40. Suara Yang Dirindukan

14.8K 532 35
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Gadis dengan gaya rambut rambut dicepol asal itu menghela napasnya berat, ia duduk dikursi santai yang berada balkon kamarnya. Gadis itu menatap berbiru bintang dari atas balkonnya, sambil menggerutuki dirinya sendiri yang sampai detik inipun masih saja bernotabene sebagai orang terbodoh dimuka bumi.

Ialah; Iluvia Belvania Zee, si gadis bodoh yang hingga kini masih saja belum bisa menghilangkan seseorang yang tak seharusnya ada dihati dan pikirannya. Bukan ia tidak berusaha melupakan, namun apa daya jika ia memaksa melupakan, hal itu malah akan membuat seseorang itu semakin mendominasi hati serta pikirannya.

Bagaimana?

Lagi-lagi gadis itu menghela napas. Ponsel yang ada digenggamannya berdering membuatnya dengan reflek langsung menganggkat panggilan yang masuk.

"Hallo?" ujarnya masih dengan menatap bintang.

"Selamat malam, Nona cantik."

Iluvia sontak membelalakan matanya lalu merubah posisi duduknya menjadi sedikit menegang. Ia kenal sekali suara itu, suara yang saat ini ia rindukan.

Mata gadis itu berkaca-kaca, berusaha menahan tangisnya yang hampir ingin pecah. "Dika," ujarnya seperti tak menyangka.

Diseberang sana penelepon itu terkekeh, "Raka." ujarnya.

Iluvia tersenyum getir, lalu air matanya mulai menetes begitu saja. "Apa kabar?" ujarnya seperti tak tahu lagi harus mengeluarkan kata apa.

"Baik. Gue baik kok disini. Lo apa kabar?"

"Ba- ik."

"Apa kabar Indonesia semenjak ditinggal Raka yang ganteng ini?" terdengar gelak tawa tipis dari Raka yang berada disana.

Air mata Iluvia semakin meleleh, ia tak sanggup mendengar suara tawa itu. Sungguh.

"Ka, gue kangen..."

Raka terkekeh, "Yaelah baru juga beberapa hari gue tinggal, cupu lo, payah!"

Iluvia mengerucutkan bibirnya lalu menghapus air mata nakalnya yang juga tak kunjung mau berhenti. "Parah lo malah ninggalin gue. Emang lo gak kangen apa sama gue?"

"Luv,"

"Ya?"

"Gak ada satu detikpun yang gue lewatin tanpa rindu sama lo."

Air mata Iluvia semakin menderas, ingin sekali rasanya ia memeluk Raka dan tidak melepaskannya lagi.

"Bahkan baru beberapa jam pisah sama lo aja gue udah rindu semua hal dari diri lo, gue pengen liat senyum lo, gue pengen liat ketawa jayus lo, gue pengen ngejahilin lo, gue pengen berantem lagi sama lo, dan gue pengen- gue pengen lo ada disamping gue lagi, setiap hari."

Iluvia tersenyum lebar dilapisi dengan air mata yang merajai.

Raka, kau harus tahu gadis yang kau ajak bicara sekarang ini sangatlah merindukan mu.

~~~

Alga memberhentikan mobilnya didepan gerbang SMA Taruna Negara, seperti biasa; ia selalu menjalankan rutinitas paginya yaitu mengantar sang Adik kesekolah.

"Oh iya Luv, minggu depan lo udah Ujian Akhir Semester kan ya?" tanya Alga sambil menyisir rambutnya menggunakan jemarinya.

Iluvia mengangguk.

"Belajar yang bener, gak usah cinta-cintaan mulu deh. Dan sampe lu gak naik kelas, gue pindahin lo ke pondok." ujar Alga ketus.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang