61. °caffe's night°

9.1K 2K 251
                                    

Author's Point Of View

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Point Of View

Pada akhirnya Felix pergi sampai larut,

Ternyata ukuran 'sebentar' bagi seorang Lee Felix itu berbeda.

Matahari sudah hilang dari peredarannya, tapi dia entah dimana dunungnya.

- Seo Yonem Althaf-

●○●

Kalut, suara bising kendaraan yang berlalu-lalang di balik kaca bening itu tak begitu Felix hiraukan.

Di meja yang ada dihadapannya itu lengkap tersaji segelas affogato menyegarkan dengan toping es krim yang hampir sepenuhnya leleh tidak berbentuk.

Entah apa motivasi seorang Lee Felix memesan minuman dingin dimalam hari yang memiliki suhu cukup menusuk ini.

Kelembutan rasa yang memanjakan lidah sama sekali belum Felix rasakan, karena minuman yang sedari tadi ia pesan itu hanya dibiarkan mengangkrak sebagai hiasan meja dan sesekali ia aduk-aduk agar terlihat seperti seorang pelanggan yang hidup.

Sebenarnya sebuah benda pipih berbentuk persegi miliknya itu juga meghiasi meja dengan bergetar-getar gila.

Siapa lagi dalangnya kalau bukan Seo Yonem yang membrutal memencet dial call untuk membrondong Felix agar mengangkat telfonnya.

"Dasar gila" cicit Felix saat mengintip sedikit nama kontak yang membuat ponselnya itu bergetar untuk kesekian kalinya.

"Sebenernya elu yang lebih gila" Felix menoleh kesamping, tepat kearah seseorang yang tiba-tiba menganggu aktivitasnya memandangi segelas affigato yang menyegarkan. "Hai, Lee Felix" sapanya.

"Han Jisung ?" Heran Felix melihat temannya yang menggunakan pakaian serba hitam layaknya seorang Changbin. Namun, kali ini juga dilengkapi masker hitam.

"Lo habis nyatronin komplek mana ?" Sambungnya setelah menyimpulkan style pakaian Jisung malam ini adalah bertema kriminal.

"Lo pikir gue maling ?!" Protes Jisung setelah mendaratkan pantatnya dikursi caffe yang dingin, "dasar sinting".

"Oh iya, dan gue udah bilang tadi, bahkan lo lebih gila dari orang ini" sambung Jisung sambil mengangkat ponsel Felix dan menyodorkannya tepat dimuka Felix.

"Kenapa ngga lo angkat ? 102 panggilan tak terjawab" selidik Jisung.
"Mencetin layar buat nelfon lo itu juga butuh tenaga".

Felix merebut ponselnya dan segera mematikan benda pipih yang sedari tadi bergetar-getar itu.

"Gue harap lo ngga sering-sering kayak gini dan ngga peduli sama dia... apalagi dia sudah jadi istri lo"

Felix terperanjat "lo udah tau ?!".

Jisung tersenyum miring "gue Han Jisung dan dia Seo Yonem, ngga ada yang Han Jisung tidak ketahui soal Seo Yonem. Kami saling berkaitan".

"Dan...lo nggapapa ?" Tanya Felix, mengingat lelaki yang duduk di depannya itu begitu menyukai Yonem.

"Kenapa ?, gue nggapapa asal dia enggak kenapa-napa. So what ?" Jisung berkilah.

"Memperjuangkan seseorang yang bukan takdir, pada akhirnya akan percuma bukan ?" Sambungnya lagi.

Sedikit banyak Felix juga merasa bersalah, semenjak Felix kembali ke Indonesia dia juga berteman baik dengan Jisung. Hanya saja Felix yang terlampau acuh dan memilih suka tidur di bangku pojok yang membuat mereka seolah-olah jadi tampak jauh.

"Maaf" gumam Felix.

"Buat apa ?" Jisung tertawa, "lo ngga tau gimana antusiasnya dia cerita panjang lebar saat lo mau nerima minum yang dia beliin...padahal gue ngga yakin lo tau kalau itu Yonem yang ngasih"

"Dan gue sekarang yakin, dia beribu-ribu kali lipat lebih bahagia saat dia menikah sama lo. Karena, ikatan janji suci tentu saja lebih berarti dari sebotol air minum tadi"

Jisung menghela nafas, setidaknya ia lega saat gadis kecil yang selalu bersamanya sejak kecil itu kini sudah mendapatkan yang ia inginkan, meski Jisung tau yang Yonem inginkan adalah seorang bentukan Felix yang kada kurang ajar ini.

"E-elo ngapain disini ?" Tanya Felix mengalihkan topik.

"Ini caffe tempat umum" jawab Jisung santai yang membuat Felix hanya berdecak.

"Ck, gue juga tau...maksutnya itu lo mau ada urusan apa disini"

"Gue mau beli minum, tapi berhubung ada minuman nganggur yang ngga jadi" jawab Jisung sambil sesekali meminum affogato milik Felix.

Jisung tetaplah Jisung yang hemat, cermat, dan bersahaja.

"Nah datang" gerutu Jisung lirih saat lonceng pintu caffe berbunyi dan menampilkan seorang laki-laki bertubuh sedang diikuti seorang gadis berambut panjang mengenakan topi dan kaca mata hitam lengkap dengan masker pula.

"Siapa ?" Lirih Felix hendak menoleh namun ditahan oleh tangan Jisung. Jisung dengan cepat menasang masker hitamnya lagi dan memasangkan topinya ke kepala Felix agar rambut kemocengnya itu tak begitu terekspos.

Lalu setelah selesai dengan urusan rambut Felix, ia kembali menatap intens di meja ujung yang jauh dan berlawanan dengan tempat  mereka duduk, yang tentu saja membuat Felix bingung.





"Gue...lagi menjalankan misi rahasia"

○●○

Jangan lupa vote dan komen ya


-felixeu-

(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang