Dave hanya membalas Desmond dengan tatapan yang sangat tajam dan dingin. Tapi itu tidak berpengaruh terhadapnya karena bagaimanapun Desmond adalah pria yang lebih ketus dan dingin.
"Kau harus menjelaskannya. SEKARANG!" tegas Dave.
---------------------------------
Desmond baru saja menerima telfon dari perusahaan yang akan mengajaknya untuk bekerja sama. Christopher Corp kini sedang berada diantara 10 perusahaan terbesar di dunia, ini berkat usaha pria itu. Pria yang selama ini hanya mementingkan pekerjaannya, dan ternyata usahanya untuk membuat perusahaannya menjadi perusahaan yang besar kini terwujud, malah lebih dari harapannya.
"Hei, Dave apa kau akan mengunjungi apartemen Retta malam ini?" Tanya Desmond begitu pria tersebut menaruh kembali gagang telfon kantor itu.
"Hmm.. kurasa tidak. Aku memiliki vanyak pekerjaan untuk malam ini, mungkin akan lembur." Ucap Dave sambil melihat berberapa dokumen yang perlu ia pelajari untuk presentasi nanti.
"Apa kau merindukan gadismu?" Tanya Dave yang membuat Desmond langsung melotot kearahnya."Apa maksudmu? Aku hanya bertanya." Desmond menegakan tubuhnya menatap pria yang masih membaca lembaran kertas.
"Apa kau tidak ingat apa yang aku katakan semalam padamu?" Dave kini menaruh lembaran lembaran kertas itu dan mulai pembicaraan serius itu lagi.
Flashback on
"Ceritakan semua yang terjadi." Perintah Dave dengan nada seriusnya. Pria itu terlihat sangat serius sekarang dengan badan yang ia tegakan dan menatap pria dihadapannya dengan serius.
"Aku hanya memintanya menemaniku ke Paris. Dan aku menyuruhnya menemani ku rapat, lalu ke pesta, pergi belanja, makan malam bersama, dan aku membelikannya tas biasa, hanya sebagai ucapan terimakasih." Desmond menceritakan semuanya dengan singkat.
"Dan tadi aku menciumnya. Aku bahkan tidak tahu mengapa tubuhku seolah olah menginginkannya." Jelas Desmond, pria itu kini nampak berfikir dan dengan kening yang ia kerutkan.
"Rupanya seorang Desmond pun bisa luluh pada seorang gadis ya, hahaha..." Dave yang sejak tadi serius kini terkekeh karena cerita yang baru saja keluar dengan mulut pria dingin itu.
"Aku bahkan pernah berfikir bahwa kau gay. Kau bahkan tidak memiliki wanita sebelum ini." Ucap Dave diakhir sisa tawanya."Hei.. apa kau pikir aku orang yang tidak waras?"
"Tapi aku bingung mengapa diriku seakan menginginkannya. Aku ingin memeluknya, menciumnya, bahkan menidurinya. Ah.. shit." Desmond mengacak rambutnya frustasi."Kau mencintainya." Dave berkata dengan serius yang membuat Desmond terbelalak kaget.
"Apa? Apa kau gila? Aku tidak mungkin mencintai gadis gila seperti dia." Desmond mengelak dari pendapat Dave tentang dirinya."Kau bahkan frustasi hanya karena seorang gadis. Dan kau mengatakan kau tidak mencintainya?" Dave terkekeh mengejek.
"Aku frustasi tentu bukan karena dia saja. Dan aku tidak mencintainya! Aku hanya suka saat ia melihatnya kesal dengan permainanku." Elak Desmond yang membuat Dave menghela napasnya dalam."Baiklah, jika kau tidak mengakuinya. Tapi kuperingatkan padamu, lebih baik kau mengikuti apa yang hatimu rasakan dan singkirkan egomu itu, sebelum akhirnya ia terlanjur pergi dan kau menyesalinya." Ucap Dave panjang lebar yang hanya dijawab dehaman oleh Desmond
KAMU SEDANG MEMBACA
15% (OPEN PO)
RomanceKehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang lang...