Pernah nggak sih? Kalian punya mantan yang bikin kalian ilfiel sampe ke ubun.
Pingin baikan, ngelupain masa lalu. Terus temenan. Tapi yang ujung-ujung nya malh ilfiel.
Itu yang dirasain Lisa. Dari sekian banyak mantan yang dia koleksi. Nggak pernah sekalipun Lisa ngerasa ilfiel bahkan sampe males berurusan. Karena setiap jadi mantan Lisa itu berakhir baik-baik aja.
"Jadi mantan kok sadis, menatapku dengan tatapan sinis. Lupa akan masa lalu kamu nangis didepan ku, Kamu suka ngemis-ngemis. Dulu ku dipuja bagai seorang raja tapi ku sekarang dianggap layaknya sampah..."
Lisa merotasikan bola matanya, niatnya mau kekantin dengan perasaan tenang. Harus denger suara nyanyian nyaring dari seorang cowok diujung kantin.
"Noh mantan nyindir lagi. Padahal baru kemaren maaf-maafan" bisik Rose disebelahnya.
Lisa mendengus, lantas membawa sepiring batagornya ke meja yang jauh dari seorang cowok yang disebut Rose tadi.
"Jadi mantan kok sadis... menatapku dengan tatapan sinis..."
Lisa kembali mendengus kesal. Menoleh pada sisumber suara yang terus benyanyi dengan lirik yang diulang-ulang tersebut.
Tatapan seluruh murid dikantin menoleh pada Lisa juga si cowok yang sedari tadi heboh nyanyi nggak jelas. Yang mereka tau kedua mantan pasangan itu tidak pernah akur. Padahal si cewek selalu akur sama mantan-mantan yang lain.
Rose terkikik, menyuap baksonya. Menatap Lisa yang sudah menatap sinis June---mantan Lisa.
"Eh eh, mantan kok ngeliatin sih... jadi berharap kembali gue.." kata June dengan suara lantangnya.
Lisa mendengus, beralih menyuap batagornya tanpa peduli pada kepedean tingkat akut dari cowok itu.
"Heran deh gue! Dibaikin malah ngelunjak! Dimusuhin malah bilang 'apasih salah gue sama lo, gue tau gue nggak seganteng kayak mantan-mantan lo yang lain. Tapi setidaknya maafin gue' halah telek tong!" Sindir Lisa. Yang jelas didengar masyarakat kantin.
Rose terkikik, menyesap es jeruknya. Kemudian menatap June diujung sana bersama beberapa teman nya.
"He junet! Kalo mau baikan ya baikan aja. Nggak usah musuhan!"
June mencibir, "dih yang musuhin duluan siapa?!"
"Elo lah! Udahlah june. Lo move on aja udah. Nggak usah ngechat pacar orang. Situ juga 'kan, punya pacar"
Lisa merilis sengit June. Kembali memakan batagornya.
June mendelik, menatap teman-teman semeja nya yang malah ngetawain June.
"Mau gimana lagi sih Ros, pacar June masih kalah syantik sama Lisa" celetuk Dokyeom disamping June.
Rose terkikik, melirik Lisa sebentar. "Yah gimana ya June, pacar Lisa cakep sih"
"Hee gue juga cakep dari pada Bang Hanbin!" Sahut June kesal.
Rose kembali tertawa. Tetapi tak berniat menyahut, kembali melanjutkan makan baksonya.
"Ya kalo dia nggak ngechat cuman buat ngingetin masa lalu terus nyalahin gue karena kesalahan dia sendiri. Gue nggak bakal ilfiel lah" kata Lisa masih dengan suara yang cukup nyaringnya.
June yang masih dapat mendengar itu, menipiskan bibirnya menatap lekat Lisa.
"Nyesel dah gua ngejar-ngejar dia sampe harus ngelepasin eunwoo. Ujung-ujung nya malah disakitin" ucap Lisa lagi.
Rose mengerjap, menatap Lisa juga June. Tahu akan ini menjadi permasalahan serius lagi.
"Lis, udah lo nyakitin dia.." bisik pelan rose.
Lisa menyesap es tehnya. "Gue pernah bodoh. Dan kebodohan gue yang paling gue sesali ya ngejar tu cowok. Yang sampe saat ini nggak tau diri. Udah punya pacar tapi malah bilang sayang ke gue!"
Hening, memang sedari tadi keadaan kantin hening karena pasangan fenomenal itu. Bahkan ibu-ibu kantin berusaha seoelan mungkin melayani beberapa murid karena ingin mendengar seksama kedua orang itu.
"Dia bodoh ya dulu ngenyiain kamu..."
Lisa terperanjat, ia lantas menoleh pada sosok laki-laki yang berdiri dibelakangnya.
Wajah Lisa yang tadi sinis sekarang berubah merona menatap sosok itu.
Lelaki itu lantas duduk disamping Lisa, menaruh sepiring nasi goreng.
"Biarin dia merenungkan kesalahan nya" ujar lelaki itu.
Senyum Lisa seketika merekah. Ia kemudian mengangguk. Membuat lelaki itu terkekeh gemas mengusak surai Lisa.
Rose mencibir, kemudian kembali menatap June yang sama mencibir.
"Padahal dulu.. tatapan itu selalu diberikan untukku" kata June dengan sedramatis mungkin.
Suara June yang tak pernah dikecilkan itu sontak membuat Lisa dan Hanbin menoleh. Lisa mendelik, menatap sinis June. Sementara Hanbin tersenyum tipis.
"Heran gue ada gitu manusia kayak gitu..." gumam Rose.
☘☘☘
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]