Author's Point Of View
"Hahah... lo itu cuma anak laki-laki bin, inget!" Ucap seorang gadis yang duduk di depan Changbin saat ini dengan sarkasnya. Perlahan ia mencondongkan tubuhnya ke depan, mendekatkan wajahnya ke Changbin.
"Cuma anak laki-laki, dan lo tau gimana sampahnya anak laki-laki bagi keluarga Seo... lo bakal berakhir dibuang" sambungnya lagi tepat di depan muka Changbin dengan penuh intonasi penekanan.
"G-gue anak laki-laki yang berbeda. Gue lahir sebagai saudara kembar bayi perempuan dari keluarga Seo, maka gue punya hak yang sama" jawab Changbin sedikit gusar.
Gadis itu hanya tertawa renyah mendengar jawaban Changbin yang terdengar konyol baginya. Gadis itu mulai menormalkan posisi duduknya kemudian memilih menyeruput americano miliknya.
"Seyakin itukah ?, Lo udah merasa aman karena lo anak laki-laki yang terlahir kembar ?" Tanya gadis itu meremehkan.
"Jadi lo masih percaya dengan kaidah pemutus matrilineal itu ?, kaidah yang mengatakan bahwa bayi laki-laki yang terlahir kembar bersama bayi perempuan maka ia berhak memutus silsilah dan berhak meneruskan marga ?" Lagi-lagi gadis ini tertawa terbahak-bahak sesaat setelah Changbin menganggukkan kepalanya.
"Sebodoh inikah pemikiran lo Bin ?, itu cuma sekedar kaidah yang mungkin aja cuma bakal jadi wacana... pada akhirnya semua laki-laki di keluarga ini akan berakhir sama" gadis itu menjeda kalimatnya.
"Pasti bagi si tua bangka itu anak perempuan lebih penting, lo ngga tau aja gimana busuknya si tua Daeri itu!"
"Dan lo apa Changbin ?, lo hanya Seo Changbin si anak laki-laki" imbuhnya lagi.
"Tapi Yonem ngga punya obsesi akan silsilah atau apapun itu" jawab Changbin membenarkan.
"Siapa tahu ?, tapi obsesi akan anak perempuan bagi keluarga Seo lebih penting bukan ?" Changbin mengusap wajahnya kasar. Kenapa ini begitu memusingkan.
"Jadi sekarang apa ?" Tanya Changbin frustasi.
Gadis itu tersenyum simpul lalu meletakkan tangannya di atas meja dan menekan jari telunjuknya tepat di atas seekor semut yang tak sengaja merayap lewat di atas meja.
"Singkirkan!...singkirkan semua yang menjadi penganggangu" ucap gadis itu lirih dengan seekor semut yang menggeliat dan mati perlahan di jarinya.
"Tapi lo kan anak perempuan keluarga Seo juga, lalu kenapa lo ngebantu gue. Apa untungnya buat lo ?" Tanya Changbin.
"Seharusnya lo berpikir Bin. Seberapa kuatnya posisi Yonem sejak dulu. Walau dia masih bayi bahkan gue bisa tersingkir, apalagi lo yang cuma anak laki-laki"
"Gue anak perempuan, tapi gua juga berakhir terbuang" sambung gadis itu lagi.
"Oke, gue terserah lo aja mau gimana" Changbin menghela nafasnya, "g-gue ikut!"
●○●
"Sejak kapan Yonem kayak gini Jeong ?" Tanya Felix khawatir sesaat setelah memasuki kamarnya.
"Ya mana Jeongin tau kak, yang suaminya kak Yonem itu Jeongin apa kakak sih ?!" Jawab Jeongin kesal.
"Itu tadi waktu kita masuk flat tiba-tiba sudah ada Yonem yang kesakitan dan kesulitan bernafas" jawab Falix.
"Terus kenapa ngga kalian bawa ke rumah sakit ?" Tanya Felix sembari mengecek suhu tubuh isitrinya.
"Dia ngga mau, dia nyuruh kita buat nganterin ke kamarnya aja dan ngambilin beberapa obat pribadinya" jelas Falix sambil memperhatikan sahabatnya sejak kecil itu terkulai lemas.
