Part 39

10.8K 659 30
                                    

"You're jerk. Shit.... Fuck!!!" umpat Anna melihat benci kearah Nate.
"Actually, aku sangat penasaran bagaimana reaksinya saat ia menemukanmu yang sudah menjadi istriku? Atau bahkan sudah mempunyai anak denganku? That's the real sad story." ucapnya dengan senyum kemenangannya lalu menutup pintu kamar.

----------------------------

"You're jerk. Shit.... Fuck!!!" umpat Anna melihat benci kearah Nate.
"Actually, aku sangat penasaran bagaimana reaksinya saat ia menemukanmu yang sudah menjadi istriku? Atau bahkan sudah mempunyai anak denganku? That's the real sad story." ucapnya dengan senyum kemenangannya lalu menutup pintu kamar.

----------------------------

Desmond memantau kedua anak buah yang ia percayai untuk rencananya kali ini, Calvin dan Pedro. Kedua pria itu masih mengerjakan sesuatu di laptopnya serta  Dave yang berada di ruangan itu juga sambil memperhatikan pekerjaan anak buah Desmond.

"Apa kau yakin dengan rencanamu ini, Des? Pengawasan mereka sangat ketat, dan ia tidak sebodoh ini. Aku merasa sedikit ragu dengan ini." Dave melipat tangannya dan memperhatikan Desmond.
"Benarkah? Kupikir kau akan menarik kembali pemikiranmu mengenai keraguanmu kepadaku, setelah melihat langkah dari rencanaku yang selanjutnya." Desmond tersenyum smirk.

"Dan sepertinya aku tahu, apa langkah selanjutnya Nate, dan kurasa ide ini cocok pria yang menginginkan wanita secara paksa dan terburu buru."

"Jadi kapan kita akan memulainya, Sir?" Tanya Calvin sambil menaikan kacamata berframe hitam miliknya.

######

There memasuki ruangan itu setelah mendapat persetujuan sang pemiliknya. Raut wajah dan ekspresinya telah menunjukan betapa marahnya ia. Wanita itu berhenti tepat di depan pria yang sedang mengenakan dasi di depan cermin besar.

"Kau gila? Kau ingin menikahi gadis itu? Lalu bagaimana denganku? Kau menganggapku apa? Dan bagaimana gadis itu menerima pernikahannya?" Tanpa basa basi, There langsung mengutarakan pertanyaan pertanyaannya pada Nate. Pria itu terlihat santai, tanpa menghiraukan pertanyaan wanita itu.
"Jawab aku, pria gila!" Bentak There hingga membuat pria itu membalikan tubuhnya dan menghadap There dengan tatapan tajam dan senyum liciknya.

"Aku tidak gila, babe. Apa kau cemburu, uh?" Nate mengusap pipi There dengan ibu jarinya.
"But, i guess, kau harus memendam perasaanmu sekarang, karena aku sudah memiliki penggantimu. Aku tahu, dibalik sifatmu yang kasar padaku, kau tetap mencintaiku, Theresya." Nate masih tersenyum miring dengan tangannya yang masih mengusap wajah There. Hingga setetes air mata turun mulus dari mata beriris hitam itu.

"Oh, babe. Don't cry." Nate menghapus air mata yang baru saja menetes itu dengan ibu jarinya.
"Kau akan tetap disini, mengurusku dan calon istriku juga... anak-anakku kelak. Jangan khawatir, jika kau masih merindukan bibirku, aku akan berikan itu untuk terakhir kalinya sebelum aku menikah." Ucap Nate kemudian menarik kembali tangannya bersiap melangkah, namun There masih berdiri disana dan menghalangi langkah Nate.

"Kau pikir aku cemburu padamu?" There mengencangkan dasi Nate yang berwarna abu abu itu.
"Aku bahkan senang sekali jika kau tidak membutuhkanku lagi, karena aku akan meninggalkanmu."

"Tapi tidak dengan wanita itu! Aku akan mengutukmu seumur hidupku jika kau menikahi wanita sepertinya, tidakkah kau memiliki hati nurani? Setelah kau menikahinya, kau pasti akan memcampakannya juga!!" Ocehan There tidak kian berhenti, bersamaan dengan dasi Nate yang semakin kencang dan mencekik leher pria itu.
"Aku yakin wanita itu akan bebas darimu, brengsek!" There mengakhirinya dengan menarik kencang dasi itu hingga benar benar mencekik pria itu. Nate yang sedari tadi hanya mematung mendengarkan ocehan There.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang