Part 25

12.9K 755 17
                                    

Desmond masih mencium bibir ranum itu, bibirnya kini bergeser dari bibir menuju leher gadis itu. Anna masih memejam menikmati bibir Desmond yang sangat menghipnotisnya itu.

Tangan kekar itu berpindah memeluk pinggang Anna dan mengangkat tubuh gadis itu  membawa gadis itu terduduk di atas meja meeting. Mereka masih berciuman dengan Anna yang melingkarkan tangannya pada tengkuknya. Desmond masih mengabsen sekitaran leher Anna dengan bibirnya.

"Ohh.. shitt, I want you, Anna."

---------------------------------

Bibir keduanya masih bertautan. Dengan Desmond yang masih mengecup bibir manis milik Anna. Hingga Anna harus menidurkan dirinya diatas meja meeting tersebut, dengan Desmond yang berada diatasnya. Pria itu menyisipkan tangannya pada rambut Anna begitu juga Anna yang kini memeluk Desmond.

Desmond masih menciumi sekitaran leher hingga dada Anna, sehingga kancing atas baju Anna terbuka. Dan membuat sebuah erangan kecil keluar dengan mulus dari bibir ranum itu.

"OH GOSH!" Suara Retta barusan mengejutkan keduanya yang sedang berada diatas meja. Kedua orang itu segera melihat kearah sumber suara dan saling mengumpat. Mereka kembali turun dan memperbaiki posisinya.

"Maaf.. mungkin kami mengganggu aktivitas kalian, kalian bisa melanjutkannya lagi." Ucap Dave kemudian hendak menutup pintu itu kembali.

"Oh.. tidak.. ehm.. kalian tidak menganggu." Anna mulai menyeringai bodoh. Sungguh ia ingin menabrakan kepalanya ke meja kayu itu.

"Ya betul.. masuklah." Ucap Desmond kemudian duduk di kursi meeting yang diikuti oleh Anna. Hingga kedua orang tadi yang masih berdiri di pintu, menghampiri keduanya dan duduk di dekat mereka.

Suasana menjadi awkward, terutama Anna yang terasa sangat malu. Sampai sampai ia hanya bisa menundukan wajahnya sambil memilin jarinya satu sama lain.
"Aku ingin mengajak kalian makan, tadi aku dan Anna menyiapkan bekal." Retta pun mengeluarkan kotak makanan yang cukup besar itu. Ia mengeluarkan sandwidh yang ia buat tadi pagi dan memberikannya sepotong untuk Dave dan untuknya.

"Des, makanlah." Suruh Retta sambil menyodorkan kotak bekal itu kearah keduanya.
"Anna yang membuatnya untukmu." Ucap Retta kemudian melahap makanannya. Desmond yang mendengar itu kemudian melirikan matanya pada Anna yang masih mematung dan mengambil sandwidh itu kemudian melahapnya.

"Anna apa kau tidak makan juga?" Tanya Desmond pada Anna yang masih terdiam sejak tadi.
"Ah.. iya." Anna pun mengambil sepotong dan mengigitnya.

"Sandwidh buatanmu enak. Kau bisa membuatkan untukku lagi nanti." Komentar Desmond di sela sela ia melahap makanan itu sambil melirik Anna yang melahap makanannya.
"Buatlah sendiri," ucap Anna kembali bersikap angkuh.

Desmond menghentikan makannya, kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Anna dan menghela napas beratnya disana. Yang membuat Anna menghentikan aktivitasnya dan juga menahan napasnya.
"Kau lupa mengancingi kemeja atasmu, jangan sampai aku menyerangmu sekarang Anna." Ucapnya dengan suara beratnya, yang membuat Anna terkejut dan langsung melirik ke pakaiannya dan benar, kemejanya belum terkancing. Untung saja Dave yang ada di sebrang sana tidak memperhatikannya. Ia pun langsung mengancinginya lagi.

'Anna, mengapa kau sebodoh itu..' Anna masih membatin merutuki kebodohannya sejak tadi.

Mereka telah menghabiskan makannya dan kembali ke ruangan masing masing. Retta hanya mengikuti Anna yang berjalan ke ruangannya.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang