningnya menatap Wooseok.
"Hah, gak ada siapa-siapa kok. Barusan aja saya periksa tadi" ucap Pak Arif.
Wooseok menggeleng, ia turun dari motornya mendekat pada Pak Arif.
"Tapi pak, saya mau jemput temen saya. Dia udah nunggu diruang osis"
Pak Arif menggeleng, "saya baru aja keliling, terus jemput Bu Jessie yang minta jemput dikantor. Udah gitu tadi baru aja bu Jessi pulang. Saya juga tadi lewat ruang osis, tapi gak ada siapa-siapa disana. Malah gelap kosong" ujar Pak Arif.
Wooseok melongo, ia lalu meraih ponselnya. Menghubungi Lisa.
Beberapa kali Lisa tak bisa dihubungi. Pak arif mengerutkan keningnya menatap Wooseok yang tampak khawatir.
"Lagipula kalo memang ada anak osis yang kegiatan sampai malam, biasanya mereka yang megang kunci gerbang. Saya bakalan pulang, malah nanti mereka yang ngasih kesaya kalo udah selesai kegiatan" ujar Pak Arif.
Wooseok mengangguk cemas. Ia terus memanggil nomor Lisa.
"Kalo gitu, coba saya periksa la----
"Lisa!!" Wooseok berteriak tertahan saat panggilan nya terangkat oleh Lisa.
Tapi tak ada sahutan apapun. Wooseok mencoba beberapa kali memanggil Lisa.
Wooseok ingin memanggil Lisa sekali lagi, tapi terhenti saat suara kekehan terdengar disana membuat Wooseok kesal yang kemudian mematikkan secara sepihak.
"Sialan ternyata gue dikerjain" ucap Wooseok kesal.
Pak Arif menghela nafasnya. Ia kemudian menepuk pundak Wooseok. "Beberapa kali juga sering murid lain malem-malem kesekolah kayak kamu. Tapi gak taunya mereka cuman dikerjain"
Wooseok mengangguk kesal, ia kemudian menatap Pak arif. "Mau saya anter pulang pak?"
Pak Arif menggeleng kemudian menunjung motornya yang terparkir diujung gerbang. Pantes saja gak keliatan, orang gelap gitu.
Wooseok mengangguk, ia kemudian pamit pulang. Sepanjang jalan, Wooseok menggerutu kesal. Menyumpah serapahi kelakuan iseng Lisa.
Lisa itu emang pada dasarnya iseng, tapi yang sekarang ini cukup keterlaluan.
Wooseok memelankan jalan nya saat melihat sosok yang sangat ia kenal di depan rumahnya, tepatnya di depan pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanficRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]