66. °Dr.Han°

9.9K 2K 194
                                    

Yonem's Point Of View

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonem's Point Of View

"Permisi" ujar gue sembari membungkuk sesaat setelah jari-jari gue ini melepas sebuah knop pintu.

Ulasan senyum tak lupa gue berikan kepada beliau, iya beliau. Beliau yang telah menjaga gue tetap hidup selama hampir 18 tahun ini.

Dokter Han, seorang dokter bedah jantung yang merangkap menjadi kardiolog konsultan kardiovaskular serta kepala dewan direksi Rumah sakit swasta HGS.

Dokter Han, Seseorang yang juga menyandang gelar ayah bagi seorang remaja hemat bernama Han Jisung.

Ayah jisung itu langsung mendongak, mengalihkan perhatiannya dari kertas-kertas berkasnya. Lalu tersenyum ramah ke gue. Senyum yang menenangkan.

"Litle purple ? Wahh sudah besar" sambutnya dengan pandangan agak menerawang dari balik kaca matanya sembari berdiri dari kursi kerjanya.

Astaga, gue ngga menyangka kalau sebutan purple itu masih saja ada. Gue kira sebutan itu sudah hilang ditelan kehematan Jisung yang Hqq.

Sebutan itu bermula saat gue masih kanak-kanak dulu. Jisung pernah menabungkan uang jajannya dan bahkan sok-sokan mijitin ayahnya setiap hari hanya untuk minta duit upah yang mau dia kumpulin buat beliin gue dress sebagai kado ulang tahun.

Akhirnya dia berhasil ngebeliin gue mini dress warna ungu sebagai kado ulang tahun, walau sebenernya Jisung ngasih dress itu saat ulang tahun gue sudah kelewat satu bulan lamanya. Tapi tak apa, gue tetap suka.

Dress yang sebenarnya kekecilan itu gue pakai setiap hari. Gue bakalan menangis kalau gue ngga pakai dress itu. Bahkan gue akan nungguin di depan mesin cuci sampai dress itu selesai dicuci dan dimasukan ke mesin pengering.

Akhirnya kisah pilu itu usai, saat gaun pemberian Jisung itu robek dan berakhir terkubur bersama seseorang yang gue rasa lebih membutuhkan lembutnya kain gaun itu.

Konyol, sebegitu berartinya itukah Han Jisung bagi gue pada saat itu ?

Terkadang gue berpikir, mungkin cinta pertama gue itu yang sesungguhnya adalah Jisung ? Atau itu dulu cuma pikiran konyol anak-anak yang tak berarti ?

Lagi pula khalayak umum ramai menyebutkan, kalau cinta pertama itu tidak selalu memiliki.

Itu ungkapan umum yang klise, tapi ironis. Itu memang benar-benar terjadi.

Entahlah, hanya Tuhan yang tahu. Dan Jisung kini benar-benar terasa sudah jauh. Gue rasa kita memang ada masanya tidak akan bisa terus lengket seperti dulu.

"Purple ? Hahah" tawa gue sembari bersiap duduk di hadapan Dokter Han.

Setelah beberapa bulan gue ditangani oleh dokter pengganti, akhirnya gue bisa melakukan medical check up bersama Dokter Han lagi setelah kepulangannya dari tugas sosialnya sebagai relawan.

(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang