Author's Point View
Jisung turun setelah bayar ongkos taksi tadi. Dia lari sambil gendong Yonem kearah gerbang rumah keluarga Seo.
"sakitt~" rintih Yonem disela-sela dada bidang Jisung.
"Sakithh sung"
"Iya sabar ya, kita udah nyampek kok" ujar Jisung dibarengi upayanya mencet bel gerbang dengan tangannya yang ribet gendong Yonem.
"Lohh non Yonem kenapa ?!" Pekik Pak Kai satpam rumah Yonem heboh tak lama setelah Jisung menekan bel.
Dan begonya udah heboh tapi ga dibuka-bukain. Pak Kai cuma ngintip dari jendela kotak kecil yang baru aja dibuka sembari menitihkan air mata.
"Bukak pak buru!"
"Bentar mas.. bentar" Pak Kai langsung ngebuka otomatis gerbang lebar-lebar dan ikut nyusul heboh Jisung yang langsung lari kearah rumah utama.
"OM.. TANTEEE!" Pekik Jisung saat sudah sampai didepan pintu rumah yang ia gedor-gedor pakai tendangan kaki diikuti pak Kai.
Ceklek
"ehh Jis- yONEM KENAPA ?!" Seru Bapak Jaehwan dengan suara nada tinggi maksimalnya.
Prang~
Pak Jaehwan langsung lempar toples wadah pakan lelenya ke sembarang arah, dan ngambil alih Yonem dari gendongan Jisung, lalu ngerebahin di sofa ruang tamu.
"Ya ampun pak, Yonem kenapa ?!" Kaget nyonya Seo ga kalah hebohnya.
"Yonem! Yonem! Ini Bapak nak" Pak Jaehwan nepuk-nepuk pipi mulus Yonem.
Yonem yang sedari tadi sudah berurai air mata karena nahan sakit cuma bisa ngerintih.
"Sakit..pak" keluh Yonem.
"Dia udah minum obatnya belum ?!" Tanya mamanya Yonem.
"Belum tante. Yonem ga bawa, makanya Jisung bawa kesini"
Jisung yang udah hafal seluk beluk rumah Yonem, langsung lari kedalam ninggalin ruang tamu buat menuju salah satu ruangan yang emang khusus ada dirumah ini.
Dengan cepat Jisung ngambil peralatan diruangan ini. Tampak Jisung dengan langkah cepat nenteng portable emergency ventilator dan sebuah Oximeter.
"Tante, ambilin obatnya Yonem" perintah Jisung yang langsung ngebuat mamanya Yonem berlari kedalam kamar untuk ngambil persediaan obat Yonem yang ada dirumah ini.
Jisung fokus nyiapin ventilator tadi untuk bantu pernafasan Yonem dan masangin Oximeter diujung jari telunjuk Yonem.
Jisung, anak seorang dokter. Dia sedikit banyak paham perihal pertolongan intubasi keadaan darurat seperti ini.
"Sebentar Yon" ucap jisung lembut sambil ngelepas jaket yang dia pakai dan dia lipat cepat.
Satu tangan Jisung mengangkat kepala Yonem dan naruh jaket yang udah Jisung lipat tadi sebagai bantal alas kepala untuk Yonem.
"Om tolong kasih nafas buatan buat Yonem" pinta Jisung "pernafasan Yonem rendah, Yonem butuh intubasi Yonem udah mulai aritmia"
"Jisung siapin tabungnya dulu" sambung Jisung dan langsung berlari menuju ruangan tadi dan mengambil tabung oksigen mini milik Yonem sebelum tubuh Yonem mengalami hypoksemia.
"Non Yonem eta kenapa ? Jangan bikin mamang Kai bingung non" Pak Kai udah histeris dipojok ruang tamu.
"Jisung ini obatnya" ujar mamanya Yonem sembari menyodorkan botol obat tablet kearah Jisung.
"Berapa dosisnya ?" Tanya Jisung.
"Dua.. dua sung" jawab pak Jaehwan panik.
Jisung ngambil tiga tablet obat dan segelas air putih yang udah dibawain sama maid disini, dan ngeminumin obat itu ke Yonem.
"Kenapa 3 ?" Tanya pak Jaehwan bingung.
"Dua udah ga ngatasin om" Jisung mulai persiapan memasang ventilator.
"Tolong Laringoskop" pinta Jisung yang langsung dituruti oleh mamanya Yonem.
"Tolong tahan ya Yon" Jisung mengekus pipi Yonem singkat dan mulai bersiap menjapit Laringoskop, yang tentu saja membuat Yonem mengejang ingin memberontak karena sakit.
Namun dengan sigap tangan Yonem ditahan oleh pak Jaehwan dan mamanya.
"Sebentar aku cabut" ujar Jisung semnari melepas stick laringoskop dan memasang masker oksigen.
Jisung menghela nafasnya seusai melakukan proses intubasi untuk Yonem, dan tampak Yonem mulai bernafas teratur.
"Tidur aja gapapa, ga usah mikir aneh-aneh" Jisung mengusap titik-titik keringat yang membasahi jidat Yonem.
Yonem hanya mengangguk singkat dan mulai mejamin matanya.
"Kenapa bisa begini ?" Tanya pak Jaehwan.
"Maaf om, seharusnya tadi Jisung ga ngebiarin Yonem sakit kayak gini" Jisung nundukin kepalanya.
"Emang tadi Yonem lihat apa ? Ada yang tawuran ?" Tanya mama.
"Enggak.." Jisung terperanjat sebentar
"..cuma ada orang ga waras yang ngebantingin gelas sambil teriak didepan muka Yonem" sambungnya.
Iya, Changbin disana.
Jisung menatap tajam penuh amarah kearah lelaki yang saat ini berdiri dengan raut wajah panik diambang pintu masuk, dia Seo Changbin.
○●○
Gue maincast tapi ga muncul - Felix
●○●
Baik nih gue dabel up :')
Komentar dari kalian mempengaruhi mood nulis gue. Jadi vote dan berkomentarlah kawan ^^
-felixeu-
KAMU SEDANG MEMBACA
(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han Jisung
Fanfiction[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB] "Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna". Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...