5. Curhatan Hati Seorang Adik

41.7K 1.1K 20
                                    

[sudah direvisi]

🌸🌸🌸

Saat Alga sudah sampai didepan gerbang Taruna Negara, ia segera mengirim pesan ke Adiknya itu untuk segera menemuinya. Dan tidak perlu menunggu lama, akhirnya Iluvia sudah datang dan segera memasuki mobilnya.

Alga segera menyalakan mesin mobilnya, lalu tancap gas. Menelusuri jalan yang agak becek akibat sisa hujan tadi.

Alga mungkin heran melihat Iluvia yang sedari tadi hanya diam tak bersuara, padahal biasanya adiknya itu berbicara tanpa henti, bahkan saat tidak diminta untuk bicarapun.

Alga terfokus pada seragam Iluvia yang memang sudah kucal, "Baju lo kaya udah dipake seminggu gitu?"

"Iya, tadi abis hujanan." jawab Iluvia seadanya.

"Astaga." kata Alga lalu terkekeh.

Hening sebentar.

"Lo kenapa?" tanya Alga lagi.

Iluvia melirik Alga sebentar. "Kenapa apanya?" lalu pandangannya kembali lurus kedepan.

"Diem mulu."

"Perasaan Abang doang."

"Nggak ah, biasanya lo ngoceh terus sampe gua bosen." kata Alga.

Iluvia hanya diam, tidak merespon.

"Biasanya lo minta puterin lagu-lagu asik lo itu." kata Alga lagi.

Namun Iluvia masih tak kunjung membuka suara.

"Biasanya lo bikin snapgram didalem mobil ini sampe titik-titik kaya Awkarin."

Oke, masih Iluvia liatin. Belum dia menoyor kepala abang kandungnya sendiri itu.

"Biasanya lo sok-sokan jadi youtubers, ngevlog ga jelas."

Dan oke, Iluvia geram. "Gue ribut salah, gue diem salah. Mau lo apaan sih Bang?"

Dan selanjutnya, adalah tawa Alga yang pecah.

Memang dasar, abang macam apa dia itu.

~~~

Hari sudah malam, setelah selesai belajar materi pelajaran sejarah untuk ulangan harian besok, Iluvia merebahkan tubuhnya dan menghembuskan napas lega.

Jujur, ia masih memikirkan Arkan sedari tadi. Perlakuan Arkan kepada dirinya tadi sore itu mampu mengukir sedikit luka dihatinya.

Bayangkan saja, bagaimana perasaan kalian ketika orang yang kalian suka malah berprilaku seperti musuh. Terlebih jika biasanya orang itu bersikap baik kepada kalian. Cobalah bayangkan, dan Iluvia berada diposisi itu sekarang.

Ponsel Iluvia sedari tadi berbunyi banyak, menandakan ada banyak pesan yang masuk. Tangan Iluvia menyusuri nakas yang ada disampir tempat tidurnya, meraih ponselnya lalu menghidupkan layar ponselnya.

Ia mengecek pesan grup line yang isinya Lia, Arkan, Dirga, dan dirinya.

ketjeh team

Lia:
woihhhh
sepi amat dah

Arkan:
hai

Dirga:
hai(2)

Lia:
asik abang abang gtg keluar😄

Arkan:
ceneng ga dede emeysshh

Lia:
cenenk dund

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang