44. Liburan Bareng, Jadi?

13.2K 436 12
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

Hari kedua Ulangan Akhir Semester telah dilewati dengan tenang oleh Iluvia, selama mengerjakan soal tadi, otaknya seolah bekerja sepuluh kali lebih cepat dari hari-hari biasanya, bahkan dikelasnya ia adalah murid pertama yang keluar kelas karena telah lebih dulu mengumpul lembar jawaban.

Kini ia tengah berada diperpustakaan bersama Lia dan Sabrina, mereka pergi kesana karena katanya Sabrina mau meminjam buku cetak sejarah katanya sih buat ia belajar untuk jadwal pelajaran ujian besok. Sedangkan Iluvia dan Lia dengan senang hati menemani murid baru yang berparas cantik itu.

Mereka mulai berjalan keluar area perpustakaan, bercengkrama sambil berjalan menuju koridor.

"Btw udah ada cowok yang nyantol belum disekolah ini, Sab?" tanya Lia seraya berkaca dilayar ponselnya.

Sabrina menoleh kearah Lia, lantas mengerutkan dahinya. "Gimana?"

"Maksud Lia, selama lo sekolah disini, lo udah ada gebetan belum?" tutur Iluvia berusaha menjelaskan pada Sabrina.

Sabrina mengangguk paham sambil ber-oh ria.

"Ada?" tanya Lia lagi, sepertinya ia sangat penasaran.

Sabrina menggeleng.

"Lah gimana, sih? Tadi ngangguk, sekarang geleng." ucap Lia.

Sabrina terkekeh, "Gak ada, Lia." ujarnya setelah menerbarkan pesona tawanya.

"Sabrina gak kaya lo kali, kegatelan." ucap Iluvia menyindir.

Lia membelalakan matanya, "Gatel gimana maksud lo?"

Iluvia menyengir, "Becanda kali, beb."

Lia melengos.

Mereka telah sampai diujung koridor, berdiri disana untuk menunggu jemputan mereka, terkecuali Lia, seperti yang kalian tahu; gadis itu sih membawa motor sendiri.

"Gue mau cerita deh," Sabrina menjeda ucapannya sebentar. "Beberapa hari lalu, gue ketemu mantan gue disekolah ini." katanya menatap Iluvia dan Lia secara bergantian.

"Oh, ya?"

Iluvia dan Lia sedikit terkejut mendengarnya, pasalnya mereka tak menyangka bahwa Sabrina ternyata ada mantan di Indonesia. Tapi jika dipikir-pikir, iya sih, kan Sabrina hanya 2 tahun di Amerika, kehidupan sebelumnya berada di Indonesia.

"Gue speechless banget sih, parah." ujar Sabrina lagi.

"Terus gimana? Lo sempet ngobrol gak sama dia?" tanya Lia.

"Nggak. Dia langsung pergi gitu aja, gue juga heran."

"Ya tinggal lo contact aja, gampang kan? Tanyain kenapa dia langsung pergi pas ketemu sama lo. Plis deh Sab, ini bukan jaman old, lo bisa dengan mudah mengakses semua orang lewat sosial media. Right?" tutur Lia seperti menggurui.

Sabrina memutar bola matanya jengah. "Kalo soal itu sih gue gak perlu diajarin, Lia. But lo tau? Setelah gue putus sama dia, semua sosial media gue diblokir sama dia, jadi gue gak bisa hubungi dia." jelas Sabrina.

"Emangnya mantan lo namanya siapa, Sab?" tanya Iluvia setelah cukup lama menjadi pendengar setia.

Baru saja mulut Sabrina ingin berketup, namun kehadiran Dirga dengan tiba-tiba merusak semuanya.

"Hai." ucapnya, tangannya menyisir rambut depannya dengan menggunakan jemari sembari bersiul-siul jahil.

Sabrina sedikit kaget dengan kehadiran cowok dihadapannya, sedangkan Iluvia dan Lia hanya menghela napas jengah.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang