Setelah selesai sarapan Seunghyun nyuruh para anggota keluarganya buat ngumpul di ruang keluarga, dia nyamperin ketiga orang tersebut sambil ngebawa sebuah kotak.
"Itu apaan, Pi?" tanya June penasaran.
Seunghyun naruh kotak itu di atas meja, "ayo kita main uler tangga!" ajaknya semangat.
Bom cuma ngegelengin kepalanya, udah terbiasa sama tingkah suaminya yang kadang-kadang ajaib.
June sama Lisa ikutan bersorak bahagia, keduanya rebutan pemain berwarna biru dengan alasan itu warna kesukaannya.
"Udah udah, yang biru buat Mami aja." putus Bom sambil ngerebut orang-orangan itu dari tangan Lisa.
"Ih Mami maaah!" protes Lisa kesel, sedangkan June cuma ngedengus kasar.
"Ayo hompimpah dulu!"
June dapet urutan pertama, abis itu Bom, lalu Lisa, baru akhirnya Seunghyun.
"Ulang ah ulang, ga aci. Masa Papi yang ngajak tapi dapet gilirannya belakangan." protes Seunghyun ga terima.
"Terima kenyataan dong, Pi." jawab Lisa kesel, takut kalo hompimpah ulang dia bakal dapet urutan terakhirn
"Stt! Diem! Pangeran mau jalan nih." kata June sambil ngocok dadu. Ternyata dari dua dadu itu June cuma dapet tiga, Lisa sama Papinya kompak ketawa puas.
"Makan noh pangeran!" ledek Lisa bikin June ngedengus kesel.
Bom ngambil alih ember dadu tanpa banyak omong, dan hasilnya kembar, dua belas. Wanita itu langsung bersorak bahagia, apalagi pas tau kalo kotak nomor dua belas itu ada tangganya, "dadah rakyat jelata, bidadari pergi dulu ke kayangan~" kata Bom sombong.
June lagi-lagi ngedengus kesel, di dalem hati berdoa semoga Maminya kena sial dan kalah.
"Papi cuti hari ini bukan buat ngeliatin kamu chattingan sama Hanbin, Lalisa." tegur Seunghyun kesel, sebenernya kesel karena Lisa lama jadi dia belum bisa mulai main.
"Eh.. Iya, Pi. Maaf." kata Lisa sambil meringis pelan, kemudian langsung ngocok dadu dan ngejalanin pemainnya, "nih, Pi." Lisa ngasihin ember dadu tapi Papinya malah buang muka.
"Udahan ah, Papi males."
"Hayoloh Lisa!" kata June berkali-kali sambil nepuk tangannya.
"Kamu sih, Lis." sahut Bom yang ga mau kalah, ikut ngomporin.
Lisa melotot kaget, "ih Papi kok gitu sih? Ayoooo~" rengeknya sambil ngegoyang-goyangin lengan Seunghyun.
"Ngga. Main aja sono sama hp." jawab Seunghyun jutek.
Lisa merengut, gadis itu natap Maminya buat minta bantuan tapi ternyata Maminya belum puas ngeledek dirinya.
"Papi ga mau main lagi, kecuali kalo di traktir takoyaki sepuasnya." kata Seunghyun sambil tersenyum licik.
"Apa-apaan??" protes Lisa ga terima.
"Udahlah, Lis. Iyain aja, gua belum menang ini masa udahan." kata June sambil nunjuk-nunjuk pemainnya yang ada di kotak nomor tiga.
"Tanggung jawab, Lis. Makanya jangan main hp mulu." sahut Bom santai, "sekalian sama capcin gitu, Pi." lanjut Bom sambil nepuk paha suaminya.
Seunghyun ngangguk semangat, "iya! Ayo mana duitnya cepetan! Papi udah ngidam banget ini nanti kalo anaknya ileran gimana?"
"Iiiiih, nanti kalo uang jajan Lisa abis gimana?" rengek Lisa memelas, Seunghyun cuma ngangkat bahunya santai.
"Resiko kamu itu mah."
Lisa merengut kesel, "nanti Lisa ga bisa jajan, Pi. Ga kasian emangnya anak Papi yang cantik ini kelaperan kalo di sekolah?" bujuknya sambil meluk lengan Seunghyun manja.
"Yaudah. Patungan sama June." putus Seunghyun santai bikin June melotot kaget.
"Kok June sih?!"
"Kalian kan kembar, harus berbagi. Berbagi kesulitan juga." kata Bom sambil ketawa pelan setelahnya.
"Lisaaaa!!!" pekik June kesel, ga terima uang jajannya berkurang karena kesalahan kembarannya itu.
"Ehehe, lopyutu Jun. Muah!" jawab Lisa seneng, seenggaknya bebannya berkurang setengah.
Bom dan Seunghyun kompak ketawa abis itu tos karena berhasil ngerjain dua anaknya sekaligus.
Maaf lama ga update ya
Moodku lagi ga bagus, udah dari beberapa minggu yang lalu dan puncaknya hari ini.
Sebenernya cerita ini adalah impian dan khayalan aku yang ga pernah terealisasikan.
Aku yakin setiap orang pasti mau keluarganya baik-baik aja. Sayangnya ga semua orang seberuntung itu. Dan sialnya aku bukan termasuk di antara mereka.
Buat kalian yang punya keluarga baik-baik aja, selamat. Perbanyak bersyukur karena ga sedikit orang yang pengen berada di posisi kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
familovely
RandomChapter >80 di privat keseharian keluarga tidak biasa yang jauh dari kata tenang. Highest rank #50 on short story #64 on random