Part 29

12.6K 791 31
                                    

"Oh shittt.." umpat Desmond sambil memajukan wajahnya sebelum akhirnya bibir Desmond melahap bibir ranum itu. Yang membuat Anna berjengit kaget. Tidak hanya Anna yang kaget, pelayan pelayan yang tadi memperhatikannya juga kaget dan semakin melempar tatapan membunuh ke Anna.

"Dasar gila. Lihatlah, kau membuat mereka semakin menatap sinis pada kita." Ucap Anna disaat kecupan bibir pria itu lepas dari bibirnya.

"Biarkan mereka tahu, kalau aku tidak tertarik pada mereka, melainkan padamu."

--------------------------------

"Anna jangan acuhkan aku seperti ini. Aku sangat menyesalinya. Anna..." ucap Retta dengan nada sedihnya sambil melihat Anna yang mondar mandir membantu Retta mempersiapkan barangnya.

Anna hanya diam tidak menanggapi ucapan Retta dari kemarin.
"Anna aku tahu kau sangat kecewa padaku, kau selalu memperingatiku berulang kali untuk selalu menjaga diriku. Tapi nyatanya sekarang aku membalasnya dengan mengecewakanmu." ucap Retta sambil melihat kebawah.

"Anna... Kau boleh membenciku, aku sudah siap dengan konsekuensinya, tapi An tolong jangan benci bayiku ini, dia tidak salah apa-apa, ini kesalahanku dan Dave.... Anna please anggaplah dia sebagai keponakanmu sendiri." Retta mulai meneteskan air matanya dengan tangannya yang dari tadi mengelus perutnya yang rata.

Diluar dugaan Retta, Anna berlari ke arahnya dan langsung memeluknya dengan erat. Retta yang mendapat perlakuan tersebut tidak bisa lagi membendung air matanya.

"Siapa yang membencimu bodoh??! Aku tidak akan bisa membencimu, walaupun kau suruh." ucap Anna sambil memeluk Retta.
"Annaa.......  I'm sorry, I'm so sorry." tangis Retta, yang dibalas anggukan Anna. Lalu mereka melepaskan pelukannya.
"Hentikan tangisanmu itu, anakmu akan sedih jika ibunya menangis." ucap Anna sambil mengelus perut rata Retta. Lalu dibalas anggukan Retta yang berusaha menahan tangisnya.

"Aku sangat beruntung memilki sahabat sepertimu. Cukup kali ini saja aku mengecewakanmu, giliranku yang akan membuatmu bahagia." yakin Retta.
"Itu harus hahaha....." balas Anna.

"Tapi Retta.. aku sungguh tidak menyangka kau akan memiliki anak secepat ini. Seingatku kita kemarin baru hangout bersama." ucap Anna sambil membantu Retta yang sedang mengemasi pakaiannya. Hari ini, Retta dan Dave akan pergi ke rumah orang tua Retta di Chicago.

"An.. maafkan aku." Retta masih meminta maaf sejak kemarin. Sejak ia mengecewakan sahabatnya itu.
"Sudah berapa kali kau mengucapkannya Ret? Itu tidak penting sekarang. Yang penting kalian berdua harus merawat bayi itu sebaik mungkin. Kau harus hati hati, Ret." Pesan Anna sambil meresleting koper Retta.

Retta pun akhirnya memeluk Anna dengan sangat erat yang tentu dibalas pelukan hangat oleh gadis itu.
"Kau harus menjadi ibu yang baik, Ret. Jangan kecewakan aku." Ucap Anna di sela pelukannya.
"Ya.. itu pasti."

Tok tok tokk

"Ah.. itu pasti Dave." Ucap Anna kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah pintu lalu nampaklah Dave disana, tapi ia tidak sendiri, ada Desmond juga.

'Mengapa ia ikut disini? Seperti tidak ada pekerjaan lain?' Gerutu Anna begitu ia melihat Desmond. Hari ini memang hari libur, jadi wajar saja pria itu tidak ke kantornya.

"Masuklah.." Dave pun masuk dan menghampiri Retta yang sedang bersiap dengan koper kopernya.

"Mengapa kau datang juga?" Tanya Anna begitu Desmond ingin masuk ke apartement mereka.
"Tentu saja untuk mengantar Dave, jangan terlalu percaya diri, Anna." Ucapnya kemudian menerobos masuk, membiarkan Anna yang masih menatapnya.

"Kau sudah siap?" Tanya Dave pada Retta, yang dijawab anggukan oleh gadis itu. Dave kemudian membantu Retta mengangkat kopernya. Desmond juga membawa barang barang yang lainnya menuju tempat parkir apartement. Anna pun mengunci pintu tersebut lalu berlari menuju parkiran, karena jadwal penerbangan sebentar lagi tiba.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang