"Baiklah.. jangan lama! Kalau kau lama, sudsh kupastikan aku akan meninggalkanmu disini, bersama gaun dan pangeran impianmu di butik." Retta terkekeh geli karena perkataan meledeknya pada Anna. Ia yakin wanita itu pasti sekarang akan kesal karena ledekannya.
"Aku tunggu di ruang tamu!" Teriak Retta sambil berjalan menuju ruang tunggu dari tempat tadi. Untuk menunggu Anna mengganti pakaiannya kembali.
--------------------------------
"Morning, Anna." Sapa Clara begitu Anna mulai memasuki kantor yang sudah cukup lama ia tinggalkan. Hari ini, Anna kembali menginjakan kakinya di Christopher Corp. Blush warna putih dan rok hitamnya yang selutut membalut tubuh proporsionalnya, dan menampilkan kaki ramping dan putih miliknya. Tidak lupa heels berwarna hitamnya. Rambutnya ia ikat satu, sehingga leher gadis itu terlihat dengan anak rambut yang menghiasi leher Anna.
Anna menjawab sapaan Clara dengan senyuman. Begitu juga dengan karyawan lainnya.
Tidak semua tersenyum padanya, ada yang biasa saja dan ada yang menatapnya sinis. Bagaimana tidak? Rumor Anna dan Desmond sudah sampai di kantornya. Tapi seluruh pekerja disana, belum mengetahui hubungan mereka yang sebenarnya. Hanya menurut desas desus orang.
"Bagaimana kabarmu? Apa kau merasa baik?" Tanya Clara pada Anna. Wanita itu kemudian memeluk tubuh Anna, yang dibalas pelukan olehnya.
"Tentu. Sangat baik. Bagaimana denganmu?" Tanya Anna sembari tersenyum, ia melepaskan pelukannya pada Clara. Mau bagaimana pun, Clara adalah satu satunya teman terdekat yang ia punya di kantor ini.
"Sama denganmu. Namun sedikit uhm.. lelah?" Jawab Clara dengan kekehan diakhirannya."Haha.. baiklah.. kalau begitu aku ke ruanganku dulu ya, tugas tugasku telah menanti." Anna kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.
Kakinya kini melangkah pada ruangan lamanya. Dimana ia dulu biasanya menghabiskan waktu yang lama disana. Bahkan hingga ia lupa dan tidak peduli pada dunia luar.
Anna yang workaholic tiba tiba berhenti hanya karena Desmond yang selalu membuatnya meninggalkan pekerjaanya. Namun Anna tahu, Desmond sudah menyerahkan pekerjaannya yang menumpuk itu pada karyawan lainnya untuk sementara waktu.
Dan hari ini, semua pekerjaan itu akan kembali kepadanya. Begitu juga ruangannya yang tidak terlalu besar namun nyaman. Anna merapihkan barang barangnga kembali. Menaruh berberapa pajangan yang elegan miliknya diatas meja kantornya.
Memori di kepalanya kembali terputar saat Desmond yang berada di ruangannya, dan ia menuduh pria itu mencuri berkas berkasnya.
Anna masih tidak bisa melupakan kejadian itu. Memorinya seakan terus kembali pada saat ia sangat marah dan membenci Desmond. Wanita itu terkekeh, mengingatnya.
Tokk tokk tokk
Suara ketukan pintu itu membuat lamunan Anna berhenti. Tangannya kembali merapihkan barang barang yang ada di lacinya untuk di taruh kembali diatas meja.
"Masuk." Ucap Anna menyuruh seseorang di luar sana."Excus me.. Mrs. Miller?" Tanya seseorang dengan suara yang cukup berat. Ia membuka pintu ruangan Anna dan masuk, tanpa menutup kembali pintu tersebut dengan rapat. Pria itu terlihat berumur 20 tahun an. Kulitnya putih, rahangmya tegas dan tatapannya cukup tajam.
"Ya, ada apa?" Tanya Anna, kemudian menyuruh pria itu duduk di sofa kecil ruangan Anna. Begitu juga dengan Anna, ia duduk di sebrang pria itu.
"Aku Froy, penggantimu sementara saat kau tidak disini. Aku ingin menyerahkan berkas, dan laporan keungan bulan lalu. Selama kau mengambil waktu liburmu." Ia mengeluarkan berberapa lembar kertas. Tangannya mengeluarkan laptop dari tasnya dan menyalakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
15% (OPEN PO)
RomanceKehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang lang...