56. °Lullaby's seventyfour°

11K 2.3K 533
                                    

Author's Point Of view

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Point Of view

"Halo Changbin, lo dimana ?" Sapa Yonem untuk Changbin diseberang sana. Karena celingukan cukup melelahkan. Alhasil Yonem memilih untuk segera menghubungi Changbin. Hanya saja Yonem merasa mudah lelah sekarang.

Sesekali ia masih saja memutar pandangan untuk mencari keberadaan Changbin. Yonem sudah tiba disini sedari tadi, memilih untuk berdiam diri di depan S74 daripada harus masuk kedalamnya. Itu yang ia lalukan sedari tadi.

"Gue di belakang lo" sahut seseorang dari arah belakang.

Dengan ponsel yang masih menempel di telinga, Yonem menoleh ke arah belakang. Ia mendapati Changbin yang berdiri melakukan hal yang sama seperti dirinya lengkap dengan ponsel yang menempel di daun telinga.

Hanya saja bedanya Changbin plus dibumbui wajah datarnya.

Changbin memutuskan panggilan itu lalu memilih mengantongi handphonenya. "Ikut gue"

Changbin menggandeng lengan kecil Yonem menuju area belakang seventyfour. Entah apa maksud Changbin. Yonem hanya memilih menurut saja.

Setidaknya mungkin itu bisa menyembuhkan suasana hati Changbin yang kalut.

"Bukannya gue cuma harus balikin KTP kan ?" Tanya Yonem disela-sela tarikan Changbin.

"Terus lo cuma mau balikin KTP setelah itu langsung pulang lagi ?" Jawab Changbin tanpa menoleh kebelakang.

"Emang lo mau gue ngapain sih bin ?" Tanya Yonem yang hanya dijawab bisu.

Changbin memilih diam dan terus mengajak Yonem berjalan kaki menuju private beach yang terletak di belakang gedung Seventyfour.

Changbin melepas gandengannya tepat saat kaki mereka sudah menginjak pasir-pasir putih yang halus dengan sapuan ombak-ombak kecil.

Angin lembut menyambut mereka, rambut-rambut kecil Yonem terlihat melambai-lambai lembut mengikuti terpaan sang bayu sore itu.

Pandangan lurus kedepan seorang Seo Changbin membuat Yonem takut.

Sepersekian detik setelah menyeretnya tadi, Changbin hanya menatap lurus ke arah hamparan laut. Memilih membisu beberapa menit untuk alasan beberapa hal.

"Udah lama ya ?" Celetuk Changbin lembut dan langsung menarik Yonem ke pelukannya.

Gotcha!

Ini gila.

Yonem hanya membeku seraya  mencerna apa yang salah dengan otak seorang Seo Changbin dan hal apa yang dia rencanakan sore ini.

Suara deburan ombak memecah kecanggungan pelukan itu. Entah hal gila apa lagi yang akan terjadi. Setelah Yonem pikir ia  kesini hanya untuk mengembalikan KTP dan semuanya selesai, tapi nyatanya berurusan dengan saudaranya itu tak sesimpel yang ia kira.

Bahkan memikirkan permintaan Changbin untuk membawa KTP dan mengembalikannya lagi saja sudah terdengar akan berujung rumit.

Ia masih bingung tak percaya, sampai beberapa detik kemudian Yonem merasakan cairan hangat menetes di pundaknya.

Apakah ini terasa berat ?

Changbin ? Menangis ?

"Kenapa ?" Tanya Yonem sambil membalas pelukan Changbin,
"kenapa nangis hm ?"

Mendengar isakan Changbin hati Yonem terarah untuk menepuk-nepuk pelan punggung Changbin. Menyalurkan ketenangan.

Yonem tak tahu Changbin selemah ini dibalik semua kebencian yang tersimpan untuk dirinya.

"Karena nenek ya ? Maafin nenek. Gue tau yang lo rasain bin...gue selalu tau" ujarnya masih dengan ritme tepukannya yang lembut.

"Udah, kayak lo ga kenal nenek aja. Dia sebenernya sayang kok sama lo...gue tau ini berat, tapi gue tau Seo Changbin bisa" sambungnya lagi.

Hening, Changbin tak merespon apapun. Hanya isakannya saja yang pilu disela-sela suara ombak.

Changbin semakin mengeratkan pelukannya."Jangan tinggalin kakak sendiri"

Yonem kehilangan kata-kata.

"Jangan...jangan tinggalin kakak"

"Ngga, ngga akan pernah...kak" jawab Yonem.

Setelah bertahun-tahum Changbin tak peduli. Apa maksudnya ini. Yonem selalu saja melayangkan berjuta tanya untuk seorang Seo Changbin yang tak pernah menentu.

"I don't wanna miss one smile... I don't wanna miss one kiss" Changbin melepas pelukannya.

Changbin menuntun Yonem menuju sebuah meja outdoor dinner yang terletak di samping ballroom seventyfour.

Seakan kaset rusak, segala memori terputar begitu saja. Mengalir keras di otak Yonem.

Changbin mendudukkan Yonem di sebuah kursi putih disamping meja makan yang dihiasi bunga-bunga. Menatap Yonem sendu. Garis bekas air mata masih tergambar samar diwajahnya.

"Well, i just wanna be with you..." Changbin menghela nafas menjeda kalimatnya.

"...right here with you, just like this"

Changbin mengeluarkan sebuah kotak hitam yang dihiasi pita berwarna silver berukuran sedang dan menaruhnya di atas pangkuan Yonem.

"Ini apa ?" Tanya Yonem mengangkat kotak itu.

"Just open it"

Tak menunggu lama Yonem membuka kotak hitam itu. Mata Yonem membulat sempurna.

"Lullaby ?" gumam Yonem sembari mengeluarkan sebuah kotak musik berwarna pink keunguan lengkap dengan ornamen kupu-kupu yang lucu.

"Maaf... sebenernya kotak musik itu ngga hilang. Tapi gue yang sembunyiin" Changbin beranjak duduk di kursi yang tak jauh dari Yonem.

"Why ?" Tanya Yonem penuh selidik.

"Karena lo, karena kita, karena mereka... Gue ngga bisa dengerin musik di music box itu lagi" Changbin memejamkan matanya. "Terlalu sakit"

Yonem ingat hari pertama saat Changbin memberikan kotak musik itu dulu sebagai hadiah. Perlahan tangannya yang gemetar membuka kotak musik tersebut. Dan ia masih terkejut dengan note bodoh di kertas berwarna biru laut yang dulu diberikan Changbin.

"A lovely thing for my lovely twin" ujar Changbin sama persis dengan note yang dipegang Yonem saat ini.

Lalu Yonem beralih mengambil note lain yang bertuliskan.

'Satu permintaan untuk kakak binnie'

"Boleh gue minta itu sekarang ?" Tanya Changbin menatap lekat-lekat Yonem.

Yonem mendingakkan kepalanya "Lo mau minta apa ?"

Yonem ingat itu note yang ia tulis dan itu adalah janjinya.

Tapi siapa sangka permintaan yang Changbin simpan selama belasan tahun itu akan ia minta sekarang.


"Gugurin kandungan lo, I dont't wanna lost a thing"

●○●

Apaan anjir :(

Oh iya ada yang mau ditanyain ke gue ngga ? Berharap ditanya nih wkwkwk

Apa aja bebas hehe


-felixeu-

(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang