Author's Point Of View
"Gue...lagi menjalankan misi rahasia" bisik Jisung lirih sambil menahan Felix agar tak menengok kebelakang.
"Ngga usah sok misterius deh Jis" protes Felix yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Jisung.
"Jis ? Sejak kapan lo manggil gue Jis ? Lo pikir gue najis ?" Sungut Jisung tak terima. "Mending panggil saja diriku Han"
Persetan dengan Felix yang menahan umpatan-umpatan tak berguna, Jisung mulai memperhatikan dua manusia yang baru saja duduk di kursi caffe paling pojok itu.
Jisung memberikan senyuman miringnya di balik masker hitam yang ia gunakan.
"Loh, maksut lo apasih ?" Felix bingung setengah mati saat Jisung menyeretnya keluar dari caffe itu setelah Jisung meninggalkan selembar uang seratus ribu di atas meja yang mereka tempati tadi.
"Katanya lo ada misi rahasia, terus ngapain malah keluar saat orang yang lo tunggu udah dateng ?" Felix dengan rasa penasarannya.
"Misi lo bukan mata-mata perngupingan ya ?" Timpal Felix.
"Apa yang mereka omongin enggak penting, yang penting gue tau siapa yang dia ajak ketemu" jawab Jisung setelah melepaskan seretannya dari tangan Felix.
"Emangnya siapa yang ketemu siapa ?. Anjir ah bingung gua!" Felix yang pusing sendiri hanya bisa mengacak-ngacak rambutnya.
"Lo ngga usah sok berbelit-belit deh Sung, hari ini kebetulan gue lagi nggak pintar"
"Emang pinter bisa bergilir dan terjadwal gitu ?" Jisung tertawa renyah sembari berjalan menuju mobilnya.
"Gue kan tadi udah bilang ini misi rahasia, jadi seperti rahasia pada umumnya seharusnya seperti apa. Rahasia itu seharusnya tidak diketahui orang lain" jelas Jisung panjang lebar.
"Intinya, mulai sekarang jaga Yonem baik-baik. Lo menikahi seorang wanita yang hidupnya bisa dalam bahaya kapan saja. Ketika lo memilih menikahi orang yang penting pada akhirnya lo juga harus menerima segala resiko yang akan terjadi" sambungnya.
Jisung menepuk pundak Felix sebelum menyambung kata-katanya, "dengerin gue Lix, gue rela dia bersama lo asal dia bahagia. Tapi gue mohon jangan buat dia kecewa setelah memilih lo, karena kalau dia sudah hilang nantinya ngga ada waktu lagi buat lo untuk kecewa atau menyesal"
Felix mengerutkan keningnya "maksutnya ?"
"Maksut gue.." Jisung menjeda kalimatnya dan menghela nafas sejenak mana mungkin ia bilang kalau Yonem bisa mati kapan saja dalam waktu dekat ini, sedangkan Yonem sudah mewanti-wanti agar semua ini dibungkus dan ditutupi secara rapi.
"Ngga ada tebu yang kedua ujungnya manis. Kalau dirimu memilih bersama dengan seorang wanita karir yang bekerja, kamu harus terima kalau dia tidak dirumah untuk membersihkan rumah. Kalau kamu memilih bersama dengan ibu rumah tangga yang mengurus rumah, kamu harus terima kalau ia tidak mengasilkan uang. Kalau kamu memilih bersama wanita penurut, maka kamu harus terima kalau dia bergantung padamu dan tidak mandiri. Kalau kamu memilih bersama wanita pemberani, kamu harus menerima dia keras kepala dan ingin menang sendiri. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita cantik, kamu juga jarus menerima kalau pengeluarannya banyak. Kalau kamu memilih bersama dengan wanita hebat, kamu juga harus menerima kalau dia itu keras kepala dan tak terkalahkan..." Jisung menjeda lagi kata-kata nasihatnya lalu menarik turun masker yang menutupi bibirnya.
"...gak ada wanita sempurna, itu semua hanya ada dalam mimpimu saja"
Felix terperanjat. Seorang Han Jisung yang ia kenal petakilan dan tidak waras bisa menjadi sosok yang berbeda, apalagi kalau itu menyangkut masalah Seo Yonem.
"Yonem juga wanita. Maka dia juga ngga sempurna" imbuh Jisung sembari menerawang langit.
"Kalau lo bersama dia hanya untuk mainan saja, lebih baik nggak usah. Tinggalin dia dan carilah mainan yang lain" Jisung memasuki mobilnya menyisakan Felix yang merasa dijatuhi beban beribu ton.
Dia gila, tapi Felix rasa ini bukan mainan.
"KAK FELIX!!!" pekik seseorang dari seberang jalan.
"Kakak gimana sih ?!. Kak Yonem sakit, untung tadi Jeongin pulang !" Cerca Jeongin begitu turun dari motor abang gansjek dan marah-marah sambil menunjuk-nunjuk wajah Felix.
"Sakit ?" Felix hampir copot jantungnya merutuki kebodohannya.
Jeongin yang geram menarik Felix menuju mobil Felix yang ada di parkiran Caffe.
"Mangkannya punya handphone jangan buat hiasan saku aja!"
○●○
Dabel nihh, mana coba komentarnya
Komentar dari kalian itu bikin gue semangat gaess, gue selalu baca kok tapi gue bingung harus bales gimana :'v
Btw itu Jisung mau ganti nama jadi Han Teguh.
-felixeu-
KAMU SEDANG MEMBACA
(i)nikah? ; Lee Felix Ft. Han Jisung
Fanfiction[#5 - ON GOING] [BUKAN BxB] "Maafkan aku yang selalu gagal memberikan warna". Berisi tentang kisah Lee Felix dan Han Jisung yang bersatu untuk memecahkan misteri maut kaidah Matrilineal, kaidah pemuja wanita sebagai penerus silsilah keluarga. Ayo ba...