Author's point of view
5 Desember 2017
Sungguh gue tak tau kenapa gue harus selalu sendirian ?
Salahkah gue jika gue seakan menutup kedua mata dan telinga untuk dunia ini ?
Gue yang sebatang kara, dan dia yang dipaksa Tuhan hadir dalam hidup gue yang suram
-Lee Felix-
Hari itu Felix masih seperti biasanya duduk manis dibangkunya yang nyaman.Sunyi
Semua bangku sudah tak berpenghuni dan hanya menyisakan Felix yang masih setia berdua dengan sebuah buku kecil lengkap dengan sebuah pena digenggamannya.
Entah apa yang ia pikirkan tangan itu mengalun begitu saja, membuat pena yang digenggamnya menari-nari seraya mencoret-coret beberapa kalimat isi hatinya yang berkecamuk.
Drttt~
Yonem
Felix tolong aku ga bisa pulangFelix mendesah pelan saat melihat pop up notifikasi yang baru saja ia terima.
"Dasar namanya cewek baru sehari aja udah nyusahin"
●●●
Yonem's point of view
Bingung gue harus gimana. Ga ada cara lain selain minta tolong si manusia tembok es.
"Pak masih gak bisa ya mobilnya?" tanya gue memastikan pekerjaan si bapak sopir yang saat ini ada dihadapan gue sambil mengotak ngatik mesin mobil yang gue sendiri ga ngerti gimana cara benerinnya.
Gue bukan anak otomotif ^-^
Baru hari hari ini gue ke sekolah naik mobil diantar jemput sopir bak seorang putri. Baru aja mau gaya-gaya cem cinderella gitu eh mobilnya malah mogok :)
SYALAND EMANG
Tapi disyukuri ae kalik ye.
Kalau aja bukan karena Si tembok itu gue mungkin saat ini masih pulang-pergi ke sekolah naik bus umum sempit-sempitan kayak biasanya.
"Minggir!" Kata seseorang dari arah belakang gue langsung ngebuyarin lamuan gue yang ga berarti.
Orang itu langsung ngelempar tasnya seenak jidat kemuka gue.
Ga usah ditanya siapa, udah hapal banget gua ini mah.
"Kalau ga mau nolongin gue ya udah lix, ga usah pakai lempar-lempar tas segala!" Teriak gue ke Felix yang jelas cuma bakal dianggep angin lalu.
Untung gue sabar ^^
"Kenapa pak ?" Tanya felix ke Pak Ucup, salah satu sopir pribadi keluargannya Felix.
"Ini den kayaknya udah waktunya minta service. Maaf ya den jadi telat nganterin non Yonem pulang"
Gue lihat Felix masang wajah bodo amat. Dia mana peduli gue pulang atau enggak.
Gue digondol kolong wewe aja mungkin Felix juga ga bakal peduli.
Kayaknya dia bakal lebih merdeka kalau gue hilang dari bumi.
"Ehh.. ehhh" sela gue saat Felix tiba-tiba narik tangan gue
"Mau kemana?" Tanya gue memastikan
"Ga usah banyak tanya bisa gak sih? Lo mau pulang apa mau nginep disekolahan sampek tu mobil nyala?" Kata Felix sambil terus narik tangan gue
"Kalau lu gamau pulang juga gapapa sih. Biar bebas hidup gue" sambungnya lagi
Tuh kan gue udah bilang tadi, kalau Felix demen kalau gue ngilang.
"Tapi lix.. pak Ucup gimana?" Gue liat kearah belakang diamana pak Ucup masih berdiri disamping mobil.
"Lo istri gue apa istri pak Ucup ?"
Sejak kapan dia sadar kalau gue istrinya ?
Apa kabar si Felix yang nangis diatas pohon semalaman sebelum disuruh nikah paksa sama gue ?
AMBYARR GUEE
NIKAHIN GUE LAGI LIXX
"Gue udah telfon bengkel buat ngirimin montirnya kesini" sambungnya lagi
"Naik!" Perintah Felix sembari melepaskan gandengan atau lebih tepatnya tarikan tangannya dengan kasar.
Daripada cari mati mending gue naik aja. Dalam hati gue berfikir seandainya gue naik bus aja kayaknya lebih baik daripada diboncengin Felix.
Felix mulai menancap gas motornya dan ninggalin area sekolah.
Saat ini masih gue pandangi punggung yang sama. Punggung yang semalem selalu ada dihadapan gue sebelum tidur dan punggung yang masih dalam posisi yang sama saat menyambut kedua mata gue terbuka dan terbangun dipagi hari.
Gue Yonem Althaf cewek kelas 12 SMA yang sejak sehari yang lalu atau lebih tepatnya kemarin sah jadi istri teman sekelas gue, Felix.
●●●
©felixeu
KAMU SEDANG MEMBACA
(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han Jisung
Fanfiction[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB] "Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna". Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...