Haiii.. ini part 1 dari ceritaku loh.. aku harap kalian suka yaaa.. 😊😆😂
Anastasia Miller
Gadis berambut gelombang cokelat, tinggi dan memiliki iris mata cokelat gelap. Wajahnya terlihat jelas jika dirinya adalah seorang yang berasal dari belahan bumi bagian barat. Gadis yang baru akan menginjak 22 tahun berberapa bulan lagi ini, lebih suka jika dirinya dipanggil Anna.
Keluarganya, bukanlah keluarga sempurna seperti keluarga pangeran William atau sejenisnya. Hanya ada seorang ibu yang mengurus keluarganya, dan seorang ayah yang harus bekerja di luar kota, sebagai anggota keamanan negara dengan pangkat yang cukup lumayan. Anastasia bukanlah anak tunggal yang tersayang, ia memiliki seorang adik perempuan bernama Christine Miller.
Anna adalah seorang lulusan dari NYU, dan oleh karena itu ia dapat diterima di perusahaan terkenal yang termasuk dalam 10 perusahaan dengan asset terbesar. Karena jarak rumah keluarganya dan kantornya memakan waktu yang cukup lama, Anna tinggal di apartemen sahabatnya, Lauretta Skriver. Sahabatnya sejak ia baru memasuki junior high school, hingga sekarang.
######
"Oh, C'mon An, ayo kita jalan - jalan sebentar.. Apa kau tidak jenuh setelah seharian bekerja ? Ditambah kau sudah menyiram calon CEO barumu, haha.." tawa melengking itu masuk ke telinga gadis yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Hentikan tawamu, atau kau akan mencicipi bagaimana rasa sebuah handuk di mulutmu !" Anastasia menghentikan aktivitasnya dan menatap Lauretta dengan tatapan membunuh. Sudah sejak tadi, semenjak Anna menceritakan kejadian siang tadi ke Lauretta, ia terus mendapatkan tawa ledekan dari karena ceritanya oleh sahabatnya itu.
"Uh, mengerikan.. Kau terlihat seperti seekor macan sekarang." Ledek Lauretta disertai tawanya. Anastasia kembali menghentikan kegiatan mengerikan rambutnya dan menghampiri Lauretta yang sedang menertawainya dengan membawa handuk basahnya.
"Singkirkan handuk kotormu itu dariku, An." Pinta Retta, namun bukannya menghentikan itu, Anastasia justru mendekatkan handuk tersebut ke wajahnya.
"Hentikan !" Pekik Retta lagi, sambil menepis handuk itu. Dan Anastasia akhirnya menurut.
"Jika kau tetap berisik dan menggangguku, ku jamin kau akan menyantap handukku sebagai makan malammu."
"Oke, aku akan diam. Tapi please.. ayo jalan jalan. Tidak akan lama, An.. aku butuh refreshing sebentar. Dan ku yakin kau juga butuh itu." Rengek Lauretta, gadis itu mungkin tidak akan bisa diam semenit saja.
Anastasia melirik ke arah jam berbahan metal itu. Pukul 19 : 00. 'Tidak buruk', gumamnya
"Baiklah, tapi jangan seperti kemarin. Aku harus repot repot membopongmu pulang karena kau yang sudah teler menegak 10 gelas."
Lauretta tersenyum lebar, dan langsung bangkit menuju kamarnya untuk bersiap siap.
"Siapkan dirimu, sayang. Gunakan pakaian yang cukup mini, jangan gunakan piyama teddy bearmu itu."
"Apa kau pikir aku bodoh seperti dirimu ?" Lauretta kemudian melenggang ke kamarnya setelah terdengar bunyi dentuman di kamar Anna.
Bagi Anna, menghabiskan malam di club tidaklah terlalu mengurangi banyak biaya atau bahkan ia tidak perlu mengurangi uang sepeser pun. Karena club itu sendiri, milik sahabatnya. Jika seseorang memiliki club terkenal di New York, maka orang tersebut bukanlah orang biasa, melainkan orang yang cukup berhamburan uang dalam hidupnya. Ya, dan seperti itulah hidup Lauretta.
######
Mobil sedan hitam itu sudah memasuki parkiran club di pusat kota New York. Begitu mobil itu berhenti, kedua gadis dengan pakaian terlihat mini, keduanya memasuki Club tersebut. Dan para pegawai juga penjaga di club tersebut segera membukakan pintu dan menyediakan tempat VIP yang sudah dipastikan hanya boleh ditempati oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
15% (OPEN PO)
RomanceKehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang lang...