Part 19

16.7K 881 23
                                    

Anna pun memberi obat memar pada rahang bawah pria itu, ia mengerjakannya dengan serius, memberikannya dengan lembut. Desmond yang melihat itu tidak bisa melepaskan pandangannya dari Anna.

'Oh God! Berada didekatnya seperti ini membuatku tidak bisa bernapas dengan lancar' Ucap Anna dalam hati, dengan mempercepat aktivitasnya agar ia cepat terbebas dari tatapan pria itu.

--------------------

"Sudah, kau boleh pergi." Ucap Anna sambil melihat hasil karyanya pada memar itu yang terbilang sangat rapi. Belum sampai ia menarik tangannya. Tangan pria itu menahannya untuk berada diwajahnya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan, Des." Berontak Anna. Meronta agar terlepas dari tangan pria itu.

Desmond tidak menanggapi ucapan Anna, saat ini ia sedang menatap Anna dalam-dalam. Anna yang mendapat tatapan dari Desmond pun secara tidak sadar terhipnotis membalas tatapan Desmond.

"Sebentar saja, aku sangat menikmati setiap detik tanganmu diwajahku ini." Ucap Desmond tulus.

"Lepaskan, Des. Jangan sampai tanganku menampar pipimu itu." Tegas Anna.
"Tidak apa jika kau menamparku asalkan tanganmu berada diwajahku sekarang." Ucap Desmond lembut.

Anna yang mendapat jawaban seperti itu, mengurungkan niatnya untuk menampar pria didepannya. Ia tidak tega kalau ia harus menampar pipi pria yang ada didepannya yang akan membuat memarnya tambah parah.

Selama beberapa detik hanya keheningan yang terjadi diantara mereka dengan mereka saling bertatapan satu sama lain.

"Tanganmu hangat." Kata Desmond dengan tulus.
"Ya, karena aku baru saja mengobati seorang iblis." Sindir Anna.

"Astaga wanita ini.." kekeh Desmond.
"Kau harus pergi, Des, kau akan ada rapat. Jangan merepotkan semua orang. Harusnya aku tidak membawamu ke apartment ku sekarang."

"Bahkan aku bisa membatalkan semua meeting ku hari ini, jika ku tahu kau akan membawaku ke apartment mu."
"Tidak, kau harus pergi sekarang. Kau seorang CEO, tidak baik jika kau membatalkan meetingmu karena alasan pribadi yang tidak masuk akal." Tegas Anna.

Anna langsung menarik tangannya yang berada di wajah Desmond.

"Kuantar kau sampai didepan pintu, kau tidak suka jika waktumu terbuang percuma kan?"
"Kau benar, tapi untuk kali ini aku menarik semua kata-kataku. Setiap detik dan menit di apartment mu sangat berharga untukku." Ucap Desmond.

"Dasar, aku tidak akan termakan semua omongamu pak tua." Ejek Anna.
"Baiklah, aku akan pergi sekarang, tapi kau akan membayar mahal karena mengusir atasanmu ini Anna." Balas Desmond dengan seringaiannya.

"Apa yang kau bicarakan?" Ucap Anna sambil memutar tubuhnya kebelakang untuk menatap Desmond.

Desmond yang melihat Anna akan memutar tubuhnya langsung bergerak cepat menuju kedepan tubuh Anna dan sangat dekat dengan gadis itu.
Anna yang terkejut dengan tubuh pria itu yang sudah didepannya dengan tiba-tiba itu membuatnya terlunjak kaget kebelakang.

Desmond yang melihat ketidak seimbangan tubuh wanita itu langsung meraihnya kedalam pelukannya dan langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk mengecup dalam bibir wanita itu yang ia sudah ia tahan daritadi sambil memejamkan matanya menikmati setiap bagian bibir wanita itu.

Anna yang mendapat kecupan itu hanya bisa memejamkan matanya karena sangat terkejut dengan apa yang ia alami sekarang. Gadis itu menanggapi perlakuan Desmond tersebut hanya dengan terdiam dan kemudian Anna membalas ciuman pria itu. Bibirnya terasa seperti nikotin bagi Anna.
Berberapa saat mereka melakukan aktivitasnya, kemudian mereka menyudahi kegiatan tersebut secara bersamaan.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang