Part 52

5.9K 423 14
                                    

"Kemana?" Tanya Anna.
"Ke rumah orang tuamu.."

"Aku akan memperkenalkan diri pada mereka." Seketika jantung Anna terasa mencelos mendengar perkataan Desmond yang serius. Sama seriusnya dengan hubungannya pada Desmond saat ini.

---------------------------------

Anna terkejut mendengar perkataan Desmond barusan. Ia membayangkan bagaimana keseriusan Desmond pada hubungannya. Ditambah lagi, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan jika ayahnya akan bertemu pada Desmond, pria bodoh, dan seenaknya ini.

"Kau serius?" Tanya Anna, ia menatap Desmond seakan tidak percaya dengan pria itu.
"Tentu." Desmond tersenyum yakin, sedangkan Anna. Otak dan perasaannya terasa tidak tenang. Takut ayahnya tidak menyukai Desmond.

######

Mobil sport hitam milik Desmond telah terparkir mulus di depan sebuah rumah bergaya classic. Rumah yang sangat dikenal Anna, rumah dimana ia tumbuh besar bersama kedua orang tua dan adiknya.

Anna turun, bersama dengan Desmond yang ada di sebelahnya. Wajah Desmond terlihat semangat, namun Anna tahu dibalik wajah ceria itu ada kegugupan disana. Anna sendiri juga takut, takut ayahnya atau ibunya tidak menolak pria ini mentah mentah.

Begitu Anna ingin mengetuk pintu itu, pintu itu sudah terbuka lebih dulu. Menampakan seorang wanita dengan rambut yang diikat asal. Wanita itu masih mengenakan apron, terlihat sekali bahwa wanita itu sedang memasak.

"Mom!!" Teriak Anna dan langsung memeluk tubuh berisi wanita itu. Pelukan Anna disambut hangat olehnya. Senyum wanita itu merekah lebar. Wajah lelahnya berganti menjadi wajah penuh sumringah.
"Anna.. aku sangat merindukanmu.." ucapnya tangannya mengusap punggung Anna lembut.

"Kenapa kau jarang sekali mengunjungiku? Apa kau tidak menyayangiku lagi?" Ucapnya masih memeluk erat tubuh Anna.
"Maafkan aku, Mom.." Anna pun melepaskan pelukannya, menatap ibunya.
"Lalu siapa pria ini?" Tanyanya sembari menatap Desmond. Tatapannya seakan menilai Desmond.

"Oh.. Hello Mrs. Miller. My name is Desmond Christopher, her boyfriend." Ucapan Desmond, membuat Anna terkejut. Bagaimana tidak? Ia mengatakan seakan akan ibunya adalah teman Anna.

Ibunya Desmond terdiam sejenak, tatapannya tajam, menatap Desmond yang sedang tersenyum sopan. Sejujurnya dibalik senyum Desmond, ia menyembunyikan kegugupannya yang sudah diujung batas seorang Christopher.

"Senang menemui kekasih Anna, kupikir ia akan terus menjadi perawan tua." Ibunya Anna kemudian tertawa. Membuat Desmond yang sedari menahan napas sembari tersenyum menjadi sedikit lebih lega.

"Ayo masuk.." Mrs. Miller menyuruh keduanya untuk masuk. Anna pun memasuki rumahnya, begitu juga dengan Desmond.

Mereka duduk di sofa cokelat ruang tamu keluarga Miller. Desmond menjaga sikapnya, agar menjadi pria yang sopan dalam satu hari.
"Nah.. kalau begitu, kau bisa menceritakan latar belakangmu. Apa kau memiliki jabatan tinggi? Apa kau memiliki rumah sendiri? Apa kau seorang yang berprestasi?" Ibunya Anna membrondong Desmond dengan banyak pertanyaan. Desmond belum menjawabnya, ia masih tersenyum.

"Mom.." ucap Anna seakan meminta Mommynya untuk berhenti mengintrogasi Desmond dengan pertanyaannya.
"Mom hanya ingin tahu, bagaimana calon menantu Mommy."

"Tidak apa, Mrs. Miller." Desmond tersenyum hangat pada Mrs. Miller.
"Aku Desmond Christopher, hanya seorang pengusaha biasa." Desmond menekankan kata biasa, yang membuat Anna menghela napasnya berat. Mrs. Miller menaikan sebelah alisnya, menatap Desmond.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang