Hari pertama ospek memang bikin mendebarkan. Bagi senior yang penasaran juga berharap agar banyak dedek dedek yang cakep-cakep.
Sementara maba yang bakal ngelaksanain ospek pertama terus berdoa agar tak mendapat azab dari para senior.
"Takut dah gue kalo dihukum kayak mos"
"Gue takutnya kalo entar dinaena ama senior."
Mendengar itu Hyunjin selaku ketua kelompok menjitak kepala Felix.
"Ngaco! Yakali!"
"Ya kalo aja"
"Kalo seniornya bening mah gue nikmatin aja" sahut Jeno kini mendapat sasaran jitakan dari Hyunjin.
"Eh tapi btw. Itu senior yang ponian bening euy" kata Jinyoung.
Mereka bertujuh sontak menoleh, termasuk Hyunjin yang memang sebenarnya dari tadi memperhatikan senior itu tetapi terganggu dengan percakapan kelompok lucknutnya ini.
"Angkatan berapa dah?" Tanya Seungmin masih menatap senior yang berdiri berjejer dihadapan barisan mereka.
"Gue berharap pembimbingnya dia ya" sahut Renjun.
Kelompok yang terdiri dari, Hyunjin, Felix, Jeno, Renjun, Seungmin, Sanha dan Jinyoung itu terdiam setelah melihat senior yang mereka perhatikan tadi mendekat kebarisan mereka.
"Hallo?"
Mereka sontak melongo, menatap takjub sosok cewek dihadapan mereka.
Suara lembut dan manis yang terdengar ditelinga mereka membuat mereka tak bisa menggerakan bibir.
"Kalian denger saya gak?"
Seketika bayangan mereka runtuh. Suara yang tadinya lembut dan manis kini terdengar kejam.
"Saya perhatikan kalian dari tadi asik sendiri. Tidak dengar instruksi dari dekan kampus. Kalian main-main ya?"
Hyunjin meneguk salivanya kasar. Ia yang dibarisan depan menunduk. Tak berani menatap wajah sangar kakak cantik itu.
Bukan hanya Hyunjin. Mereka anggota kelompok juga diam. Tak berani membuka suara.
"Saya lagi ngomong sama batu atau patung sih?!"
Sontak mereka bergumam. Membuat cewek itu makin naik darah.
"Batu sama patung apa bedanya?" Bisik Felix yang dapat didengar mereka.
Hyunjin memejamkan matanya, yang lain menggeram bahkan Jeno menyumpah serapahi mulut licin Felix.
Jinyoung yang sedari tadi berkomat-kamit menjadi semakin merapalkan banyak doa. Ia bahkan merapalkan ayat kursi.
Gadis berponi itu tidak tuli. Ia bahkan mendengar jelas omongan Felix. Juga rapalan Jinyoung.
"Setelah ini kalian semua temuin saya di sekre bem. Terlambat lima menit kalian tau apa akibat nya" katanya kemudian berbalik.
"Emang saya setan dibacain ayat kursi" sindir gadis itu kemudian melangkah.
Hyunjin sontak menepuk mulut Jinyoung, lalu berbalik menjitak kepala Felix.
"Bego bego bego!" Bisik kencang Renjun yang kembali mendapatkan lirikan dari maba lain.
"Galak banget anjir! Semoga dia bukan pembimbing kita" sahut pelan Seungmin yang langsung diangguki mereka semua.
☘☘☘
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIES OF HER
FanfictionRANDOM STORIES OF HER, LALISA MANOBAN. [Ini cerita lapak pertama yang aku buat, jadi maaf kalau kepenulisan nya berantakan :))]