[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB]
"Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna".
Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yonem's Point Of View
3 bulan...
Sudah selama 3 bulan ini gue mengandung. Belum ada perubahan signifikan. Gue merasa biasa-biasa saja. Bahkan gue juga masih pergi ke sekolah seperti biasanya.
Perut gue ini gue rasa belum banyak mengalami perubahan. Gue hanya terlihat lebih berisi, atau kalian bisa menyebutnya gendut.
Entahlah, gue bahkan jarang makan. Jarang makan dalam artian makan makanan yang sebenarnya.
Karena yang gue lakukan hanya nyemil makanan-makanan ringan yang tentu ngga sehat untuk gue sendiri dan juga untuk bayi. Tapi apa boleh buat, bahkan Felix sudah lelah ngomelin gue karena gue ngga mau makan.
Mau tahu apa saja yang berubah selama tiga bulan gue hamil ini ?
Satu-satunya perubahan yang gue rasakan adalah tubuh gue yang mudah lelah. Gue sering pingsan karena tekanan darah yang rendah dan jantung gue yang sering terasa sesak. Karena ini juga gue biasanya berakhir dengan absen berhari-hari di sekolah dan harus melakukan medical check up secara rutin ke dokter Han serta mengonsunsi berbagai macam kardiaka secara rutin.
Gue pikir mungkin kalau itu sekolah bukan milik keluarga gue, mungkin gue udah didrop out sejak lama karena sering bolos.
Selain itu, ada satu lagi hal yang gue rasakan semenjak gue hamil.
Gue merasa diikuti setiap gue keluar apartemen. Entah kenapa gue cuma merasa selalu diikuti. Atau mungkin ini cuma paranoid berlebihan karena gue hamil ?
"Sayang~ aku berangkat kerja dulu ya!" Teriak Felix dari dalam kamar yang membuat gue sesegera mungkin menyusun rantang bekal dengan cepat.
Kita baru pulang sekolah tiga puluh menit yang lalu, tapi Felix harus langsung berangkat bekerja setelah nganterin gue pulang, mandi, ganti baju, dan menyiapkan segala hal yang lainnya. Dia baru bekerja sekitar semingguan ini.
Katanya dia ingin memulai menabung untuk persiapan uang lahiran dan membeli perlengkapan Baby Lee nantinya. Ah sudahlah terserah dia. Setidaknya kulkas gue ngga perlu kosong seperti biasanya lagi.
Dia bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan software game. Itupun karena itu adalah perusahaan mendiang papinya, jadi Felix diberikan keringanan masuk tengah hari. Namun bedanya, dia harus pulang lebih malam.
"Felix ini makan siangnya kamu makan di kan- YA TUHAN! KAMU INI MAU KERJA APA HANGOUT BARENG TEMEN ?!" Kaget gue begitu setengah badan gue sudah memasuki kamar.
Dasar pria gila. Bisa-bisanya dia cuma pakai celana jeans sama kemeja flanel nonformal, bahkan itu cuma dikancing setengah dengan menampilkan kaos polos di dalamnya.
"Cepet ganti! Mentang-mentang perusahaan milik bokap aja pakaian sesuka hati" gerutu gue sembari berjalan cepat ke arah lemari dan membuka pintunya dengan kasar.
