52. °S74°

14.2K 2.5K 293
                                    

Author's Point Of View

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Point Of View

"Es tujuh empat itu apa ?"

Felix berjalan mengekori Yonem yang saat ini berjalan-jalan keliling rumah. Entah apa yang mereka lakukan, hanya saja Yonem ingin berputar.

Yonem berbalik menghadap Felix dan tetap berjalan dengan mundur. "Es tujuh empat ?"

Felix mengerutkan kening mendengar Yonem yang balik bertanya.

"Yang lo bilang tadi sama nyonya Daeri", Felix mempercepat langkahnya menyusul Yonem yang masih berjalan mundur perlahan.

"Seventyfour" Yonem menatap Felix yang berjalan menyusulnya.

"Jalan yang bener ngapa sih" Felix menarik tangan Yonem untuk berhenti, "Kalau jatuh gimana ?"

Belakangan ini Yonem selalu saja menguji kesabaran Felix dan membuatnya jengkel. Entah efek dari kehamilan itu apa saja, Felix tak tahu.

Tapi salah satu efek yang nyata adalah tekanan darah Felix hampir naik setiap saat, saat Yonem berubah menjadi menjengkelkan.

"Ya lo yang nolongin lah"

Felix mendengus kesal "baby Lee maafin emak kamu itu ya, dia emang blangsak.. untung ur daddy ini sabar"

"Aww!" Begitulah rintih Felix saat istrinya itu memukulnya lagi hari ini untuk yang kesekian kalinya.

Yonem mencibir lalu menjauhkan Felix dari dirinya, lebih tepatnya memisahkan monolog independen Felix dengan perutnya. "Lo sinting ? Baru sebulan mana bisa denger suara"

Yonem berjalan cepat meninggalkan Felix yang masih meratapi betapa malangnya nasib kepalanya yang baru saja dipukul ini.

Seelah melewati sebuah taman indoor, mereka berdua melangkahkan kaki satu demi satu menaiki susunan anak tangga.

"Bentar-bentar gue mau nafas dulu" ujar Yonem saat sudah menginjak anak tangga terakhir.

"kita sampaiii~" pekiknya ceria sesaat setelah mengatur nafasnya yang tersengal.

Felix mengalihkan pandangannya ke pintu ruangan yang Yonem maksud, "sampai mana ?"

"Sampai sinilah"

"Iya... gue tau, maksudnya ?"

"Sampai kamar gue hehe"

Felix memutar pandangannya ke sekitar dan melihat tangga menurun diujung kanan, "kalau kamar lo disini ngapain kita muter-muter dulu daritadi"

Felix menatap miris anak-anak tangga yang mengarah langsung ke ruang tamu. Yang jelas lebih dekat tanpa harus melewati deretan akuarium kolekksi lele cantik milik bapak, family cinema, dan taman indoor.

Terlabih lagi, tanpa harus ke lewat tangga lantai 3, kalau sebenarnya kamar Yonem ada di lantai 2.

Yonem membuka knop pintu dan langsung menampilkan kamar desain vintage classic yang redup.

(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang