Senengggg bgtt masa😂😂😂😂😂
15% sekarang di posisi 120 di romance loh gaesssss HEHEHE SENENGNYA..
Ini berkat kalian yang masih setia baca ceritaku hehee😚😚😚😚😚
Makasih yaa buat para readerss, lafyuuu all 😗😗😗😗Desmond mencium bibir gadis itu, yang tentu dibalas oleh Anna. Ciuman itu bercampur dengan rasa khawatir antara keduanya. Setelah berberapa saat kedua bibir mereka bertautan, kini mereka melepaskannya dengan bersamaan.
"Aku sangat menyukai itu. Bibirmu bagaikan candu untukku An" Ucap Desmond dengan smirknya. Sebelum akhrinya pria itu berbalik dan melenggang jauh menuju lift.
-------------------
Pria itu sudah meninggalkan Anna yang masih mematung dengan rasa tidak percaya atas apa yang baru saja terjadi.
"Damn it...... Ini ketiga kalinya bibirku disentuh olehnya. Oh tidak..tidak..tidakkk. Tidak akan kubiarkan pria itu melakukannya untuk keempat kalinya." Kesal Anna sambil menarik rambutnya.
Setelah meluapkan kekesalannya yang memuncak. Pikirannya teralihkan memikirkan apa yang mereka alami saat selesai dinner tadi.
"Mau apa mereka? Ini sudah tidak beres, tidak mungkin mereka mengincarku. Sudah pasti ini ada kaitannya dengan perusahaan pria itu. Apa sebenarnya dia mafia kelas atas? Ahh... tidak mungkin dia saja melihat badut saja takut apalagi berhadapan dengan penjahat-penjahat kelas atas yang memiliki tampilan lebih seram." Ucap Anna serius sambil duduk disofa empuknya. Pikiran gadis itu kini melesat jauh ke saat mereka masih ada di Paris.
Flashback on
Saat ini mereka masih berada di Paris, keduanya berjalan menuju hotel mereka.
"Anna kau jalan duluan." Ucap Desmond dengan panik.
"Apa yang kau lakukan? Kau pikir aku bodyguard mu?" Protes Anna."Sudah diam jangan membantah, ini perintah atasanmu." Tegas Desmond.
Lalu mereka berjalan dengan Anna memimpin didepan dan Desmond berjalan dibelakangnya. Tanpa diduga Desmond mencengkram erat salah satu lengan Anna.
"Hei.. Lepaskan bodoh! Apa yang kau lakukan? Memangnya ada yang mau menculikmu?" Kesal Anna.
"Diam... Cepat jalan, aku tidak suka melihatnya." Ucap Desmond sambil melihat kearah badut berbentuk karakter kartun yang sedang melambai lambai kesetiap anak kecil yang lewat.Anna yang bingung langsung melihat kearah pandangan Desmond.
"Jangan bilang kau takut badut." Tebak Anna sambil mereka berjalan menghindari badut itu.
"Hahaha... Apa kau bercanda?? Aku takut badut?? Tidak bisa dipercaya, mana mungkin aku takut melihat badut seperti itu." Ucap Desmond yang masih bersembunyi dibalik tubuh Anna dan mencengkran lengan Anna."Kau pikir aku bodoh? Nenek-nenek saja tahu kalau kau sedang ketakutan melihat badut itu." Jawab Anna dengan nada mengejek.
"Kau memang bodoh... Sudah diam, Ayo cepat jalan." Perintah Desmond.Anna yang dikatai bodoh pun tidak terima dan malah menuntun Desmond kearah badut tersebut.
"Ms. Miller apa yang kau lakukan? Kuperintahkan kau untuk berjalan menuju hotel kita sekarang." Ucap Desmond dengan panik dan dicampur rasa khawatir. Mimik wajahnya sangat ketakutan sekarang. Namun suaranya ia buat agar tetap tegar dan angkuh.
"Kita akan berjalan kehotel, tapi nanti. Biarkan bawahanmu ini bersenang-senang, Sir." Ucap Anna dengan senyum kemenangan.
"Ms. Miller ini tidak lucu, jangan membuang waktu-k....." belum Desmond menyelesaikan perkataannya, mereka sudah tepat didepan badut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
15% (OPEN PO)
RomanceKehidupan seorang gadis yang berusaha mati matian hidup ditengah kejamnya kehidupan kota New York City,dengan memiliki segudang masa lalu kelam cinta yang membekas di hatinya. Anastasia Miller Seorang gadis tangguh, dengan tubuhnya yang lang...