Part 6

19.5K 944 9
                                    

Haii guysss.. part baru sdh diupdate jangan lupa vomments ya 😂😂😂


Tubuh mungil itu semakin tidak bisa bergerak, dan pria itu semakin mengunci tubuh dan pikirannya.

"Tenanglah.. Just follow this game and i'll make you moan, babe." Ucap pria itu terdengar seksi di sela sela ciumannya.

------------------

Desmond sudah tak kuasa menahan gejolak rasa yang ada pada dirinya. Sebenarnya ia sudah menahan itu sejak saat ia datang ke club dan menemukan Anna dengan pakaian seksinya. Niatnya ke club ingin melupakan Anna, tetapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya, sehingga ia harus bertemu dengan Anna ditambah pakaiannya yang membuat Desmond berjuang keras menahan gejolaknya.

Disela sela ciuman, tanpa sadar lenguhan Anna lolos keluar dari bibirnya begitu saja.
'God Damn it...' Desmond tidak bisa menahan gejolak ini terlalu lama, rasanya ia ingin membawa Anna kekamar dan menelanjanginya secepat mungkin.

Ia semakin agresif menciumi bibir Anna, ditahannya kedua tangan Anna kedinding, semakin rapat tubuhnya dengan Anna, Desmond sudah berani menjelajahi leher jenjang Anna dengan bibirnya.

"Nghh... K-A-U... Stop it.."
"Ssstttt.. Just call me Desmond... Alright??"

Tanpa menunggu jawaban dari Anna, Desmond sudah melanjuti ciumannya tadi yang ada dileher.

------------------


'Oh God... Help me' batin Anna berkata daritadi pada dirinya sendiri.
Ia juga tidak ingin munafik cara pria didepannya untuk berciuman sangatlah handal, lincah dan sangat lembut. Bibirnya seakan menghipnotis siapa saja yang diciumnya termasuk Anna.

'Apakah dinding yang selama ini ia bangun akan hancur begitu saja, karena pria ini??' batin Anna.
'Kurasa tidakk' beruntungnya logika Anna masih bisa dipakai saat ini.

Saat itu juga, tanpa ijin, ketika ada kesempatan, Anna langsung menendang selangkangan Desmond sekuat tenaga dengan lututnya. Sampai pria itu jauh terlepas dari Anna, Anna langsung pergi lari meninggalkan Desmond yang sangat kesakitan didaerah selangkangannya.

"Shittt... Harusnya ku berhati hati, Astaga adikku kasihan sekali dia.." katanya sambil melihat daerahnya yang masih terlapisi celana bahannya.

Anna langsung memberikan Pesan pada Retta.

######

From: My girl 💞
Rett, aku pulang duluan, aku lupa pekerjaanku ternyata masih banyak, ingat kau harus pulang sebelum aku mengunci pintu apartment!!
  
                                                  

To: My girl💞
Okay babe,tenang saja aku akan pulang sebelum pintu itu mengunciku.

'Lupa?? Bukan sifat Anna sama sekali' batin Retta yang daritadi melihat ponselnya sejak mendapat SMS dari Anna. 'Ada yang aneh'
Lamunan Retta terbuyar karena suara Dave yang lumayan keras, melihat temannya Desmond berjalan dengan pincang sambil memegang didaerah selangkangannya, dan yang membuat ia tambah curiga pakaiannya sangat berantakan.

"Hey dude, what's happened?"
"Nothing, just a little accident"
jawabnya sembari menahan sakit.

"Kau bukan tipe orang yang ceroboh, Des."
"Sudah diamlah, aku tidak ingin berdebat sekarang." Balas Desmond dengan suara dinginnya.

"Cepat periksakan kedokter, jika terjadi sesuatu lebih cepat ditangani, kau tidak ingin mengubur impianmu sebagai seorang ayah kan?" Canda Dave yang ditanggapi serius oleh Desmond.
"Ini bukan apa apa, bahkan aku pernah mengalami yang lebih parah dari ini"

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang