Part 30

12.5K 746 20
                                    

Begitu sampai di mobil, pria itu mendudukan Anna di kursi sebelah kemudi.
"Apa yang terjadi, Anna?!" Tanya Desmond terdengar sangat marah sambil menyalakan mesin mobilnya dan melaju mobilnya dengan sangat cepat.

Pria itu kemudian memukul kencang stir mobilnya dengan lengannya, berusaha untuk meredam amarahnya sekarang.
"Tinggallah di rumahku!"

----------------------

Anna belum menanggapi perintah Desmond, dengan pandangan kosong ia hanya terdiam berusaha mencerna apa yang terjadi padanya barusan.

"Anna... Listen to me." ucap Desmond sambil menahan amarahnya yang sudah dipuncak. Tangannya yang ada dibahu Anna agar menghadapnya sekarang.

"You must live in my house." perintah Desmond.
"WHAT??!!" teriak Anna setelah sadar dari lamunannya.

"Anna tidak ada cara lain, ini yang terbaik untukmu, demi keamananmu."
"I can't.." balas Anna.

"Tidak bisa? Jangan bercanda Anna, ini bukan waktunya."
"Siapa yang mengajakmu bercanda bodoh.... Kau tidak lihat apa yang aku alami barusan? Mana bisa aku mengajakmu bercanda sekarang." kesal Anna, lalu menghempaskan tubuhnya ke jok mobil itu.

"Bukan hanya kau yang tertekan sekarang, kau tidak tahu bagaimana khawatirnya aku selama beberapa menit tadi? Itu adalah menit-menit yang paling berat untukku An.. Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu padamu." Sesal Desmond sambil meletakkan kepalanya pada stir mobil.

Anna yang dibuat terkejut dengan pernyataan Desmond langsung menyentuh bahu Desmond secara refleks untuk menenangkan pria itu sekarang.

"Sorry, Des... Tapi aku tidak bisa." ucap Anna lembut.
"Lalu apa solusimu? Kau ingin mendapat kejadian seperti itu lagi? Apakah kau tidak lihat apartmentmu hancur?" Tanya Desmond dengan kepalanya diangkat dari stir mengarah ke Anna sekarang.

"Aku bisa menginap di hotel atau tinggal dirumah temanku. Tidak usah mengkhawatirkanku."
"Tidakkah kau berpikir jika mereka mengincarmu, ini sudah kesekian kalinya kau mendapat perlakuan seperti ini. Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu jika kau diluar pengawasanku." Suara Desmond kini terdengar seperti sebuah permohonan.

"Des ini akan merepotkanmu." Anna menundukan kepalanya.
"Aku tidak masalah sama sekali, jika perlu disetiap ruangan akan kusewa 5 pengawal profesional."

"Jangan berlebihan."
"Anna.... Kau akan membunuhku secara perlahan jika kau tidak dalam pengawasanku." Ucap Desmond dengan tatapan lembutnya.

"Ta-p...."
"Aku tidak terima penolakan, ini yang terbaik untukmu." tegas Desmond.
"Tidakkah kau tahu? Melihatmu seperti tadi membuatku sangat sakit dan marah. Apalagi saat melihatmu terancam. Jadi, tolong dengarkan aku Anna.." Pinta Desmond yang membuat Anna mendengus pasrah.

"Tunggu, apa kau baik baik saja?" Tanya Desmond ia memperhatikan sekujur tubuh gadis itu.
"Aku tidak apa." Jawab Anna yang membuat Desmond semakin memperhatikan gadis itu dengan lekat.

Desmond meraba pergelangan kaki gadis itu. Yang membuat Anna berjengit kaget.
"Hei, Brengsek! Apa yang kau lakukan?!" Teriak Anna sambil memukul kepala pria itu. Hingga pria itu menjauh.

"Astaga... Kau terluka Anna!" Desmond menunjukan tangannya yang terkena darah.
"Aish...."
"Aku harus membawamu kerumah sakit." perintah Desmond dengan nada panik.

Pria itu tanpa meminta persetujuan Anna segera meluncurkan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

"Ku bilang ini semua tidak perlu, Des." Ucap Anna begitu sang dokter selesai mengobati.
"Lalu kau mau apa? Menunggu sampai kakimu infeksi? Atau sampai diamputasi?" kesal Desmond.
"Itu berlebihan, aku bisa mengobatinya sendiri." telak Anna.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang