46. Melepas Rindu

12.2K 457 34
                                    

[bagian baru]

🌸🌸🌸

"Abang cepetan sarapannya nanti gue ketinggalan pesawat!"

Gadis berkaos pull n bear dibaluti dengan jaket jeans itu terus saja mengomel lantaran yang ia tunggu masih saja dengan santai menikmati sarapan paginya.

Irla melirik anak gadisnya seraya terkekeh, "Jangan buru-buru gitu Nak, nanti Abang malah keselek itu." ujarnya.

"Lagian Abang bukannya bangun dari tadi, kalo gini kan--"

"Bisa diem gak sih?" ujar Alga sesudah meminum segelas air putih. Ia berdiri dari duduknya untuk kemudian menarik dua koper milik Iluvia menuju keluar.

Iluvia menyengir sambil melirik Irla. Kemudian pasangan Ibu Anak itu segera menyusul Alga.

Alga segera memasukkan koper kedalam mobil, sedangkan Iluvia memeluk Irla dengan erat.

"Ibun baik-baik ya dirumah, jaga kesehatan. Tungguin Ayah pulang dari Kalimantan, jangan menel gak ada Ayah." ujar Iluvia terkekeh.

Irla mengelus puncak kepala Iluvia sambil mengulas senyumnya, "Kamu juga jangan aneh-aneh dinegara orang, jangan lama-lama ya, cepet pulang!"

"Iya, Ibunku sayang."

"Udah belum halal bi halalnya? Katanya takut ketinggalan pesawat..." Alga berucap sambil bersiul.

Iluvia melirik Alga sebentar kemudian memeluk Irla lagi. "Iluvia bakalan kangen banget masakan, Ibun!"

"Jadi pergi gak?" Alga menyahut lagi.

"Iluvia bakalan kangen Ibun, setiap hari pokoknya!" Iluvia mengeratkan pelukannya.

"Kalo nggak jadi gue mau lanjut tidur aja."

Iluvia melirik sinis Alga yang sedang berbicara ngelantur. Dengan segera Iluvia melepaskan pelukannya sambil tersenyum, percayalah kini ia sedang menahan air matanya mati-matian.

"Hati-hati ya, sayang." ujar Irla seraya mencium kening gadisnya.

Iluvia memejamkan matanya, merasakan sentuhan hangat dari bibir sang Ibu. Iluvia menatap mata Irla yang untuk beberapa hari kedepan ia tidak bisa melihat bola mata cantik itu secara langsung.

Setelah mencium punggung tangan Irla, Iluvia segera masuk kedalam mobil. Alga yang juga berpamitan dengan Irla segera masuk kedalam mobil dan menancap gas menuju bandara.

"Mampir ke Indomaret dulu ya Bang, mau beli permen karet."

Alga memutar bola matanya malas, "Iya, Ratu."

~~~

Keenam remaja baru saja memasuki pesawat yang akan membawa mereka menuju Amsterdam, mereka duduk sesuai kursi yang seharusnya. Wajah keenam remaja itu bervariasi, mari dijelaskan dari mulai Dirga yang sangat sumringah karena dapat duduk untuk beberapa jam kedepan bersama Sabrina sicewek cantik yang mungkin saja bisa menjadi calon kekasihnya.

Dan kedua, Iluvia dan Arkan yang diberikan kesempatan untuk duduk bersama yang otomatis membuat Iluvia merasa beruntung dan senang yang pasti. Arkan juga mungkin begitu? Entahlah.

Aku, Kau, dan Hujan. [COMEBACK FULL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang