Author's Point of View
"terus sekarang apa?" tanya Chan yang mencoba menengahi suasana. Tadinya ia tidak percaya dengan seorang Han Jisung yang memang jahilnya kelewat ukur, namun pada akhirnya Chan datang juga. Malah tadi dia diboncengin Minho untuk ikut berkumpul.
"gimana kalau kita mengawali ini semua dengan mengheningkan cipta sejenak lalu dilanjutkan dengan melapor ke polisi?" usul Minho.
"kita dari tadi disini berdiri aja macem orang bego juga udah bagian dari mengheningkan cipta Ho!" sungut Hyunjin.
"tapi kan ada benernya juga kak. kalau kita berdo'a sejenak berharap kepada sang pencipta, kali aja nanti kak Yonem langsung muncul di depan kita setelah kita memohon dengan sungguh-sungguh... Langsung puff gitu!"
"gampang banget Jeong, lu kira apaan tiba-tiba muncul" itu woojin yang lagi duduk di kap mobil.
"belajar dimana sih dedek Jeongin?!" Seungmin yang tadinya pusing memikirkan strategi jadi tambah puyeng gara-gara perdebatan yang sama sekali tak berfaedah ini.
"itu kak kaya iklan cat burry dairy milk, cokelat yang bungkusnya warna biru.. Eh itu biru apa ungu sih? Jeongin suka bingung deh!"
"namanya cadbury goblok! Bukan cat burry!"
"ya pokoknya itu kak, Jeongin kan masih awam jadi mana tau"
"kalian bisa serius ngga sih?!" Teriak Hyunjin untuk menghentikan segala kebodohan ini.
"lu tadi juga ikutan njir!" sahut Minho.
"udah-udah kalian apaan sih! Ini itu suasana lagi genting!" Chan mulai marah.
"kita tunggu aja dulu Jisung sama Felix, nanti biar mereka yang ambil keputusan" Chan melototin anak buahnya satu persatu.
"jadi sekarang kita beneran mengheningkan cipta aja. Mengheningkan cipta mulai!" perintah terakhir Chan yang membuat semuanya langsung menunduk dan berkomat-kamit.
Mereka berlima sudah sekitar 15 menit lamanya berdiri di bahu jalan dekat perempatan Ren's Cupcake.
Iya, mereka hanya berlima.
Disini hanya ada Chan, Woojin, Seungmin, Hyunjin dan Minho. Untuk Jeongin entah bisa dianggap nyata atau tidak kehadirannya.
Karena sedari tadi Jeongin hanya hadir secara virtual, yaitu lewat video call dari ponsel Seungmin yang saat ini tertempel kuat di kaca mobil Hyunjin menggunakan stiker gurita.
Mereka tadi sudah mencoba mengecek toko roti yang Jisung maksud, namun hasilnya nihil. Tadi begitu Hyunjin sampai disana terlebih dahulu, toko sudah tampak sepi dan gerainya juga sudah tertutup rapat.
Mereka sekarang tidak bisa berbuat banyak selain menunggu Felix dan Jisung tiba untuk memberikan rencana lebih lanjut.
"hmm kak.. Kak Changbin belum bisa dihubungi?" tanya Jeongin memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han Jisung
Fanfiction[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB] "Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna". Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...