"Terus ngga lama kemudian tiba-tiba Yonem jadi enggak sadarkan diri gini" imbuhnya lagi.
"Nah, setelah itu kita coba telfon kak Felix tapi malah ngga aktif. Maunya apa cobak ?" Kesal Jeongin mengingat perjuangannya menelfon dengan bekal pulsa seadanya tadi.
"Untung ada kak Falix yang sedikit lebih pinter dari Jeongin, kalau engga gimana ?!" Sambung Jeongin lagi.
"Iya maaf-maaf, tadi gue ngga tau kalau Yonem sakit" ujar Felix menenangkan suasana.
"Mangkannya jangan kelayapan!" Sarkas Jeongin.
"Udah deh Jeong, lebih baik kita keluar aja" Falix menepuk-nepuk pundak Jeongin.
"Kakak ngga tau aja, Jeongin itu takut kak Yonem kenapa-napa" cicit Jeongin yang tiba-tiba saja sudah berurai air mata dengan ingus yang meluber kemana-mana.
"Udah Jeong kita keluar aja, biar Yonem diurus sama felix. Kasihan diluar Njinjin belum makan kan ?" Bujuk Falix sambil menuntun Jeongin keluar kamar.
"Ah iya hiks.. jeongin sampai lupa sama Njinjin" sahut Jeongin yang pasrah dituntun Falix keluar kamar.
Felix ?
Sekarang ia hanya merutuki dirinya sendiri sembari melihat Yonem yang terbaring lemas.
"Maafin aku ya...tadi sumpah aku ngga maksut ninggalin kamu sendirian" gumam Felix duduk disamping Yonem.
Tangannya meraih puncak kepala Yonem dan mengelusnya perlahan-lahan sebelum beranjak menyiapkan kompresan.
"Pasti sakit ya ?" Monolog Felix sendiri sembari mengelap titik-titik keringat di pelipis Yonem.
Felix mendekatkan jemarinya ke perut Yonem dan menyusupkan tangannya kedalam kaos, ia tidak berniat rusuh. Hanya saja ia ingin menenangkan anaknya yang ia pikir mungkin juga sedang merasa kesakitan.
"Ini apa ?" Ujar Felix begitu merasakan keanehan dengan telapak tangannya.
Felix perlahan membuka kaos Yonem sedikit keatas dan menampilkan sedikit bekas jahitan bedah di dadanya sebelah kiri.
Felix bodoh. Sekalipun ia pernah melihat istrinya itu tanpa pakaian, tapi sebelumnya Felix tidak begitu memperhatikan ada bekas surgery disitu.
"Jangan.. ampun...ampun" Felix tersentak dan langsung menurunkan kaos Yonem lagi begitu mendengar rintihan Yonem.
Yonen mengigau.
"Tolong~ sakit~ ampun.. kak Changbin tolong aku.. aku takut" Felix hanya terdiam sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Kak Changbin disini gelap, aku takut. Aku mau pulang...tolongg...tolong... ampun...ini sakit"
"Yon..Yon sadar. Disini ada aku, Felix. Kamu ngga perlu takut" Felix beringsut langsung memeluk Yonem yang masih belum sadar. Ia mencoba menenangkan istrinya itu.
Felix sadar, mungkin itu rentetan kejadian masa lalu yang kembali berputar dipikiran Yonem saat ini.
"Kamu ngga perlu takut lagi...disini ada aku"
○●○
Ini gajelas banget sumpah :'))
Udah lah ya~
Gaes jangan lupa ikutan cover sama video contest. Siapa tau kalian dipilih sebagai pemenang, kan lumayan dapet skincare heuheu.Hadiahnya ada nature relulic aloevera, handcream, dll lohhh, kuylah ikutan.
Lomba ini diadakan dalam rangka merayakan 9k+ followers dan meyongsong ending story ini 💕💕💕
Ayo gabung dan kirim karyamu!
Sudah ada beberapa yang mengirim cover dan video lohh, kamu kapan ?
-felixeu-
KAMU SEDANG MEMBACA
(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han Jisung
Fanfiction[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB] "Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna". Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...