Part 4

20.6K 1K 9
                                    

Haiii aku baru update lagi lohh...
Aku harap kalian suka yaaa 💕💕💕

"Kau habis membawa pria kesini?" tanya Retta sekali lagi yang mebuat Anna menautkan alisnya.
"Tidak,untuk apa?" kata Anna
"And then,jas siapa itu?" balas Retta dengan telunjuknya yang mengarah ke jas  yang sedang dijemur dibalkon
"Bukan siapa siapa,hanya orang yang berniat meminjamkan jasnya" sahut Anna yang sudaj berada didalam kamar

"Ah mungkin CEO barunya itu" tebak Retta. Dilihat dari tampilan jasnya saja sudah bisa ditebak bahwa jas itu memiliki harga yang sangat mahal.

######

Keesokan harinya dipagi yang cerah, tepatnya dikantor Christopher Corp's. Seorang gadis sedang berjalan menuju ruangan pemimpin Christopher Corp's dengan setelan bajunya yang pas dengannya, dengan blouse berwarna biru tua dan pencil skirtnya yang pas dibadannya, satu kata yang mencerminkan penampilannya setiap saat 'perfect'.

"Apakah Mr. Christopher ada didalam?" Tanya Anna to the point dengan sekretaris atasannya itu. Dengan baju ketat yang menampilkan belahan dadanya yang terlihat jelas serta make up yang berlebihan, dia lebih pantas berada di club temannnya daripada berada dibalik meja kantor.

"Ada, ada perlu apa kau bertemu dengannya ?" Balas sekretarisnya itu dengan nada tidak menyenangkan dan tatapan menilai penampilan gadis didepannya.

"Bukan urusanmu, lagipula aku tidak tertarik dengan atasanmu itu, sudah kalau begitu aku langsung masuk saja."

"Hei... atas ijin siapa kau masuk? Kau tidak bisa bertindak sesukamu, aku ini sekretarisnya." Ucap sekretaris itu sambil menarik paksa tangannya.

"Damn..What are u doin ? Lepaskan tanganku." Balas Anna dengan kesal sambil berusaha melepas tangannya yang sudah merah karena perbuatan jalang didepannya. 'ya dia pantas disebut jalang'. Kegiatan mereka baru berhenti sampai ada suara yang menginterupsi mereka.

"Stop it.... Alexa, lepaskan tanganmu darinya." ucap Desmond dengan suara tegas dan berat khasnya. Tanpa babibu sekretaris itu langsung melepas tangganya yang menyisakan bekas merah ditangan Anna.

"Kau... Masuk" lanjut Desmond singkat.

Sampai di ruangan pria itu, Anna sempat dibuat speechless. Ruangan besar dengan kursi kebesarannya yang berada ditengah dengan ruangan yang langsung menghadap ke perkotaan, serta 1 pintu yang berada dipojok ruangan yang pikirnya mungkin kamar beristirahat, kamar mandi yang berada didekat pintu kamar tersebut, juga jangan lupakan arsitektur ruangan tersebut yang menampilkan kesan manly.

"Ehem...." deheman tersebut berhasil menyadarkan Anna yang kembali kedunianya.
"Ada perlu apa kau kesini ?" Tanya pria itu yang sedang duduk dikursi kebesarannya.

"Ini jasmu, tidak perlu bertanya lagi. Lagipula kau sudah tahu apa maksudku datang kesini, selain mengembalikan jas bodoh ini " Jelas Anna sambil mengulurkan jas mahal itu.

"That's right... Lagipula aku tidak mengharapkan jas ini kembali, jasku sudah terlalu banyak, dan kehilangan 1 jas tidak akan membuatku kesulitan." Ucap pria itu dengan nada datarnya dan masih menatap jas yang diulurkan.

" Really ? Lalu untuk apa kau memberikanku sms, lebih baik aku membuang jas mu itu ketempat sampah daripada aku harus mencucinya sepanjang malam dan harus bangun pagi-pagi untuk menyetrika jasmu itu." Balas Anna dengan nada agak meninggi dan akhirnya Desmond meraih jas yang diulurkan Anna dan menaruh jas tersebut di pangkuannya.

"Wawww.... Bahkan jasku diperlakukan baik, sedangkan pemiliknya kau perlakukan buruk, sayang sekali. Coba saja kau perlakukan baik diriku, pasti setiap pagi jasku selalu berada dilantai kamarmu bersama bajumu yang berserakan." Jawab Desmond dengan nada menggodanya.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang