25. °sakit pt.2°

16.3K 2.9K 332
                                    

Yonem's Point Of View

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonem's Point Of View

"Kenapa bisa begini ?" Gue denger suara bapak samar-samar, dibarengi dengan genggaman hangat dijari-jari gue.

"Maaf om, seharusnya tadi Jisung ga ngebiarin Yonem sakit kayak gini" Jisung nundukin kepalanya.

"Emang tadi Yonem lihat apa ? Disekolah ada yang tawuran ?" Tanya mama tak kalah khawatirnya.

"Enggak.." Jisung terperanjat sebentar 

"..cuma ada orang ga waras yang ngebantingin gelas sambil teriak didepan muka Yonem"

Iya, Changbin disana.

Gue lihat Jisung natap tajam penuh amarah kearah lelaki yang saat ini berdiri dengan raut wajah panik diambang pintu masuk. Dia kakak gue, Seo Changbin.

Bapak yang menyadari Changbin berdiri disana langsung bangkit ngehampiri Changbin.

Plak

"Bapak udah bilang, ga usah ganggu adek kamu lagi!" Sentak bapak meninggi.

Gue cuma ngelihat Changbin menunduk usai menerima tamparan cukup keras dari bapak.

Hati gue terasa sedikit nyeri dan ga tega ngelihat Changbin ditampar seperti itu. Dan ini adalah pertama kalinya bapak semarah ini, sangat ga cocok banget sama kepribadian bapak.

Wajah bapak yang terkesan berciri khas rural villager gitu akan lebih cocok bersenda gurau sama ikan lelenya ditepi kolam, dibanding harus masang wajah garang dan ngebentak-bentak kayak sekarang.

It's not bapak Jaehwan's style :(

"Ma-maaf pak" lirih Changbin.

"Bapak udah nikahin dia supaya jauh dari kamu" bapak kembali ngedorong-dorong tubuh Changbin "sadar!"

"Berapa kali bapak bilang sadar! Kejadian yang dulu ga perlu diungkit-ungkit lagi" sentak bapak untuk yang kesekian kalinya.

"Bapak pusing sama kalian berdua, kapan kalian bisa normal kayak kakak adik yang lainnya ?!"

Bapak udah terlanjur emosi, gue lihat mama mulai berdiri buat nenangin bapak.

"Pak" panggil gue lirih sambil ngelepas masker udara yang gue pakai dan nyerahinnya ke Jisung.

"Bapak kecewa sama kamu bin. dia saudara kembar kamu, harusnya kamu bisa jaga Yonem" ucap bapak mulai melirih.

"Bener kata bapak bin, Kalau Yonem kanapa-napa mama tahu kamu sendiri juga yang akan menyesal"

Bapak tampak hendak memukul Changbin lagi namun langsung ditahan sama mama "udah pak udah, ada Yonem disini.. Yonem nanti malah kambuh lagi, dia ga bisa lihat kekerasan"

Iya, benar.

Buktinya sekarang Jisung udah ngarahin telapak tangannya buat nutupin kedua mata gue.

"Changbin antar Jisung pulang" suruh bapak gue dan setelahnya gue mendengar langkah kaki menjauh yang gue yakini itu adalah suara langkah kaki bapak dan mama.

"Lo udah gapapa kan ?" Tanya Jisung seraya mindahin tangannya dari mata gue, dan beralih menangkup wajah gue.

"Hmm"

"Sung... ayo gue anter pulang" ajak Changbin sambil berjalan mendekat ke sofa tempat gue dan Jisung duduk.

"Yon.. maafin gue ya" Changbin nundukin kepalanya sembari berjongkok untuk mensejajarkan posisinya sama gue yang lagi duduk di sofa.

"Gara-gara gue lo ja-"

"Iya gapap kok bin" potong gue sambil ngusap pipi Changbin yang tampak kemerahan gara-gara tamparan bapak tadi.

"Udah buru anterin gue pulang!" Jisung langsung narik tangan gue supaya lepas dari pipi Changbin dan langsung narik Changbin keluar rumah.

"Yon gua pulang dulu ya!" Pekik Jisung sambil terus berjalan keluar rumah.

Seperti inilah hubungan gue sama Changbin yang ga pernah membaik, saat gue masih dirumah ini, setiap hari mama sama bapak juga teriak-teriak buat ngeakurin kita.

Gue yang terlampau hampir ga pernah ngomong sama Changbin walau kita serumah.

Interaksi gue sama Changbin boleh dibilang sangat minim. Jangan tanya gue suka atau enggak sama keadaan seperti ini. Jelas gue ga suka.

Gue iri sama temen-temen gue yang lain bisa bercanda sama abang mereka masing-masing.

Gue ?

Jangankan bercanda, dalam seminggu aja bisa dihitung berapa kata yang gue ucapkan buat ngomong sama Changbin.

Gue selalu berusaha buat berinteraksi sama Changbin. Tapi, dia itu anaknya kelewat diem, jatuhnya kalau lagi sama gue malah kayak orang bisu.

Gue selalu sekelas sama Changbin mulai dari Tk sampai sekarang ini pun juga berkat ulah ortu gue yang berusaha membuat hubungan gue sama Changbin lebih normal dan membaik.

"Inget bin, waktu bukan kayak oreo yang bisa diputar!"

○●○

cukup tabah - Felix (17 Tahun) lelaki yang tak berguna.

○●○

TEASER SNIPPET MEMBUATKU TEWAS :(

MAU GUE DABEL GA ?
MAKIN HARI WORK GUE MAKIN TIJEL :"

-felixeu-

(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang