[bagian baru]
🌸🌸🌸
Huh. Alga menghela napasnya panjang saat sudah merebahkan dirinya disofa empuk yang berada diruang utama. Akhirnya ia bisa kembali kerumahnya yang penuh dengan kebahagiaan ini. Ia sangat bersyukur sekali karena Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup.
"Iluvia, tolong bilang Nek Yarni bikinin minum buat Arkan." ujar Irla sambil membuntuti langkah Alzee yang menarik koper yang cukup besar.
"Iya, Bun." Iluvia beranjak berjalan kedapur untuk menemui Nek Yarni.
"Nggak usah Tante, aku cuma bentar aja disini." ujar Arkan tersenyum.
"Nggak apa lah."
"Iya lu kaya sama siapa aja." Alga mengacak puncak kepala Arkan yang duduk disebelahnya.
Arkan terkekeh, "Makasih Tante."
Irla tersenyum kemudian mendekat kearah Alga, "Kamu kalo masih lemes masuk aja kekamar, istirahat biar cepet pulih."
"Iluvia kedapur dulu bilang ke Nenek." Iluvia mulai berjalan pelan menuju dapur.
"Nggak usah bilang Nek Yarni, biar aku aja yang bikin minum." ujar Ami tersenyum sambil menyusul langkah Iluvia.
"Yauudah aku temenin, Kak."
"Alga udah pulih kali Bun, makanya dibolehin pulang."
Irla mengelus puncak kepala anak bujangnya itu sambil tersenyum hangat. "Iya sayang, tapi kata dokter kamu harus lebih menyisihkan banyak waktu untuk istirahat, gak boleh terlalu kecapean." ujarnya lembut.
"Iya Ibun siap."
"Tenang aja Bun, Abang kan super hironya Iluvia, gak mungkin sakit lagi. Iya gak, Yah?" ujar Iluvia yang tiba-tiba datang.
Alzee tersenyum lebar sambil mengangguk. "Bener banget, sayang. Alga itu kuat, jagoan Ayah!" ujar Alzee.
Sempurna. Alga berhasil merasa terenyuh akibat ucapan ketiga manusia yang paling ia cintai itu, hatinya benar-benar luluh mendengar semua ucapan mereka.
Kini Alga tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum, menahan sebulir air mata yang sudah menyumput didalam kelopak matanya.
"Yasudah Ibun tinggal dulu ya ke dalam."
Arkan menyenggol lengan Alga. "Cengeng," sahutnya sambil bersiul.
"Apaan sih," Alga menyembunyikan wajahnya yang sudah memanas akibat menahan air mata.
Ami membawa 4 gelas cokelate hangat diatas nampan.
"Ih repot-repot loh Kak Ami, gemes Arkan jadinya." ujar Arkan sambil terkekeh menatap Ami yang melempar tatapan tajam.
Iluvia menatap keduanya dengan heran, kemudian duduk disofa yang bersebrangan dengan Arkan.
"Buatan Kak Ami pasti cihuy rasanya, iya gak Bang?" Arkan mengambil segelas cokelat hangat diatas meja.
"Lebay lo jadi orang." ujar Alga.
"Gak bisa dikompakin lo mah, Bang."
"Ngapain lo muji-muji gue? Ada maunya ini pasti." ujar Ami berlagak sinis.
"Gak usah nethink gitu Kak, Arkan ini emang baik orangnya. Ya gak, Luv?"
"Modus." sahut Iluvia mulai sensi.
Arkan tersenyum samar, ia suka sekali jika raut wajah Iluvia berubah menjadi comel begini.
Suara ponsel yang berdering memecah suasana menjadi terfokus pada suara itu. Arkan mengambil ponselnya yang ada disaku celananya, menatap layar ponsel itu dengan tatapan benci. Ia menggeser ikon merah yang sejajar dengan ikon berwarna hijau.
![](https://img.wattpad.com/cover/133680637-288-k396186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]
De Todo[Cerita ini sudah resmi dipublikasikan kembali di Wattpad pada tanggal 1 September 2021 dengan keadaan full version - bisa baca chapter "AKdH BALIK LAGI KE WATTPAD! FULL VERSION!!!"] Iluvia dan Arkan. Kedua lawan jenis yang sudah lama bersahabat, na...