"Jadi kau akan dijodohkan dengan lelaki itu".
Lisa meletakkan ponselnya dinakas samping ranjangnya dengan mendirikan ponselnya agar ia bisa melihat layar ponselnya. Ia mengambil kuteks yang barusan ia taruh di nakas. Sambil menguteks kukunya, ia juga sedang video call.
"Aku sudah bertunangan dengannya semalam".
Terdengar dengusan kasar dari ponselnya. Lisa tersenyum tipis, masih dengan mengecat kukunya.
"Sepertinya aku tak asing dengan wajahnya".
Lisa melirik ponselnya. "Ya, tentu saja. Ia satu angkatan denganmu. Dan aku sudah mengenalnya sejak umur lima tahun".
Tampak lelaki yang dilayar ponsel Lisa terkejut mendengar penuturan Lisa.
"Jinjja!?". Lisa mengangguk mantap.
"Selama itu ia mengejarmu, dan kau tak juga pernah bersamanya barang seharipun!?".
Lagi lagi Lisa mengangguk. Ia menatap kukunya yang nampak cantik dengan warna pink. Ia melirik sebentar ponselnya yang menampakkan wajah lelaki sedang shock.
"Well, dia bukan tipe ku, dia seorang yang pemalu. Aku lebih menyukai seseorang yang percaya diri dan sedikit agresif".
Terdengar kekehan dari seberang sana. "Maksudmu seperti ku?".
Lisa terkekeh, ia menatap ponselnya. "Maksudku tipe ku, bukan seseorang sepertimu, sunbae".
Lelaki itu memutarkan bola matanya jengah, mengundang tawa kecil dari Lisa yang melihatnya.
"Panggil aku oppa oppa oppa sayang, sudah berulang kali aku menyuruhmu memanggilku oppa!!".
Lisa tertawa kecil, sungguh lelaki ini sangat menggemaskan.
"Aku hanya akan memanggil oppa jika dengan tunanganku, sunbae".
"Yak!!". Gelak tawa Lisa terdengar. Ia lalu meraih ponselnya, menatap wajah lelaki yang menatap sebal padanya.
"Oh sudah waktunya, aku akan melanjutkan video call dengan tunanganku, well sedikit pendekatan dengannya". Lisa masih tertawa.
"Mwo! Jangan coba coba mematikkannya Lisa ya!".
Lisa mengedikkan bahunya acuh. "Jalja, Minhyun sunbae".
Lisa mematikkannya. Ia lalu tersenyum penuh arti menatap ponselnya. Ah, sungguh ia benar benar menyukai sunbae gilanya itu.
Lisa menaruh ponselnya di nakas, ia melihat kukunya yang masih belum kering.
Sebenarnya tak ada niatan untuk video call dengan tunangannya, ataupun pendekatan.
Karna baginya, Minhyun lah orangnya. Ya walaupun ia sudah terikat dengan orang lain, toh ia belum menikah. Jadi kenapa harus berhenti.
🌸🌸🌸
Minhyun berdiri menyandar di dinding. Ia menunggu Lisa selesai dengan kelasnya.
Sudah sekitar 15 menit, tapi kelasnya tak kunjung selesai.
Ddrddt dddrt.
Minhyun meronggoh ponselnya disaku celana. Sebuah pesan dari Lisa.
Sunbae tak usah menungguku, aku akan pulang bersama tunanganku.
Sedikit info, tunanganku sedang menunggu ditaman belakang fakultasmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanficRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]