27. Cowok Orang?

17.2K 547 19
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

gue tunggu lo dirooftop.

Pesan itu membuat Dika mengulas senyumnya. Sasarannya benar-benar terpancing sekarang, ia sangat puas.

Cewek berambut sebahu memasuki kelas yang sudah kembali sepi karena sebagian penghuni sudah berada dikantin.

"Luv?" Dika berdiri, matanya berbinar melihat kedatangan kembali Iluvia hari ini.

"Akhirnya dateng juga."

Iluvia menyengir lalu duduk dibangkunya. "Gue dialfain ya? Duh mampus dah gue!"

"Nggak, tenang aja. Pokoknya selama ada gue, absen lo aman."

Iluvia berdecih. "Sok berguna gitu lo!" cibir ya lalu terkekeh. "Iya deh paham, anak pemilik sekolah..."

Dika tersenyum menatap tampang lucu Iluvia. Sungguh ia benar-benar tidak tega harus menjadikan gadis secantik ini sebagai umpan kemarahan sasarannya.

Setelah mengingat pesan masuk beberapa menit lalu, Dika langsung menepuk dahinya. "Bego." gumamnya sendiri.

"Luv, gue cabut dulu ya." katanya lalu berlari keluar kelas.

"Woi, sialan gue ditinggal!" Iluvia beranjak berdiri untuk mengejar Dika, namun ia urungkan niatnya saat ia teringat pesan dari Arkan untuk tetap berada dikelas sampai jam pulang sekolah mendatang.

~~~

"Masih berani ngajak gue ketemu begini?"

Cowok itu lantas menoleh lalu menghampiri orang yang berdiri diambang pintu rooftop. Kepalan tangannya semakin ia kuatkan saat matanya mendapati sosok itu sedang memasang wajah kejamnya.

"Gak usah sekali-kali lo libatin Iluvia dalam masalah ini!"

"Oh sorry, your not my boss. Jadi lo gak berhak ngatur-ngatur gue."

Arkan mendekat pada Dika lalu ia terkekeh sebelum bersuara. "Oh, sempet beberapa tahun balik lagi keluar negeri ngajarin lo buat jadi banci ya?"

Rahang Dika mengeras, jarinya mulai terkepal. "Bacot lo, anjing!"

Dika mulai bergegas menyerang, ia melayangkan bogemannya namun sedetik kemudian dengan sigap Arkan menahan tangan itu. "Duel disekolah gak maksimal, bro. Gue gak mau buang-buang waktu dan bikin sekolah lo ini jadi banyak berita gak jelas karena perkelahian." lalu ia menghempas bogeman itu dengan santai.

Arkan tersenyum menyeringai, "Jam delapan, gue tunggu lo digedung tua."

"Lo nantangin gue?" ucap Dika lantang.

"Dan jangan ngaku cowok kalo lo gak bisa ngadepin ini sen-di-rian." ucap Arkan dengan penuh penekanan.

Setelah Arkan menepuk pundak Dika sebagai tanda peperangan, ia segera melangkah dengan santai keluar rooftop, menyisakan Dika yang sedang menggebu disana. Sungguh ia tidak sabar untuk menghabisi riwayat Arkan nanti malam.

"Gue kok ditantang." gumamnya lalu tersenyum remeh, namun tetap; matanya menatap tajam kedepan.

~~~

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang