Alamat Palsu-2

3.9K 440 1
                                    

Typobersebaran.....

"Yang ku tahu, sekarang aku menyukaimu"- Jinyoung.

"Bukan kah ini aneh"-Lalisa.

.

.

.

Sudah beberapa hari ini Jinyoung selalu mengejar Lalisa dan sudah beberapa hari ini juga Lalisa bersikap dingin pada Jinyoung. Awalnya Jinyoung tidak mengerti mengapa ia ingin selalu mendekati Lalisa, yang jelas perasaannya berbeda dengan apa yang dirasakannya dulu saat mendekati Jenny.

Hari ini Jinyoung seperti biasa menunggu Lalisa di lobby, sepertinya ini jadi kegiatan menyenangkan karena menunggu seseorang.

Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya muncullah Lalisa. Jinyoung tersenyum tapi senyumnya seketika luntur karena Lalisa hanya melewatinya. Jinyoung yakin bahwa Lalisa melihatnya tadi. Tapi mengapa Lalisa seolah tidak mengenalinya.

Tanpa ingun terlalu pikir panjang, Jinyoung menyusul Lalisa. "Noona". Panggilnya dengan senyum yang selalu membuat Lalisa bersemu jika memikirkannya.

Tapi lagi lagi, senyum itu luntur karena Lalisa hanya melirik dengan wajah datarnya. Tanpa ada senyum atau reaksi gugup yang Jinyoung sukai setiap menggoda Lalisa.

Jinyoung tetap berjalan dibelakang Lalisa, seakan ia melindunginya dengan cara memperhatikan Lalisa dalam diam.

Dan anehnya lagi, lalisa hanya melewati mobil Jinyoung. Jinyoung mengerutkan keningnya. Ia masih mengikuti langkah Lalisa.

Lalisa terus berjalan sampai disamping mobilnya, baru saja ia ingin membuka pintu mobil tangannya di tarik Jinyoung.

"Apa yang terjadi, mengapa noona akhir akhir ini menjadi aneh?". Tanya Jinyoung.

Lalisa menatap datar Jinyoung. "Ah apa itu mengganggumu, jika keanehanku mengganggumu maka menjauhlah dariku". Jinyoung tersentak ini seperti bukan Lalisa.

Jinyoung menggapai kedua tangan Lalisa.
"Ada apa, apa ada sesuatu yang salah?".

Lalisa hanya diam terus menatap datar Jinyoung. Jinyoung menghela nafasnya.

"Aku menyukaimu noona". Lalisa tersentak tapi ia segera menormalkan ekspresinya.

Jinyoung terseyum saat melihat reaksi Lalisa yang berusaha menormalkan ekspresinya.

"Jadi tolong beritahu aku, aku sangat tersiksa jika kau seperti ini, seolah tidak ada yang menyemangatiku kuliah".

"Apa kau mengatakannya karena takut tidak bisa melupakan Jenny". Jinyoung mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu?".

Lalisa memutar bola matanya " jangan kira karena aku menyukaimu lalu kau menjadikanku pelampiasanmu".

"Noona, apa kau pikir kau hanya pelampiasanku saja?". Lalisa mengalihkan pandangannya.

Jinyoung menghela nafasnya. "Kau salah, aku benar benar menyukaimu, dan aku tidak tahu kapan, tapi aku tidak ingin kau jauh dariku".

"Iya kau benar dulu aku menyukai Jenny, tapu aku selalu gagal memperjuangkannya. Aku hanya berani menunggunya tanpa berkata apapun, tapi setelah aku bertemu denganmu memperhatikanmu dalam diam, aku menyukaimu".

Jinyoung menggelengkan kepalanya "ani, aku mencintaimu sekarang dan seterusnya".

Lalisa menatao jinyoung lekat "mengapa bisa terjadi?"

Jinyoung tersenyum "entahlah, mungkin karena Jisoo noona memberikan alamat palsu dan setelah itu aku memperhatikanmu selalu".

"Bukankah itu aneh?".

Jinyoung menggelengkan kepalanya "ani, ini tidak aneh, jikapun ini aneh aku senang karena aku menyukaimu, kumohon katakan bahwa kau menyukai ku juga".

Lalisa masih menatap Jinyoung diam. Ia tak bisa berkata apa apa, ada rasa bahagia dihatinya. Tapi ia masih terkejut dengan pengakuan Jinyoung.

"Aah harusnya aku tidak memintamu mengatakan kau menyukaiku juga, karna aku tahu kau menyukaiku, benarkan?".

.

.

.

Oke selanjutnya hanya Lalisa dan Jinyoung yang tau, biarkan mereka mengukir kisahnya, tanpa ada yang tahu. Mungkin hanya author saja yang tahu.


☘☘☘

STORIES OF HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang