"Brengsek! Apa yang kau lakukan?" Bentak Abigail pada pria yang sedang menahan tangannya itu.
"Berhentilah bersikap seperti anak kecil, Abigail." Abigail yang merasa mulai terpojoki oleh pria itu, kemudian meninggalkan keduanya dengan wajah kesal."Are you okay?" Tanyanya pada Anna.
"Ya, thanks." Jawab Anna singkat."Aku Sean." Pria itu mengenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya pada Anna.
-----------------------------
"Bukankah, kau sudah mengenalkan dirimu tadi?" Tanya Anna, mengingat bahwa Desmond sudah mengenalkan pria itu.
"Tapi kau lupa dengan namaku, bukan?" Tanya Sean. Pria dengan rambut rambut cokelat dengan iris mata biru itu."Kau seperti peramal rupanya." Ucap Anna kemudian mengambil sebuah wine yang ditawarkan pelayan yang baru saja lewat dan meneguknya.
"Mungkin hahaha.." tawa pria itu menampilkan deretan giginya yang berwarna putih."Kau sangat cantik, Anna." Puji Sean sambil memperhatikan setiap inci wajah Anna.
"Jika kau masih belum memiliki kekasih, aku pasti akan mendekatimu." Ucap Sean dengan jujur. Anna yang mendengar itu hanya terdiam memperhatikannya."Kau ingin bermain poker?" Ajak Sean sambil menunjuk berberapa orang yang sedang bergerumul mengerumuni meja poker, yang sepertinya sedang berlangsung permainan yang sangat seru.
"Aku tidak mengerti permainan itu." Ucap Anna dengan jujur. Dalam hidupnya, ini pertama kalinya ia masuk ke dalam Casino, bahkan ia belum pernah bermain poker sebelumnya.
"Kau mau kutunjukan? Aku akan main." Ucap Sean kemudian beranjak ke meja poker yang diikuti oleh Anna.
"Permainan diawali dengan pembagian 2 kartu pada masing masing pemain. Setelah kartu dibagi, kau diberikan kesempatan untuk melakukan taruhan awal. Setelah itu dealer akan membuka 3 kartu yang disebut the flop. Lalu pemain diberikan kesempatan lagi, untuk melakukan taruhan. Setelah the flop selesai, dealer akan membuka 1 kartu yang dinamakan the turn." Jelas Sean panjang lebar saat ia duduk di kursinya, Anna berada di sampingnya dan masih memperhatikan para pemain lainnya."Aku tetap tidak mengerti." Ucap Anna, pikiran Anna kini sedang tidak sepenuhnya konsen. Ia masih memikirkan mengapa ia menemui Abigail disini? Bukankah hanya teman sekolah Desmond yang ada disini?
"Sean, aku ingin bertanya." Ucap Anna disaat Sean baru saja memulai permainannya dengan lawannya.
"Tanyakanlah.""Mengapa Abigail ada disini?" Tanya Anna disaat Sean mulai mengajukan taruhannya.
"Rupanya kau kenal dekat dengan dia ya?" Anna yang mendengar ucapan itu langsung bergidik."Aku tidak dekat dengan perempuan itu."
"Ia adalah teman sekolah kami. Ia pernah sekelas dengan Desmond juga." Jelas Sean sambil bermain. Anna yang mendengar itu langsung terkejut."Dulu, ia tidak seperti ini. Ia terlihat sangat baik dan ceria. Abigail memang menyukai Desmond sejak dulu, tapi setahuku Desmond tidak menanggapinya. Dan malah Dave yang menyukainya." Sean menjelaskan semuanya. Penjelasan Sean membuat Anna sangat berpikir keras, ternyata Abigail adalah teman sekolah Desmond dan Dave, pria itu menyukai Abigail. Oh sungguh, ini terasa cukup rumit, terutama bagi Retta.
"Jadi Dave menyukainya dan Desmond tidak?" Tanya Anna memastikan itu.
"Ya, kau tidak perlu khawatir Anna, aku yakin Desmond mencintaimu." Sean masih bermain sambil memperhatikan kartunya."Anna!" Teriak seseorang, Anna menoleh ke sumber suara. Dan berdirilah Retta sambil melambaikan tangan ke arahnya, ia terlihat sendiri disana. Pasti ia datang bersama Dave.
'Kuharap pria itu sudah melupakan Abigail, dan serius dengan Retta.' Batin Anna.
"Kau disini juga?" Tanya Anna yang langsung dijawan anggukan oleh gadis itu.
"Mengapa kau tidak memberitahuku kalau kau disini juga?" Retta terlihat kesal dengan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
15% (OPEN PO)
RomanceKehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang lang...