Part 38

10K 570 17
                                    

"Anda tidak perlu mengkhawatirkannya. Kami akan melakukan tugas sebaik mungkin, karena ia sudah berjasa bagi kami." ucap Charlie dengan yakin lalu masuk kedalam kamar Desmond dan menutupnya.

"Berjasa? Apa maksudnya?" tanya Dave dengan mimik muka bingung sambil menatap kepergian Charlie.

---------------------

"Urghhhh...." suara erang khas bangun tidur itu mendominasi seluruh isi kamar yang luas.
"Aku tertidur?" lalu dengan cepat ia bangun dari tidurnya dan mengambil jam yang ada dinakas meja.
"Jam segini? Mengapa tidak ada yang membangunkanku?" protes Desmond melihat kesekitar kamar.
"What the hell? Where's my clothes ? God's must be kidding me." ucap Desmond dengan tidak percaya sambil memijit keningnya.

"Morning my sleeping princess." ucap seseorang yang membuka kamarnya dengan suaranya yang menggelegar.
"Shut up!!" balas Desmond lalu melempar bantal yang ada dikasurnya ke arah Dave.

"Calm down, dude." ucap Dave berusaha menghindari lemparan Desmond yang selalu hampir kena sasaran.
"What?" lanjut Dave setelah mendapat tatapan tajam dari Desmond.

"I'll never ask you for the second time. Now, just explain about last night. EVERYTHING!!" ucap Desmond sambil mengeluarkan tatapan tajamnya dengan suaranya yang berat dan emosi yang hampir meledak kapan saja.

"Last night? Did you forget it? Oh My God, i don't know if you're so naughty, Des, kau lupa jika aku yang mengganti bajumu?" jawab Dave dengan suaranya yang dibuat nakal.
"Dave.. Kau ingin kuhajar disini?" balas Desmond dengan suara dan tatapan datarnya.

"Okayy.. Sorry, I'm just kidding." canda Dave.
"Saat itu aku menunggumu sangat lama, kau tidak keluar-keluar saat kupanggil dari luar kamar mandi. Karena sahabatmu ini sangat peduli padamu, akhirnya aku mendobrak pintumu." jelas Dave dengan muka santainya.
"Wait.. What?? Kau mendobrak pintu itu? Kau tidak tahu pintu itu sangat..." sela Desmond ditengah cerita.
"Just listen, Des." ucap Dave berusaha sabar.

"And then. Aku menggotongmu ketempat tidurmu ini, beruntungnya aku kuat, kau tidak tahu jika badanmu itu sangat berat. Kau tidak boleh tertidur, Des, karena kasian  Anna jika harus menggotongmu dengan tubuhmu yang berat itu." komentar Dave tentang tubuh Desmond yang keluar dari isi cerita.
"Dave.." interupsi Desmond.
"Alright, forget it. Karena saat itu kau hanya menggunakan boxer dan tidak mengenakan apapun, akhirnya aku memanggil Charlie dan menyuruhnya untuk memakaikan pakaianmu."
"What??!! Kau membiarkan mere-" protes Desmod tidak terima.

"Tidak bisakan kau diam dan mendengarkan ceritaku? Daritadi kau hanya bisa menyela." balas Dave tidak kalah sengit.
"Bagaimana aku tidak... Oh my God. Apakah dia tidak memberitahumu jika.."
"Aku tahu. Tapi aku tidak akan membiarkanmu tidur tanpa menggunakan baju sehelaipun. Kau akan mati kedinginan. Suhu diluar sangat dingin, bahkan penghangat pun tidak akan berguna, apalagi kau hanya menggunakan boxer. Selimut tidak akan mempan untuk pria yang memiliki tubuh sepertimu. " jelas Dave.

"Fuck...." umpat Desmond sambil menarik rambutnya.
"Kau tidak ingin mendengarkan lanjutannya?" tawar Dave.
"Get out of my room." perintah Desmond.

"Hah? Kau tidak ingin..."
"Just get out!!" perintah Desmond dengan suara tajamnya.
"Okayy.. Call me if you need something." kekeh Dave sambil melihat Desmond yang tercampur emosi.
Desmond hanya membalas dengan tatapan tajamnya yang mengisyaratkan untuk Dave agar keluar secepatnya.
"Okayy. I gotta go." balas Dave.

Setelah Dave meninggalkan kamarnya, Desmond langsung pergi kekamar mandi untuk menenangkan pikirannya dan membersihkan dirinya.
Setelah itu ia langsung memakai pakaian rumahnya dan tanpa memakan sarapan yang ada di nakasnya. Ia langsung pergi keruangan kerjanya dan menemukan Dave sedang menikmati kopinya dan santai membaca koran.

15% (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang