Part 2

30.7K 1.2K 5
                                    

Haii gaess 💕💕
Aku baru update, makasih ya yg masih setia baca ceritaku 😊😊😊

Flashback

Aku baru saja menyelesaikan tugas biologiku, dan aku akan mengumpulkannya siang ini. Aku tidak mau terus menunda tugas tugas itu, seperti murid yang lain. Mengumpulkan lebih cepat, lebih baik.

Kepalaku melongok kearah jendela ruang guru. Mataku melihat Mrs. Lautner, guru biologiku sedang berbicara dengan murid lain. Sepertinya ia murid senior. Terlihat dari tubuhnya yang berbeda jauh dengan tubuh mungil Anna.

Gadis kecil dengan rambut diikat satu itu masih memperhatikan keduanya dari balik jendela.

Hingga akhirnya murid senior dengan kacamata berbingkai hitam itu melintasinya menuju kantin sekolah. Sebelum ia melenggang jauh, laki laki berkacamata itu sempat melihat kearah Anna yang sedang menunduk menatap sepatu hitamnya. Anna tahu pria itu sedang melihat kearahnya, maka dari itu ia lebih memilih berpura pura tidak melihatnya.

Setelah Anna merasa laki laki itu hilang di ujung lorong, barulah ia kembali meneruskan kegiatannya untuk bertemu Mrs. Lautner.

Ada apa dengannya ? Seharusnya ia tidak perlu berpura pura menunduk seperti tadi. Mengapa pula ia harus menghindari mata laki laki itu ?

######

Aku terbangun dari tidur lelapku. Alu merasa kepalaku terasa berat, dan badannya sungguh lemas, sehingga untuk bangun saja aku membutuhkan sebuah tumpuan pada lengannya. Ruangan itu masih cukup gelap,  mungkin sekarang masih subuh.

Setelah sekian lama, tidak bermimpi tentang laki laki berkacamata itu. Malam ini aku kembali bermimpi tentangnya. Terakhir aku bermimpi tentang laki laki itu, saat aku baru diterima sebagai murid NYU. Dan sekarang aku memimpikannya lagi ? Sungguh tidak masuk akal

Aku meraba sisi kananku, mencoba mencari sesuatu jika aku sedang bermimpi tentangnya. Tapi tanganku tidak menemukan boneka teddy bear itu.

Dan hidungku tidak mendapati aroma strawberry seperti aroma kamarku. Melainkan aroma mint.

'OH SHITT', teriakku. Aku langsung menyibakan selimut yang menutupi tubuhku. Aku bernafas lega saat melihat tubuhku masih menggunakan pakaian yang semalam aku pakai.

Kakiku langsung beranjak turun dari kasur itu, Mencoba mencari pintu keluar setelah mengambil tas kecilku yang berada di nakas.

Begitu aku menarik gagang pintu itu, seseorang muncul dari balik pintu itu dengan menggunakan jas. Jas yang begitu familiar. 'Oh Tuhan...'

Aku menarik kakiku untuk berjalan mundur. Mengurungkan niat untuk keluar dari ruangan itu.

"Ternyata kau sudah bangun." Suara itu, suara yang kudengar semalam.

"A.. ap.. Apa yang kau lakukan disini ?" Ucapku dengan hati hati dan tergagap.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Ini kamarku, dan kau... bukanlah pemilik kamar ini." Ia menutup pintu kembali setelah ia masuk dan melintasiku dan duduk diatas tempat tidur yang baru saja kutinggalkan berberapa menit yang lalu.

"Maksudku.. mengapa aku berada disini ? Dan.. oh aku tahu."
"Kau pasti lelaki brengsek yang memanfaatkan wanita mabuk seperti itu untuk kau bawa pulang bukan ? Dasar pria tidak tahu malu. You're such a jerk !" Nafas Anna menggebu gebu. Rasa kantuk dan lemas pada tubuhnya terasa sirna begitu ia melihat pria menyebalkan ini.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang